Tak Lagi Diburu Masyarakat, Harga Jahe Merah dan Kunyit Berangsur Normal
Merdeka.com - Harga rempah-rempah seperti jahe merah, kunyit dan temulawak di pasar Jatinegara mulai berangsur turun. Penurunan harga terjadi karena masyarakat sudah tidak melakukan aksi borong rempah tersebut yang diyakini dapat menangkal virus corona atau Covid-19.
"Jahe merah sekarang Rp70.000 per kilogram, kunyit Rp29.000 per kilogram, temulawak juga sama Rp29.000 per kilogram. Sebelumnya kan jahe sampai Rp100.000 per kilogram," ujar Tri, pedagang di pasar Jatinegara, Jakarta, Rabu (11/3).
Menurutnya, penurunan harga terjadi sejak dua hari terakhir, karena stok di pasar induk Kramat Jati mulai normal dan sejumlah pembeli tidak melakukan aksi borong. Harga produk rempah kembali seperti pada awal bulan Februari yang lalu.
Akan tetapi, kini mulai muncul sejumlah produk olahan rempah terbaru yang di namai empon-empon anti corona dan di klaim dapat menjaga kebugaran tubuh agar terhindar dari virus corona. "Yang baru nih kayu manis anti corona dari China, Rp100.000 per kilogram nya," imbuh dia.
Padahal harga normal rempah kayu manis hanya di bandrol Rp60.000 per kilogramnya. Kemudian, Tri sendiri tidak bisa memastikan apakah produk kayu manis anti virus corona yang dijualnya tersebut berasal dari negara China langsung.
"Kita juga nggak tahu mas, kan ini di kirim dari pasar induk (Kramat Jati)," tandasnya.
Stok Sempat Kurang
Sebelumnya pada Kamis (5/2) sejumlah pedagang di pasar Jatinegara Jakarta Timur, mengeluhkan stok jahe merah yang kini mulai langkah dan harga nya telah melambung tinggi sejak tiga hari terakhir.
"Sekarang Jahe merah, kunyit dan temulawak jadi rebutan. Khususnya jahe merah nih stok pada habis," ungkap Rokmat kepada Merdeka.com di Pasar Jatinegara, Jakarta, Kamis (5/3).
Harga jahe merah telah menyentuh Rp90.000 per kilogram (Kg) dari sebelumnya hanya di banderol Rp40.000 per kg. Sementara, harga kunyit sebesar Rp35.000 per kg dari sebelumnya Rp25.000 per kg.
Sedangkan temulawak sekarang di banderol Rp40.000 per kg dari harga Rp20.000 per kg. Harga-harga tersebut lebih mahal dibanding harga ayam potong yang hanya di banderol Rp28.000 per kg.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kebutuhan beras hingga Juni sudah terpenuhi. Untuk enam bulan ke depan menurut Bayu stok sudah aman.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras sekarang telah memecahkan rekor tertinggi di era pemerintahan Jokowi.
Baca SelengkapnyaAda beberapa harga komoditas bahan pangan yang mengalami kenaikan antara lain, beras, telur ayam, daging ayam, dan gula pasir.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ipah menyebut, kenaikan harga telur ayam telah berlangsung selama satu pekan terakhir.
Baca SelengkapnyaGanjar pun membeli beberapa sayuran untuk dibawa pulang. Sontak itu membuat pedagang antusias melayaninya.
Baca SelengkapnyaNaiknya harga kedelai sejak awal November membuat produsen tahu menjerit
Baca SelengkapnyaPasca pemilu ini, kenaikan harga bukan pada beras saja, tetap beberapa kebutuhan sehari-hari lainnya.
Baca SelengkapnyaKenaikan ini terjadi karena harga beras Bulog sudah dinaikkan menjadi Rp10.900 per Kg, dari harga eceran tertinggi (HET) sebelumnya Rp9.450 per Kg.
Baca SelengkapnyaTambahan pasokan dari beras SPHP sebesar 300 ton perhari membuat pasokan beras di Karawang sudah mendekati pasokan normal.
Baca Selengkapnya