Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Temukan Penyelewengan Sistem SIMBARA, KPK: Mainnya Sungguh Sangat Cantik

Temukan Penyelewengan Sistem SIMBARA, KPK: Mainnya Sungguh Sangat Cantik Batu bara. Ilustrasi shutterstock.com

Merdeka.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Alexander Marwata mengungkapkan masih ada praktik penyelewengan dalam Sistem Informasi Mineral dan Batubara Antar Kementerian/Lembaga (SIMBARA) yang dibuat Kementerian Keuangan.

SIMBARA yang dibuat untuk mengawasi batu bara dan produk mineral ekspor lainnya masih bisa diakali oleh pihak yang tidak bertanggungjawab yang merugikan negara.

"Untuk mengawasi batu bara ada SIMBARA. ini ternyata tidak menyelesaikan masalah," kata Alexander dalam Puncak Peringatan Hakordia Kementerian Keuangan di Komplek Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Selasa (13/12).

"Dari monitoring yang kita lakukan ini banyak sekali yang ilegal dan mainnya sungguh sangat cantik," sambungnya.

Hasil monitoring KPK menyimpulkan bahwa tidak mungkin praktik-praktik tersebut tidak diketahui aparat. Mengingat penambangan batu bara dilakukan dalam jangka waktu panjang.

"Dan mohon maaf, rasanya tidak mungkin, tidak diketahui aparat karena menambang batubara ini enggak sehari, seminggu atau sebulan tapi tahunan," ungkap dia.

Alex menjelaskan modus yang digunakan pengusaha untuk mendapatkan batu bara bersertifikasi. Caranya penambang yang memiliki Izin Usaha Pertambangan (IUP) secara diam-diam membeli dari penambang ilegal.

"Dari batubara ilegal itu bisa dapat sertifikat 'halal' ini dari perusahaan yang punya IUP. Mereka punya IUP tapi ambil juga dari pengusaha illegal," katanya.

"Mainnya kayak gitu, jadi keluar produknya legal karena dikeluarkan perusahaan legal yang dapat IUP," kata dia.

Sayangnya, praktik-praktik seperti ini tidak bisa langsung ditindak KPK. Padahal praktik ini jelas-jelas merugikan negara. "Ini yang kita enggak bisa masuk. Padahal semua masuk ke SIMBARA tapi kita belum mampu menertibkan tambang-tambang ilegal tadi," kata dia.

Tentang SIMBARA

Sebagai informasi, SIMBARA merupakan sistem digitalisasi terkait alur produksi hingga penjualan batu bara yang terintegrasi dengan seluruh Kementerian/Lembaga terkait. SIMBARA akan dilakukan secara komprehensif yaitu melalui konsolidasi keseluruhan, berbagai aplikasi di KESDM, Kemendag, Kemenkeu, Kemenhub dan Bank Indonesia.

Pengembangan SIMBARA pada 2020 meliputi pengecekan validitas bukti bayar PNBP dokumen ekspor yang disampaikan melalui sistem di Kementerian Perdagangan serta ketersediaan alat analisis dalam pengawasan ekspor.

Untuk perkembangan SIMBARA 2021 difokuskan terhadap penjualan batubara domestik dan penjualan mineral lainnya dengan output antara lain terkoneksinya sistem dan aliran data dengan Inaportnet di Kementerian Perhubungan.

Output juga termasuk pengecekan validitas pembayaran bukti PNBP untuk data di Kemenhub dan tersedianya tools analysis untuk pengawasan penjualan domestik.

Sementara SIMBARA tahun ini dikembangkan dengan mengintegrasikan data devisa hasil ekspor oleh Bank Indonesia dalam rangka mengawasi penjualan minerba ekspor dan memastikan devisa tersebut mengalir ke negeri.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kunjungi Fasilitas Pengolahan Sampah Jadi Bahan Bakar Pertama di Indonesia, Jokowi: Bisa Ganti Batu Bara 60 Ton per Hari
Kunjungi Fasilitas Pengolahan Sampah Jadi Bahan Bakar Pertama di Indonesia, Jokowi: Bisa Ganti Batu Bara 60 Ton per Hari

Selain pemanfaatan bahan bakar alternatif dari sampah perkotaan, SBI juga menerapkan ekonomi sirkular bagi masyarakat.

Baca Selengkapnya
Dorong Pemberdayaan Masyarakat, BUMI Resources Ambil Langkah Begini
Dorong Pemberdayaan Masyarakat, BUMI Resources Ambil Langkah Begini

Kepercayaan mengelola sumber daya alam seperti batu bara, harus disertai dengan langkah-langkah pelestarian lingkungan.

Baca Selengkapnya
Teknologi Ini Bisa Ubah Sampah Perkotaan dan Limbah Industri Jadi Bahan Bakar
Teknologi Ini Bisa Ubah Sampah Perkotaan dan Limbah Industri Jadi Bahan Bakar

Volume sampah yang terus meningkat masih menjadi tantangan bagi pemerintah di tengah fasilitas pengolahan sampah yang terbatas.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kronologi Istri di Jember Disiksa dan Dikurung Suami di Kandang Sapi
Kronologi Istri di Jember Disiksa dan Dikurung Suami di Kandang Sapi

Supiati bahkan meminta bantuan bupati agar bisa membantu membebaskan sang suami.

Baca Selengkapnya
Kronologi Pasien Maag Alami Kerusakan Ginjal hingga Meninggal Seusai Berobat ke Bidan
Kronologi Pasien Maag Alami Kerusakan Ginjal hingga Meninggal Seusai Berobat ke Bidan

Seorang pasien wanita, R (59), meninggal dunia diduga akibat malapraktik yang dilakukan Bidan ZN di Prabumulih, Sumatera Selatan.

Baca Selengkapnya
Bukit Sembinai di Batu Sopang Paser yang Cocok untuk Jiwa Petualang
Bukit Sembinai di Batu Sopang Paser yang Cocok untuk Jiwa Petualang

Bukit Sembinai memiliki daya tarik utama yaitu tebing bebatuan yang menjulang tinggi dan berwarna abu-abu.

Baca Selengkapnya
Usai Ramai Dikritik Wajib Lapor Barang Sebelum ke Luar Negeri, Ditjen Bea Cukai: Kebijakannya Tidak Wajib
Usai Ramai Dikritik Wajib Lapor Barang Sebelum ke Luar Negeri, Ditjen Bea Cukai: Kebijakannya Tidak Wajib

Aturan tentang pelaporan barang sudah dijalankan sejak tahun 2017 melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 203.

Baca Selengkapnya
Warga Pekanbaru Apresiasi Kinerja Polri dalam Pengamanan Pemilu 2024
Warga Pekanbaru Apresiasi Kinerja Polri dalam Pengamanan Pemilu 2024

Kerja sama yang solid antara aparat keamanan dan masyarakat menjadi kunci utama dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif.

Baca Selengkapnya
Diresmikan Jokowi, Proyek Sistem Irigasi Gumbasa Telan Dana Rp256 Miliar Bisa Mengairi Sawah 12 Desa
Diresmikan Jokowi, Proyek Sistem Irigasi Gumbasa Telan Dana Rp256 Miliar Bisa Mengairi Sawah 12 Desa

Proyek sistem irigasi tersebut bermanfaat untuk mengairi sawah di 12 desa dan meningkatkan indeks Pertanaman (IP) di Kabupaten Sigi.

Baca Selengkapnya