Survei: Konsumen Indonesia Paling Optimis Ekonomi Segera Pulih
Merdeka.com - Managing Director IPSOS Indonesia, Soeprapto Tan melakukan, survei tingkat optimisme konsumen terhadap 6 negara di ASEAN. Keenam negara tersebut di antaranya Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand dan Vietnam. Survei dilakukan terhadap 500 orang di negara tersebut.
Soeprapto mengatakan, Indonesia menjadi negara yang paling optimis ekonomi akan segera pulih dalam 6 bulan ke depan. Hal tersebut, usai IPSOS melakukan dua kali gelombang survei.
"Hasil interview ini menujukkan konsumen Indonesia itu paling optimis akan adanya peningkatan dan pemulihan ekonomi nasional dalam 6 bulan ke depan dibandingkan negara ASEAN lainnya," ujarnya dalam diskusi daring, Jakarta, Rabu (19/5).
Soeprapto peningkatan optimisme ini bahkan naik dalam survei terakhir yang dilakukan perusahaan riset tersebut. Di mana, 76 persen masyarakat yang mengikuti survei mengaku sangat optimis ekonomi segera pulih.
"Terakhir di September tahun lalu 75 persen angkanya. Kami lakukan lagi di Februari angkanya 76 persen. Jadi sebetulnya masih stabil dan Indonesia menempati peringkat pertama dalam hal optimisme dalam 6 bulan ke depan," paparnya.
Peran Penanganan Covid-19
Dia menambahkan, keyakinan optimisme tersebut bukan terjadi begitu saja. Namun, peserta survei melihat upaya pemerintah menopang masyarakat ketika menghadapi pandemi Virus Corona.
"Optimisme ini sebetulnya tumbuh di masyarakat tidak serta merta juga. Balik lagi Pak Dirjen gebrakan beberapa program yang dilakukan pemerintah, saya kira program stimulus dan bantuan tunai. Itu juga sangat pengaruh ditambah lagi program vaksinasi ini sudah jalan sejak Januari dan direspon positif oleh masyarakat Indonesia," jelasnya.
Soeprapto lantas mencermati fenomena perdagangan pada musim awal pandemi, di mana ada tiga kategori produk yang angka penjualannya selalu stabil. Pertama yakni produk di sektor makanan, lalu personal care dan cleaning product.
"Dimulai survei wave kedua, September 2020, itu ada beberapa kategori konsumsi produk mulai naik. Contohnya di clothing, pakaian, aksesoris, itu sudah mulai naik dibanding sebelumnya," paparnya.
"Wave ketiga Februari 2021, saat lakukan survei, di masyarakat Indonesia terlihat adanya peningkatan spending di kategori restoran, cafe, dan travel. Itu sejalan dengan inisiatif Kementerian Pariwisata, bahwa industri horeca harus gerak untuk bisa survive," tutur Soeprapto.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu KencanaSumber: Liputan6.com
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia Diprediksi Meroket Usai Pemilu, Begini Data Bank Indonesia
Baca SelengkapnyaSurvei Prabowo-Gibran tembus 50 Persen, Kaesang Optimistis Satu Putaran
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebanyak 15 persen responden dengan pendapatan tinggi mengaku bahwa seringkali pengeluarannya melebihi anggaran bulanan.
Baca SelengkapnyaSaat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) merilis hasil survey internet Indonesia 2024.
Baca SelengkapnyaThe Economist menyoroti program keberlanjutan yang diusung paslon ini.
Baca SelengkapnyaSurvei ASI dilakukan di Jabodetabek pada 16-21 Desember dengan populasi penduduk 17-23 tahun dan 24-39 tahun.
Baca SelengkapnyaPrabowo bilang proyeksi pertumbuhan ekonomi tinggi ini hasil kajian dari tim khususnya.
Baca Selengkapnya