Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ternyata Ini Biang Kerok AS Terancam Bangkrut dan Gagal Bayar Utang di 1 Juni 2023

Ternyata Ini Biang Kerok AS Terancam Bangkrut dan Gagal Bayar Utang di 1 Juni 2023 Amerika Serikat. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Amerika Serikat (AS) tengah dihadapkan dengan risiko gagal bayar utang. Bahkan Menteri Keuangan AS, Janet Yellen menyebut Gedung Putih tidak bisa lagi membayar tagihan utang pada 1 Juni 2023.

Janet Yellen telah meminta Kongres untuk mengambil tindakan untuk mengatasi masalah ini. Tindakannya seperti menaikkan plafon atau pagu utang. Namun hingga berita ini diturunkan belum ada keputusan yang diambil Kongres AS.

Sebenarnya, tidak sulit bagi Kongres AS untuk mengambil keputusan terkait langkah yang perlu diambil saat ini. Hanya saja banyak pertimbangan dari masing-masing pihak yang masih belum juga mencapai kesepakatan.

"Benar-benar tidak sulit untuk menyelesaikan kesepakatan, ada banyak sikap yang terjadi saat ini," kata Penasihat Pajak, Komite Keuangan AS, Dean Zerbe dalam sebuah wawancara, dilansir dari CNN, Selasa (16/5).

Sebagai informasi, Zerbe pernah terlibat dalam negosiasi yang sama dalam penyelesaian utang Amerika Serikat. Dalam situasi sekarang, Zerbe menilai Kongres tengah menghadapi banyak tekanan dari sejumlah kelompok.

Setiap anggota Kongres dituntut untuk bisa menunjukkan sikap bahwa mereka tengah memperjuangkan keberlanjutan negara mereka. Hal ini menunjukkan Partai Republik sebenarnya tidak memiliki kekuatan di Kongres untuk berhadapan dengan Partai Demokrat.

"Ini bukan tidak mungkin, tetapi menurut saya Gedung Putih harus menyadari bahwa Partai Republik tidak benar-benar memiliki kemudi dan bahwa permainan ayam bisa menjadi sangat berbahaya," kata dia.

Keputusan di Tangan Kongres

Di sisi lain, keberadaan para pengusaha juga tidak bisa berbuat apapun untuk mempengaruhi keputusan Kongres. Zerbe mengatakan Ketua DPR akan menerima telepon dari (CEO JPMorgan) Jamie Dimon dan dia akan mendengarkannya.

Namun, posisi Jamie juga perlu dipertanyakan terkait banyaknya suara yang dimiliki di DPR. Dia berurusan dengan mayoritas yang paling sederhana, dan dia berusaha membuat kaukusnya bergabung untuk mendapatkan suara.

"Jadi ya, para pemimpin bisnis dapat memberi nasihat, tetapi mereka tidak hidup dalam situasi ini," kata dia.

Sehingga dalam hal ini, Gedung Putih perlu mengakui bahwa mereka dapat meminta CEO keuangan untuk menghubungi Kongres, tetapi itu tidak akan memengaruhi DPR untuk menyetujui kesepakatan.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Belanja Militer Global Pecah Rekor dan Tembus USD 2,4 Triliun, Amerika Serikat Keluarkan Uang Paling Banyak
Belanja Militer Global Pecah Rekor dan Tembus USD 2,4 Triliun, Amerika Serikat Keluarkan Uang Paling Banyak

Nilai belanja militer itu naik 6,8 persen dari 2022 dan mencatat lompatan paling tajam sejak 2009, demikian disebutkan dalam laporan tersebut.

Baca Selengkapnya
Waspada, Kondisi Pasar Keuangan Global Memburuk Dipicu Ketegangan di Timur Tengah
Waspada, Kondisi Pasar Keuangan Global Memburuk Dipicu Ketegangan di Timur Tengah

tetap tingginya inflasi dan kuatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat mendorong spekulasi penurunan Fed Funds Rate (FFR).

Baca Selengkapnya
Ternyata, Ini Alasan Harus Tukar Uang Jika Ingin Transaksi di Luar Negeri & Tak Pakai Mata Uang Tunggal
Ternyata, Ini Alasan Harus Tukar Uang Jika Ingin Transaksi di Luar Negeri & Tak Pakai Mata Uang Tunggal

Transaksi dalam mata uang asing melibatkan risiko nilai tukar.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pecat Karyawan yang Tak Ingin Pensiun, Perusahaan Ini Malah Wajib Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar
Pecat Karyawan yang Tak Ingin Pensiun, Perusahaan Ini Malah Wajib Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar

Perusahaan di Amerika Serikat diwajibkan membayar gaji dan ganti rugi kepada mantan karyawannya.

Baca Selengkapnya
ADB Ingatkan Kenaikan Harga Beras Bisa Ganggu Perekonomian di Asia-Pasifik
ADB Ingatkan Kenaikan Harga Beras Bisa Ganggu Perekonomian di Asia-Pasifik

ADB mengingatkan kenaikan harga beras bisa mengganggu perekonomian Asia-Pasifik yang diramal mampu tumbuh 4,9 persen di 2024.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Dapat Bisikian soal The Fed Bakal Turunkan Suku Bunga Acuan
Sri Mulyani Dapat Bisikian soal The Fed Bakal Turunkan Suku Bunga Acuan

Saat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.

Baca Selengkapnya
Mengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024
Mengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024

Keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.

Baca Selengkapnya
Bukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung
Bukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung

Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.

Baca Selengkapnya
Kisah Bisnis Budak Jadi Usaha Menguntungkan, Lahirkan Banyak Konglomerat
Kisah Bisnis Budak Jadi Usaha Menguntungkan, Lahirkan Banyak Konglomerat

Tren perbudakan di Amerika kemudian berhenti di abad ke-18.

Baca Selengkapnya