Tahun depan, penggunaan uang elektronik jadi komponen penyumbang inflasi
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) berencana memasukkan survei penggunaan uang elektronik dalam perhitungan Indeks Harga Konsumen (IHK) atau inflasi. Penggunaan uang elektronik tersebut akan masuk sebagai komponen penyumbang inflasi mulai tahun 2019.
"Tahun 2018 ini, setahun kita akan survei, jadi 2019 bisa kelihatan hasilnya," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Yunita Rusanti di Gedung BPS, Jakarta, Kamis (1/2).
Survei mengenai penggunaan uang elektronik ini sejalan dengan upaya Bank Indonesia (BI) dalam mendorong Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT). Nantinya, jika sistem ini diterapkan maka jumlah orang yang menggunakan uang elektronik dapat didata.
"Rencananya ke depan akan ganti tahun dasar untuk tahun inflasi, kita akan tinjau lagi seberapa banyak yang menggunakan itu (uang elektronik)," jelasnya.
Yunita menambahkan, survei mengenai penggunaan uang elektronik nantinya juga akan mencakup survei biaya hidup masyarakat. Hasilnya akan dimasukkan ke dalam sektor jasa transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan.
"Jadi di survei biaya hidup nanti kita akan tanyakan. BPS tahun ini sedang survei biaya hidup, penggunaan itu akan diteliti ditinjau seberapa banyak masyarakat yang gunakan itu. Kaitannya apakah kena biaya administrasinya, nanti akan tercover kalau itu signifikan," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan mencapai angka peningkatan indeks literasi keuangan yaitu 65 persen dan inklusi keuangan 93 persen pada 2027.
Baca SelengkapnyaNilai transaksi digital banking mencapai Rp5.163 triliun.
Baca SelengkapnyaDemi Bantu Kesusahan Warga Soal Ekonomi, Pelda TNI Indro Rela Pinjamkan Uang Tanpa Bunga.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebanyak 15 persen responden dengan pendapatan tinggi mengaku bahwa seringkali pengeluarannya melebihi anggaran bulanan.
Baca SelengkapnyaAngka ini menunjukkan bahwa Program Kartu Prakerja berdampak positif ke perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaBank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaEkonomi hijau dinilai sebagai solusi dari sistem ekonomi eksploitatif yang selama ini cenderung merusak lingkungan.
Baca SelengkapnyaSaat ini banyak modus penipuan yang dilakukan di bidang keuangan dengan memanfaatkan media sosial.
Baca SelengkapnyaUang tidak hanya berguna sebagai alat pembayaran. Fungsi turunan uang menjelaskan beragamnya kegunaan uang.
Baca Selengkapnya