Tumbuh Minus 6,74 Persen, Ekonomi Yogyakarta Diyakini Punya Peluang untuk Bangkit
Merdeka.com - Wakil Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Gadjah Mada (UGM) Amirullah Setya Hardi mengatakan, meski ekonomi Yogyakarta mengalami kontraksi akibat virus corona, namun dia meyakini masih ada beberapa peluang untuk bangkitnya pertumbuhan ekonomi di Yogyakarta.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pertumbuhan ekonomi DIY di kuartal II-2020 sebesar minus 6,74 persen (y-on-y) atau berbalik arah jika dibanding pertumbuhan periode yang sama di tahun 2019 sebesar 6,77 persen. Sementara bila dibanding triwulan I-2020 perekonomian DIY juga mengalami pertumbuhan minus 6,65 persen.
Dia menyebut momentum bangkitnya pertumbuhan ekonomi DIY ini salah satunya adalah karena Pilkada di 3 kabupaten. Belanja kampanye dari pasangan calon yang maju di kontestasi politik daerah ini diprediksi akan mendorong laju ekonomi DIY.
"Kontestasi politik di tiga daerah pasti melibatkan dana besar yang berputar, dan itu akan menggerakkan perekonomian. Perputaran uang selama musim Pilkada akan besar meski tidak semasif dalam kondisi normal. Tapi pengadaan logistik juga mestinya didatangkan dari daerah setempat. Jangan sampai pestanya di Gunungkidul misalnya, tapi pesanan logistiknya dari daerah lain," ungkap Amirullah, Minggu (6/9).
Selain itu, momentum lainnya adalah masa liburan panjang seperti saat libur 17 Agustus maupun libur Tahun Baru Hijriah kemarin. Kondisi ini membuat sejumlah hotel yang tadinya sepi menjadi ada order dan tempat wisata juga kembali ramai.
Momentum lainnya adalah dibukanya kembali kegiatan perkuliahan di DIY. Dengan dibukanya kembali perkuliahan maka akan banyak mahasiswa masuk dan pertumbuhan ekonomi akan muncul. Meskipun demikian Amirullah mewanti-wanti agar protokol kesehatan diterapkan dengan ketat di kampus yang akan memulai perkuliahan.
"Untuk kampus, memang masih harus banyak pertimbangan terkait aspek kesehatan. Apalagi kampus-kampus besar yang sekarang masih kuliah daring. Kita tidak ingin universitas menjadi klaster baru Covid-19," imbuhnya.
UMKM
Sementara Direktur Utama Bank BPD DIY, Santosa Rahmad menyebut jika UMKM memegang peranan penting dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi di DIY. Untuk mendukung pertumbuhan UMKM ini, lanjut Rahmad, BPD DIY pun menyalurkan bantuan untuk UMKM.
"Program KUR yang digulirkan saat ini sudah tersalurkan bagi 22.361 nasabah. Lalu ada PEDE yaitu kredit ultra-mikro yang disalurkan kepada perorangan yang mempunyai usaha produktif dan tergabung dalam kelompok. Program-program ini kami gulirkan agar masyarakat bertumbuh ekonominya," terang Rahmad.
Selain itu agar ekonomi DIY mampu bertahan dan bertumbuh, kata Rahmad, pihaknya juga berupaya menumbuhkan sektor-sektor ekonomi skala kecil di kalangan pelaku UMKM. Salah satunya dengan melakukan penyaluran kredit ultra-mikro dengan plafon maksimal Rp 2,5 juta bunga 3 persen jangka waktu satu tahun.
"Kita sekarang ini menumbuhkan yang kecil-kecil tetapi jumlahnya banyak, untuk daya tahan," ucap Rahmad.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaTerdapat empat aspek yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia ke depan.
Baca SelengkapnyaKeduanya membahas tentang situasi dan kondisi dunia saat ini, termasuk kepada masalah ekonomi dan keamanan negara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Nurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.
Baca SelengkapnyaDia berharap agar penerus kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mampu mempertahankan stabilitas ekonomi di Indonesia.
Baca Selengkapnyapenyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaJokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia Diprediksi Meroket Usai Pemilu, Begini Data Bank Indonesia
Baca SelengkapnyaPersiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.
Baca Selengkapnya