Terdampak Covid-19, Pengusaha Bus Transportasi di Bali Tuntut Insentif
Merdeka.com - Ketua Persatuan Angkutan Wisata Bali (Pawiba), Nyoman Sudiarta menuntut sejumlah insentif dari pemerintah untuk kelangsungan industri transportasi yang saat ini terkena dampak dari Covid-19. Seperti diketahui saat ini, penurunan tingkat keterisian atau okupansi bus pariwisata di Bali hampir 100 persen sejak adanya virus corona.
"Jadi mulai Februari, Maret, April sudah 100 persen tidak beroprasi di Bali khusus di bus pariwisata," kata dia dalam diskusi virtual di Jakarta, Minggu (26/4).
Akibat kondisi ini, sebanyak 1.200 bus pariwisata berhenti beroprasi total. Dampaknya pun merembet kepada 2.000 orang kru dan 300-500 pegawai terpaksa dirumahkan, dan balik ke kampung halamannya.
"Harapan kami berkumpul dengan semuanya di sini diberikan kebijaksanaan, kelangsungan bisnis transportasi ini, relaksasi stimulus kepada pemerintah. Karena kami di Denpasar belum mendapatkan stimulus," terang dia.
Adapun sejumlah insentif yang diharapkan dan disepakati pihaknya bersama dengan beberapa perusahaan bus lainnya adalah terkait dengan penundaan pembayaran angsuran selama 6 bulan. Kemudian juga penghapusan Pajak Penghasilan (PPh) 21 dan 25.
"Kemudian kegiatan BPJS di luar pungutan upah diberikan relaksasi juga, karena saya tidak beroperasi kir, samsat, jasa raharja dari pemerintah relaksasi yang ada di Bali ini," kata dia.
Kondisi Bali Sangat Terpuruk
Pandemi Corona memukul keras industri pariwisata Indonesia. Bali menjadi salah satu destinasi terdepan yang terhantam Covid-19.
Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati mengatakan, Bali sedang sangat terpuruk, di mana seluruh pelayanan over supply karena tidak ada wisatawan.
"Covid-19 ini, seluruh provinsi mungkin yang paling terdampak 90 persen di pariwisata. Sekarang kita over supply, kondisi Bali sangat terpuruk," ujar pria yang akrab disapa Cok Ace tersebut via diskusi daring, Jumat (24/4).
Data Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali mencatat, potensi kerugian sektor pariwisata di Bali dari leisure dan mice mencapai USD 9 miliar atau sekitar Rp140 triliun (kurs Rp15.639).
"Jadi bisa dilihat potensi lost leisure dan mice ini mencapai USD 9 miliar, dan yang paling besar itu China dan Australia mereka bisa per hari datang 9.000 hingga 10.000 wisman per hari," kata Ketua DPD GIPI Bali Agung Artha.
Secara keseluruhan, pariwisata di Bali anjlok hingga 93,24 persen. Jika dirinci, per Januari 2020 pariwisata Bali naik 11 persen year-on-year (yoy) dari 346.113 wisatawan menjadi 384.343 wisatawan.
Pada Februari turun 18 persen yoy, Maret turun 42,32 persen dan per April anjlok hingga 93,24 persen dari 737.774 wisatawan menjadi hanya 49.908 wisatawan saja.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah sempat terpuruk akibat pandemi COVID-19, pariwisata Bali telah bangkit kembali pada tahun 2023.
Baca SelengkapnyaSalah satu penyedia jasa sewa mobil listrik di Pulau Dewata adalah Baliqu Car Rental, pelopor sewa mobil listrik pertama di Bali.
Baca SelengkapnyaPungutan Rp150 ribu ke turis asing akan diberlakukan di seluruh pintu masuk Pulau Bali.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pungutan sebesar Rp150.000 bagi wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali akan digunakan utamanya untuk menangani permasalahan sampah.
Baca SelengkapnyaPengendara jangan sampai kekurangan cairan khusunya air putih yang harus selalu tersedia selama perjalanan.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaPeta wisata Bali dapat menjadi penuntun Anda saat hendak berlibur ke sana bersama keluarga, sahabat, ataupun sendirian.
Baca SelengkapnyaKAI menyediakan layanan bus dari Stasiun Bangil dan Stasiun Sidoarjo untuk mengantar pelanggan menuju stasiun tujuan.
Baca SelengkapnyaPolisi masih melakukan penyelidikan terkait Laka Lantas tersebut.
Baca Selengkapnya