Sri Mulyani: Penggunaan narkoba gerus daya beli masyarakat
Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, penggunaan narkoba di masyarakat dapat mengganggu kondisi perekonomian. Sebab, penggunaan narkoba secara masif dapat menggerus daya beli masyarakat.
"Mengganggu, karena narkoba itu adalah underground ekonomi ilegal. Sehingga dia tidak tercapture, dia jelas menggerus daya beli masyarakat," ujarnya di Gedung Bea Cukai, Jakarta, Jumat (19/1).
Sri Mulyani mengatakan, transaksi pembelian dan penjualan narkoba tidak terekam atau tidak dicatatkan. Meskipun nilai pembeliannya tetap ada, namun tidak memberi dampak bagi pertumbuhan ekonomi.
"Dengan dibelinya barang-barang ini, kemudian transaksinya tidak terekam. Sehingga tidak ada dampaknya ke ekonomi kita, tidak terekam tapi valuenya yang ada," jelasnya.
Sri Mulyani menambahkan, dampak penggunaan narkoba sangat berbahaya bagi kesehatan, terutama pada generasi muda. Generasi muda yang seharusnya menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia di masa depan tidak dapat berkarya dengan baik karena terjebak penggunaan narkoba.
"Generasi muda yang seharusnya dia berinovasi, inovatif menjadi tulang punggung Indonesia, tapi sudah dirusak oleh narkoba. Ini adalah sesuatu yang perlu kita waspadai," tegasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cara ini dilakukan diduga untuk menghindari kecurigaan polisi, dan melancarkan aksi penjualan barang ilegal tersebut.
Baca SelengkapnyaDirektur Jenderal Bea Cukai, Askolani, memimpin langsung pemusnahan
Baca SelengkapnyaPolisi juga masih mendalami motif Murtala kembali mengedarkan narkotika jenis sabu karena kebutuhan ekonomi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Peredaran narkoba begitu marak terjadi di Grobogan. Berbagai kalangan bisa menikmati barang terlarang itu.
Baca SelengkapnyaUntuk 1 kilogram sabu yang diedarkan imbalannya Rp20-30 juta
Baca SelengkapnyaSahroni juga ingin pihak kepolisian turut mengungkap peran bandar dan pengedar di balik narkoba jenis baru ini.
Baca SelengkapnyaKepolisian belum bisa membedakan mana knalpot after market atau knalpot brong. Apalagi tidak semua polisi memiliki alat untuk pengujian.
Baca SelengkapnyaNarkoba jenis LSD itu diimpor pengedar dari Jerman.
Baca SelengkapnyaPraktik ini terungkap setelah polisi lebih dulu menerima informasi ada peredaran narkoba melintas di wilayah gerbang tol Sragen.
Baca Selengkapnya