Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ternyata Orang Kaya Biang Kerok Kemacetan di Jakarta, Ini Faktanya

Ternyata Orang Kaya Biang Kerok Kemacetan di Jakarta, Ini Faktanya

Ternyata Orang Kaya Biang Kerok Kemacetan di Jakarta, Ini Faktanya

Hal ini juga dinilai menjadi salah satu hambatan upaya mengurangi tingkat emisi karbon dari sektor transportasi.

Ternyata Orang Kaya Biang Kerok Kemacetan di Jakarta, Ini Faktanya

Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan melaporkan masih banyak kendaraan pribadi yang berasal dari kawasan elit menuju ke Jakarta.

Artinya hal ini masih menjadi salah satu penyebab kemacetan di ibu kota.

Plt. Kepala BPTJ, Kementerian Perhubungan, Suharto mengatakan pihaknya berencana untuk menyediakan transportasi umum dari kawasan elit menuju Jakarta.

"Kami dari Jakarta dan sekitarnya kami laksanakan mapping dari mana saja sumber pergerakan kendaraan pribadi, mayoritas dari kawasan perumahan yang harganya diatas Rp1 miliar, Rp2 miliar," ujarnya dalam Peluncuran 26 Bus Listrik DAMRI di Monumen Nasional, Jakarta, Jumat (22/12).

Suharto mencatat, masih ada 117 perumahan elit yang menyumbang kendaraan pribadi di jalanan DKI Jakarta dan sekitarnya.

Hal ini dinilai jadi salah satu hambatan upaya mengurangi tingkat emisi karbon dari sektor transportasi.

Ternyata Orang Kaya Biang Kerok Kemacetan di Jakarta, Ini Faktanya
Ternyata Orang Kaya Biang Kerok Kemacetan di Jakarta, Ini Faktanya

"Kedepannya kami coba shifting dari pengguna kendaraan pribadi ke angkutan umum. Kami mapping kurang lebih ada 117 perumahan," sambung Suharto.

Guna mengurangi jumlah kendaraan pribadi dari 117 kawasan orang kaya tadi, Suharto berencana membuka rute khusus. Namun, itu membutuhkan ratusan armada yang rencananya akan dipenuhi secara bertahap.


"Tahun 2024, kami akan staging 2024 harapan kami akan kami koordinasikan dengan pak Kadis (Dishub DKI Jakarta) 106 unit kami butuhkan di kawasan elit," kata Suharto.

Lalu, dipenuhi lagi 86 unit di tahun selanjutnya. Hingga ditambah lagi sebanyak 46 unit transportasi publik di 2026.

"Ini skenario kita untuk meminimalkan dampak polutan dari kendaraan bermotor," kata Suharto.

Lebih lanjut, Suharto berharap rencana ini bisa terealisasi dalam waktu dekat. Pasalnya, saat ini telah dilakukan kajian.

Suharto mengatakan, calon operator nantinya juga perlu menghitung kebutuhan armada hingga besaran tarifnya.

Ternyata Orang Kaya Biang Kerok Kemacetan di Jakarta, Ini Faktanya

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini akan terealisasi," kata dia.

Pihaknya pun mengundang para operator angkutan umum untuk turut serta berkontribusi menentukan tarifnya.


"Mereka saat ini sudah mencoba berhitung, berapa jarak yang akan dilayani, berapa biaya operasionalnya, kemudian ini potensi penumpangnya seperti apa, ini sedang mereka lakukan pendalaman," pungkas Suharto.

Terungkap, Biang Kerok Konsumsi Air Kemasan di Jakarta Melonjak jadi 79 Persen
Terungkap, Biang Kerok Konsumsi Air Kemasan di Jakarta Melonjak jadi 79 Persen

Berbagai faktor menjadi penyebab rumah tangga Jakarta mengonsumsi air kemasan.

Baca Selengkapnya
623 Kendaraan Bermotor di Jakarta Tertangkap Tangan Melawan Arah
623 Kendaraan Bermotor di Jakarta Tertangkap Tangan Melawan Arah

Penindakan dilaksanakan serentak di lima wilayah Jakarta, mulai pukul 07.30 WIB.

Baca Selengkapnya
Fakta Menarik Cakung, Wilayah Bersejarah di Jakarta Timur yang Kini Jadi Kawasan Industri
Fakta Menarik Cakung, Wilayah Bersejarah di Jakarta Timur yang Kini Jadi Kawasan Industri

Di balik hingar bingarnya, Cakung menyimpan banyak kisah unik yang jarang diketahui.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Fakta-Fakta Kecelakaan Maut di KM 58 Tol Japek yang Tewaskan 12 Orang
Fakta-Fakta Kecelakaan Maut di KM 58 Tol Japek yang Tewaskan 12 Orang

Kecelakaan maut terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek pada Senin (8/4).

Baca Selengkapnya
6 Orang yang Harus Hindari Minum Air Kelapa, Ini Dampak yang Bisa Muncul
6 Orang yang Harus Hindari Minum Air Kelapa, Ini Dampak yang Bisa Muncul

Meski lezat dan penuh nutrisi, tidak semua orang bisa menikmati air kelapa. Dampak negatif bagi kesehatan adalah ancaman bagi orang-orang tertentu ini.

Baca Selengkapnya
Benarkah Semprot Air ke Jalan Kurangi Polusi Udara Jakarta, Ini Penjelasan BRIN
Benarkah Semprot Air ke Jalan Kurangi Polusi Udara Jakarta, Ini Penjelasan BRIN

Ada sejumlah catatan yang membuat penyemprotan air ke jalan tak sepenuhnya efektif mengurangi polusi udara.

Baca Selengkapnya
Jokowi Teken Aturan Penyimpanan Karbon, Ini Fungsinya
Jokowi Teken Aturan Penyimpanan Karbon, Ini Fungsinya

Teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS) memiliki potensi besar untuk mengurangi emisi CO2 dari berbagai sektor industri.

Baca Selengkapnya
9 Orang Tewas dalam Kecelakaan Maut di KM 58 Tol Cikampek, Segini Asuransi yang Bakal Diterima
9 Orang Tewas dalam Kecelakaan Maut di KM 58 Tol Cikampek, Segini Asuransi yang Bakal Diterima

Segini asuransi yang bakal diterima korban kecelakaan maut di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya
Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca, BUMN Semen Gunakan 559.625 Ton Sampah Jadi Bahan Bakar Subtitusi Batu Bara
Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca, BUMN Semen Gunakan 559.625 Ton Sampah Jadi Bahan Bakar Subtitusi Batu Bara

Dalam aspek sosial, penggunaan bahan bakar alternatif berkontribusi dalam mencegah timbulnya persoalan dan penyakit akibat sampah yang menumpuk.

Baca Selengkapnya