Strategi Kemendag Agar Perdagangan Indonesia Tetap Meroket

Merdeka.com - Situasi ekonomi global yang tengah bergejolak turut mempengaruhi perdagangan internasional. Banyak negara yang mengalami penurunan pertumbuhan ekspor. Bahkan pertumbuhan perdagangan global diprediksi turun menjadi 1,1 persen dari sebelumnya 3,6 persen di tahun 2018.
Lalu apa saja strategi Indonesia untuk menghadapi kondisi tersebut?
Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan Kemendag, Kasan mengungkapkan, pihaknya memiliki 6 strategi jangka pendek untuk menjaga perdagangan Indonesia di kancah internasional.
"Konteks perdagangan global tidak hanya perang dagang dan tensi perdagangan, banyak hal membuat perdagangan global membuat terjadi situasi cenderung proteksionisme. Bisa sifatnya tarif bisa juga sifatnya non tarif. Ini banyak yang dihadapi," kata dia dalam acara proyeksi ekonomi 2020 Kabinet Baru dan Ancaman Resesi, di JS Luwansa, Jakarta, Selasa (26/11).
Adapun strategi jangka pendek tersebut di antaranya meratifikasi 13 perjanjian yang conclude dan menyelesaikan 11 perjanjian perdagangan internasional. "Mengendalikan impor secara selektif dengan mengutamakan bahan baku penolong tujuan ekspor dan investasi, menggiatkan dukungan kepada daerah dan industri atau investasi yang berorientasi ekspor," ujarnya.
Kemudian, menyederhanakan 18 permendag ekspor impor, di mana sebanyak 6 regulasi sudah selesai, sedangkan 12 sisanya masih dalam proses. Selanjutnya, peningkatan peran free trade agreement center (FTA center) di 5 daerah yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, Makassar dan Medan dalam rangka utilitasi FTA/CEPA yang sudah pada tahap implementasi.
Langkah berikutnya adalah menggiatkan misi dagang ke pasar non tradisional dan pemanfaatan perjanjian perdagangan. Serta perwakilan perdagangan di luar negeri (atase / ITPC) lebih aktif sebagai business agent.
Sementara itu, untuk strategi jangka menengah adalah penyelesaian sengketa dagang di dispute settlement body (DSB) WTO dalam rangka mengamankan kebijakan perdagangan Indonesia dan akses produk di luar negeri. "Kedua, optimalisasi pemanfaatan instrumen Trade Remedies dalam rangka melindungi industri dalam negeri termasuk pengamanan hambatan ekspor di pasar luar negeri," ujarnya.
Selanjutnya adalah peningkatan branding dan peningkatan SDM UKM ekspor. "Saya ingin sampaikan bahwa walaupun kondisi ekonomi global yang sekarang termasuk ancaman WTC dengan pengalaman menghadapi krisis , maka Indonesia bisa hadapi ini dengan baik. Saya juga mengharapkan sinergi kerjasama pemerintah dan pelaku usaha untuk menjalankan peran akselerasi perekonomian Indonesia 5 Tahun ke depan," tutupnya.
Dampak Resesi Global
Kasan menyebutkan, dampak yang terjadi dari kondisi ekonomi global terhadap Indonesia cukup rendah. Ini bila dibandingkan dengan beberapa negara tetangga di kawasan ASEAN. Ini berdasarkan keterbukaan ekonomi atau trade openness Indonesia yang lebih rendah dibanding negara tetangga.
"Trade openness suatu negara di catatan yang ada, kita adalah negara dengan trade openness relatif lebih rendah dibanding negara ASEAN yang lain," kata dia dalam acara proyeksi ekonomi 2020 Kabinet Baru dan Ancaman Resesi, di JS Luwansa, Jakarta, Selasa (26/11).
Dia mengungkapkan, negara dengan trade openness tinggi di antaranya adalah Singapura, Thailand, Vietnam dan Malaysia.
"Artinya, posisi ekspor impor terhadap PDB untuk Indonesia relatif lebih rendah dibandingkan dengan kondisi yang dialami oleh negara-negara Asean yang lain. Oleh karena itu, kerentanan ekonomi manakala resesi di global tentu juga akan lebih rendah," dia menambahkan.
Namun demikian, negara-negara dengan trade openness tersebut akan mendapat dampak yang cukup tinggi juga jika terjadi resesi global. "Negara-negara dengan tingkat trade openness yang sangat tinggi maka dia akan mengalami dampak yang lebih berat dibanding yang lebih rendah," tutupnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya


Bule Asal Turki Ini Rela Datang Ke Banten, Karena Tertarik dengan Nuansa Perkampungan yang Indah dan Gadis-gadis Cantik
Seorang bule tampan asal Turki nekat datang ke Indonesia. Ternyata ada alasan tak terduga yang menarik hatinya.
Baca Selengkapnya


Asam Sulfat Disebut Gibran buat Ibu Hamil, Ternyata Biasa Dipakai Bikin Bahan Peledak!
Zat ini bisa digunakan untuk memproduksi bahan kimia lainnya, bahan peledak dan lem.
Baca Selengkapnya


Bikin Haru Driver Ojol Lulus Kuliah Sarjana, 'Ibu Bangga Sama Kamu’ Saat Wisuda Dikawal Teman Seperjuangan
Kedua sahabat tersebut merupakan driver ojol juga yang selalu bersama saat bekerja.
Baca Selengkapnya


Jenderal Bintang Tiga TNI AL Kenang Doni Monardo, 22 Tahun Lalu Latihan Anti-Teror di Korsel
Jenderal Bintang 3 TNI Angkatan Laut ini mengenang sosok Jenderal Doni Monardo.
Baca Selengkapnya


Potret Gagah Doni Monardo Bareng Prabowo & Jenderal Besar Nasution, Kompak Pakai Baret Merah
Prabowo mengenang kepergian Doni Monardo dengan mengunggah sebuah foto dirinya dengan almarhum yang sedang mengawal Jenderal Besar A.H. Nasution.
Baca Selengkapnya

Penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik Masih Terkendala SDM dan Infrastruktur
SPBE menjadi faktor penting untuk mendukung operasional keseharian pemerintahan.
Baca Selengkapnya

Respons Anies soal Draf RUU DKJ Atur Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden
Komentar Anies Baswedan soal draf UU DKJ yang mengatur gubernur Jakarta ditunjuk presiden
Baca Selengkapnya

Delapan Partai Setuju RUU Daerah Khusus Jakarta Jadi Usul Inisiatif DPR, Cuma PKS yang Menolak
Dalam RUU diatur gubernur akan dipilih oleh Presiden.
Baca Selengkapnya

Pengadaan 177 Motor Disorot, Begini Kinerja Hevearita Gunaryanti Saat Jadi Walikota Semarang
Hevearita Gunaryanti menjabat sebagai Walikota Semarang sejak 2016-2022.
Baca Selengkapnya

Polemik Gubernur DKI Ditunjuk Presiden, Baleg DPR: Masih Usulan, Pemerintah Belum Tentu Setuju
Polemik Gubernur DKI Ditunjuk Presiden, Baleg DPR: Masih Usulan, Pemerintah Belum Tentu Setuju
Baca Selengkapnya

Rampung Tahun Depan, Bendungan Mbay Diharapkan Genjot Produksi Beras di Kabupaten Nagekeo
Presiden Jokowi meninjau pembangunan Bendungan Mbay di Kabupaten Nagekeo, NTT.
Baca Selengkapnya

Draf RUU DKJ: Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden Setelah Tak Lagi Jadi Ibu Kota
Badan Legislasi DPR RI menyetujui Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Jakarta (DKJ) untuk dibahas di tingkat selanjutnya.
Baca Selengkapnya