Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Strategi Jitu Pertahankan Karier di Tengah Ancaman Resesi

Strategi Jitu Pertahankan Karier di Tengah Ancaman Resesi krisis ekonomi. shutterstock

Merdeka.com - Dampak pemulihan ekonomi global masih menyisakan ketidakpastian yang cukup tinggi. Sejumlah perusahaan di bidang teknologi yang semula bisnisnya tetap moncer selama masa pandemi kini mulai goyang.

Beberapa di antaranya bahkan telah mengumumkan PHK besar-besaran dan pembekuan perekrutan untuk mengurangi pengeluaran. Sebut saja dari Apple dan Meta, hingga Microsoft dan Netflix yang berkembang pesat selama pandemi, menunjukkan tanda-tanda penurunan.

CEO Lemon.io, Aleksandr Volodarsky menyebut kondisi ini mau tak mau membuat para profesional harus bekerja lebih giat. Mereka harus bisa mempertahankan posisi yang saat ini dipegang agar tidak hilang.

"Berita ini cukup mengecilkan hati untuk menimbulkan kecemasan, memaksa para profesional untuk bekerja lebih keras lagi untuk mempertahankan pekerjaan mereka," kata Volodarsky dikutip dari CNBC.com, Jakarta, Senin (25/7).

Dia pun memberikan beberapa strategi untuk para pekerja mempertahankan posisinya di tengah ancaman ketidakpastian global. Berikut ulasannya untuk Anda:

1. Atur Kembali Sumber Pendapatan

Volodarsky menilai sebagai pegawai seharusnya tidak hanya menghasilkan pendapatan dari satu sumber. Idealnya pegawai memiliki sumber penghasilan tambahan di luar pekerjaan utamanya.

"Idealnya, cari pekerjaan yang sesuai dengan keahlian Anda yang berbeda untuk mendiversifikasi portofolio pendapatan Anda dan meminimalkan risiko," kata dia.

Jika salah satu pekerjaan berhenti jadi lebih mudah untuk mencari pekerjaan baru. Misalnya ditutup, Anda akan lebih mudah menemukan penggantinya. Sehingga masih bisa menghasilkan pendapatan, minimal 30 persen dari total pendapatan yang dimiliki.

Namun, ada pilihan lain selain lepas atau mengerjakan beberapa pekerjaan sekaligus. "Anda selalu dapat menemukan perusahaan yang menawarkan banyak proyek, bukan hanya satu, sehingga meminimalkan risiko sambil tetap berada di lingkungan kerja yang lebih nyaman," tambah Volodarsky.

2. Ikut serta dalam gig economy

Tenaga kerja lepas terus tumbuh karena semakin banyak orang yang menginginkan fleksibilitas dan kebebasan dalam hal pekerjaan. Menurut Laporan Dampak Ekonomi Freelance Economic Impact Report tahun 2022 dari platform freelancer Fiverr menyebut di Amerika Serikat, ada lebih dari 6 juta profesional independen pada tahun 2021.

"Tenaga kerja ini diperkirakan telah memperoleh pendapatan USD 247 miliar pada tahun 2021, naik dari perkiraan USD234 miliar pada tahun 2020," kata laporan itu.

Volodarsky mengatakan peningkatan permintaan akan pekerja gesit merupakan kesempatan sempurna untuk melepaskan diri dari perbudakan perusahaan. Termasuk meningkatkan potensi penghasilan tanpa berhenti atau mengubah pekerjaan Anda.

"Jika Anda benar-benar meninggalkan dunia korporat, jangan khawatir harus menghabiskan banyak waktu untuk membangun reputasi profesional sebelum mendapatkan sen pertama Anda."

3. Peka terhadap Kondisi Perusahaan

Volodarsky mengatakan saat ini prospek tahun ini masih terhalang awan mendung. Pemodal ventura memperingatkan perusahaan portofolio mereka untuk bersiap menghadapi masa-masa yang lebih sulit.

Bahkan beberapa start-up telah mengambil tindakan. Misalnya, raksasa fintech Swedia Klarna mengumumkan mereka berencana untuk memberhentikan sekitar 10 persen dari tenaga kerja globalnya. Padahal mereka menjadi unicorn fintech paling berharga di Eropa pada Juni tahun lalu ketika bernilai USD 46 miliar.

Artinya kata Volodarsky sebagai pegawai harus bisa memastikan perusahaan tetap berjalan dengan baik. Peka terhadap kondisi perusahaan. Mempertimbangkan bisnis model yang dijalani dan akan dikembangkan. Termasuk soal transparansi penghasilan dan keuntungan perusahaan.

"Selalu periksa tiga kali perusahaan tempat Anda bekerja, karena Anda sering dapat melihat tanda-tanda masalah dalam pengeluaran besar-besaran," kata dia memperingatkan.

4. Tingkatkan Keterampilan sesuai Zaman

Volodarsky mengatakan di masa yang paling menantang, ada keterampilan yang sangat dibutuhkan. Makanya dia menyarankan untuk pegawai agar meneliti keterampilan yang sedang tren.

Pastikan sebagai pegawai Anda harus bisa berbicara dengan sumber daya manusia atau pemimpin tim untuk mencari tahu bagaimana menjadi aset yang berharga. Sebab biasanya perusahaan akan menghargai pegawai dengan kemauan belajar yang tinggi.

"Setiap krisis adalah kesempatan. Pengusaha menghargai dan mempromosikan anggota staf berbakat yang ingin belajar," tambahnya.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak
Jalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak

Saat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.

Baca Selengkapnya
Anies-Cak Imin Janji Ekonomi Hijau Jadi Tulang Punggung Ekonomi Indonesia, Begini Strateginya
Anies-Cak Imin Janji Ekonomi Hijau Jadi Tulang Punggung Ekonomi Indonesia, Begini Strateginya

Hal itu bakal diwujudkan jika mereka berhasil menang di Pilpres 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya
Strategi Holding BUMN Jasa Survei Hadapi Gejolak Ekonomi Dunia
Strategi Holding BUMN Jasa Survei Hadapi Gejolak Ekonomi Dunia

Sikap adaptif dalam menghadapi persaingan bisnis dengan berinovasi dan antusias dalam menggerakkan atau menghadapi perubahan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Menteri Risma Dipuji Usai Beberkan Strategi Indonesia Tangani Krisis Pangan, Gempa Bumi hingga Banjir di Forum OECD Perancis
Menteri Risma Dipuji Usai Beberkan Strategi Indonesia Tangani Krisis Pangan, Gempa Bumi hingga Banjir di Forum OECD Perancis

Penjelasan Menteri Risma terkait penanganan bencana di Indonesia mendapatkan pujian di Forum OECD Perancis.

Baca Selengkapnya
Industri Penerbangan RI Mulai Pulih Usai Terseok-seok Saat Pandemi Covid-19
Industri Penerbangan RI Mulai Pulih Usai Terseok-seok Saat Pandemi Covid-19

Setelah melewati tantangan sejak 2019 hingga 2022 lalu, industri penerbangan nasional mulai menunjukkan momentum bangkit di 2023.

Baca Selengkapnya
Industri Semen Masih Tertekan, ini Strategi SIG Kejar Kinerja Positif di 2024
Industri Semen Masih Tertekan, ini Strategi SIG Kejar Kinerja Positif di 2024

Kenaikan harga komoditas membuat industri semen tertekan di 2023.

Baca Selengkapnya
Ajak Semua Karyawan Kantor Patungan untuk Bantu Temannya Bayar Kosan, Aksi Pria Ini Bikin Salut Warganet
Ajak Semua Karyawan Kantor Patungan untuk Bantu Temannya Bayar Kosan, Aksi Pria Ini Bikin Salut Warganet

Pria tersebut berinisiatif untuk melakukan patungan demi membantu salah seorang temannya yang sedang kesulitan ekonomi.

Baca Selengkapnya
Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024
Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024

Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.

Baca Selengkapnya
Anies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19
Anies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19

Jokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.

Baca Selengkapnya