Survei: Lebih selektif belanja, daya beli masyarakat menengah atas masih positif
Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membantah adanya penurunan daya beli masyarakat. Menurutnya, Indonesia tengah mengalami anomali ekonomi karena tingkat inflasi tengah rendah namun daya beli turun.
Menurutnya, jika penurunan daya beli terjadi di kalangan masyarakat atas maka diyakini ada perubahan pola konsumsi. Di mana, masyarakat lebih suka menyimpan dan menginvestasikan uangnya ketimbang membelanjakannya.
"Tabungan di atas Rp 5 M naik, jumlah DPK juga naik. Artinya masyarakat atas yang memiliki daya beli menyimpan uangnya di bank," ujarnya.
Selain itu, Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI) Suprajarto mengaku bahwa industri ritel tengah melemah saat ini. Salah satu alasannya adalah sikap masyarakat yang menahan daya belinya dan memilih untuk menyimpan uangnya.
"Menurut pengamatan saya, mungkin daya beli (masyarakat) agak ditahan karena mereka mau lihat kondisi ke depan seperti apa," kata Suprajarto di gedung BRI, Jakarta, Kamis (3/8).
Menurut hasil riset AC Nielsen seperti dikutip HaloMoney, kelas bawah dan kelas menengah ke bawah tertekan daya beli sehingga melakukan banyak strategi penghematan. Lalu, bagaimana dengan kelas menengah dan atas di Indonesia?
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaIndef menilai, ada perubahan pola konsumsi masyarakat yang mempengaruhi ekonomi.
Baca Selengkapnyapenyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebanyak 15 persen responden dengan pendapatan tinggi mengaku bahwa seringkali pengeluarannya melebihi anggaran bulanan.
Baca SelengkapnyaPadahal, banyak jenis usaha atau bisnis yang bisa dikembangkan karena memiliki sumber daya yang luar biasa.
Baca SelengkapnyaSurvei LSI: 38,1 Persen Publik Nilai Ekonomi Nasional Buruk, 37.9% Anggap Penegakan Hukum juga Buruk
Baca SelengkapnyaProyeksi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen itu didorong oleh penyelenggaraan pemilu secara serentak 2024.
Baca SelengkapnyaJumlah pengaduan konsumen terkait sektor jasa keuangan yang diterima YLKI mencapai 38,20 persen pada 2023.
Baca SelengkapnyaLebih dari 89 persen responden sepakat menyatakan puas dengan upaya Polri dalam menjaga kamtibmas
Baca Selengkapnya