Sri Mulyani Sebut APBN Jadi Instrumen Penting Hadapi Krisis Ekonomi
Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, keuangan negara menjadi instrumen penting dalam bangkitnya perekonomian saat terjadi krisis ekonomi. Di mana keuangan negara harus menyehatkan kembali kondisi negara saat terjadi pandemi.
"Kita harus saling menyehatkan karena pada saat kemudian ekonomi ambruk, dia harus menjadi penyembuh dan penarik ekonomi balik lagi. Jadi depth to GDP preasure nya kita turunkan, defisitnya kita turunkan, sehingga kita punya yang disebut fiscal space, begitu terjadi hantaman, fiscal space itu yang kita pakai," kata Sri Mulyani di Jakarta, Minggu (24/10).
Dia pun mengaku senang sudah banyak pihak yang menyoroti Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan detail. Hal ini berbanding terbalik saat krisis 1998 dan 2008. "Tahun 97-98 tidak ada yang lihat APBN, dianggap taken for granted, di 2008-2009 pun tidak ada yang lihat APBN," katanya.
Namun, saat menghadapi krisis pandemi Covid-19 saat ini, banyak orang yang bahkan menyoroti tentang APBN dan utang yang diambli Indonesia. Bahwa, seluruh pihak menilai kalau keuangan negara adalah instrumen penting.
"Sekarang semua orang ngurusin utang, semua orang mengurusi itu, jadi is good kita punya ownership terhadap keuangan negara, semuanya menyadari bahwa keuangan negara itu adalah instrumen yang luar biasa penting ayng akan dan harus hadir pada saat negara menghadapi kemungkinan terjadinya (krisis)," tuturnya.
Dia juga mengingatkan Indonesia setelah melalui tiga krisis mulai dari krisis 1998, 2008, dan pandemi Covid-19, harus mampu melihat dari berbagai sisi. Baik dari sisi legal atau aturan, hingga sisi sosial yang memiliki dampak yang baik.
"Sisi ekonomi keuangan jelas banyak sekali, keuangan negara saja ini krisisnya ini bisa jadi sesuatu ayng luar biasa. Kalau dari sisi moneter saya lihat mustinya BI juga sudah cukup banyak meng-capturenya," katanya.
Reporter: Arief Rahman H.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menyikapai Rupiah terus melemah, Kementerian Keuangan terus memperkuat koordinasi bersama Komite Stabilitas Sistem Keuangan.
Baca SelengkapnyaWalau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaKeduanya membahas tentang situasi dan kondisi dunia saat ini, termasuk kepada masalah ekonomi dan keamanan negara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Posisi Sri Mulyani di kancah internasional itu juga turut berdampak positif terhadap reputasi perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaRamalan IMF menyebut kondisi ekonomi dunia masih terpuruk.
Baca SelengkapnyaProyeksi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen itu didorong oleh penyelenggaraan pemilu secara serentak 2024.
Baca SelengkapnyaKeputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaIsu mundurnya Sri Mulyani dari Menteri Keuangan dinilai hanya ‘digoreng’ pihak tertentu
Baca SelengkapnyaPenambahan anggaran ini diperlukan seiring meningkatnya jumlah petani calon penerima pupuk subsidi.
Baca Selengkapnya