Ternyata, Perusahaan Jasa Layanan Keuangan Rekrut Hacker demi Kelangsungan Bisnis
Kapasitas Omar meretas perangkat lunak membuatnya menjadi target pembunuhan oleh Mossad, badan intelejen Israel.
Kapasitas Omar meretas perangkat lunak membuatnya menjadi target pembunuhan oleh Mossad, badan intelejen Israel.
Meski negaranya selalu menjadi sasaran keganasan agresi Israel, kapasitas penduduk Palestina tidak bisa dianggap enteng. Selevel pertahanan udara Israel "Iron Dome" mampu diretas oleh hacker asal Palestina Omar A.
Omar A, merupakan alumni dari Universitas Islam Gaza. Dia diakui sebagai arsitek perangkat lunak peretasan untuk Kementerian Dalam Negeri Gaza. Kapasitas Omar meretas perangkat lunak membuatnya menjadi target pembunuhan oleh Mossad, badan intelejen Israel.
Beruntung, dia diselamatkan oleh Organisasi Intelijen Nasional Turki (MIT) dari upaya penculikan yang dilakukan oleh Mossad.
Fatalitas serangan siber tidak hanya mengancam pertahanan satu negara. Perusahaan layanan jasa keuangan sekaliber Six Group bahkan merekrut banyak hacker.
Mengutip The Guardian, Six Group memiliki banyak jaringan layanan jasa keuangan. Jika dikalkulasikan, keuntungannya tembus ribuan triliun rupiah. Six Group yang bergerak di bursa saham Spanyol dan Swiss, dianggap sebagai infrastruktur nasional yang penting.
merdeka.com
Atas kejadian itu, Six Group kemudian berinvestasi dalam tiga tahap keamanan siber. Pertama, tembok untuk mencegah serangan masuk; kedua, sistem penahanan jika serangan masuk; dan ketiga fungsi pemulihan ketika serangan “menyandera” bagian mana pun dari bisnis.
"Serangan semakin canggih pada tingkat phishing. Selain itu, saya melihat semakin banyak upaya menggunakan nomor telepon, WhatsApp, dan sebagainya, namun juga serangan mekanis besar-besaran pada sistem kami, di mana beberapa bagian diserang sekaligus dan kemudian kami menerima permintaan pembayaran setelah mereka menemukan kerentanan," kata dia.
Banyak situs web yang berhasil diretas oleh hacker meski sudah diberi keamanan paling canggih.
Baca SelengkapnyaBeragam aksi kejahatan pernah ia lakukan. Kemudian di penjara. Bahkan menyebut dibui adalah tempat liburan.
Baca SelengkapnyaIndonesia kembali dihebohkan kabar kebobolan 204 juta Data Pemilih Tetap (DTP) Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca SelengkapnyaJapan Aerospace Exploration Agency (JAXA) tak mengetahui penyusupan hacker ini ke sistemnya.
Baca SelengkapnyaDiduga data pemilih ini dijual hacker sebesar Rp 1,2 miliar.
Baca SelengkapnyaBerikut daftar negara-negara yang kerap diserang hacker.
Baca SelengkapnyaMudah bagi hacker meretas kamera ponsel atau laptop dan merekam aktivitas penggunanya secara diam-diam.
Baca SelengkapnyaSerangan hacker Indonesia ke situs-situs pemerintahan Israel sedang jadi perbincangan.
Baca Selengkapnya