Sri Mulyani: Miliki Obligasi Negara Tak Harus Punya Uang Triliunan atau Miliaran
Merdeka.com - Kementerian Keuangan telah menerbitkan Surat Berharga Ritel (SBR) SBR 010 dan meraup dana hingga Rp 7,5 triliun. Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyebut, penerbitan ini menjadi rekor tertinggi dari penerbitan SBR yang sifatnya konvensional dan non kredibel. Artinya masyarakat sangat percaya untuk membeli SBN dan memegangnya hingga waktu jatuh tempo.
"Kami jual SBR 010 ini kembali mencatat rekor tinggi. SBR 010 kita bisa terbitkan Rp 7.500.118.000.000," kata Menteri Sri Mulyani dalam Virtual Opening Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (Like IT), Jakarta, Selasa (3/8).
Dia menjelaskan penjualan SBR 010 mampu mencetak rekor tertinggi karena ditawarkan dalam denominasi yang kecil. Sehingga bisa menyerap banyak para investor dari berbagai kalangan.
Ini sekaligus membuat citra baru bahwa surat berharga negara atau obligasi juga bisa dibeli dengan harga di bawah puluhan juta.
"Jadi tidak akan ada bayangan lagi kalau obligasi negara ini kayaknya harus punya uang triliunan, puluhan miliar atau jutaan. Hanya dengan Rp 1 juta bisa membeli obligasi, bahkan kita pernah buat di bawah Rp 1 juta," kata dia.
Selanjutnya
Strategi ini pun dianggap berhasil dalam memperluas keikutsertaan masyarakat dalam pembelian surat berharga negara (SBN). Tercermin dari jumlah pembeli SBR 010 yang tercatat mencapai 23.337 investor. Dari jumlah tersebut sebanyak 9.068 atau sekitar 38,9 persennya merupakan investor ritel baru.
"Kita punya 23.337 investor yang investasi di SBR 010 dan yang bikin kita sangat gembira, sebanyak 9.068 atau 38,9 persennya itu investor baru," tutur Menteri Sri Mulyani.
Selain itu, para investor tersebut tersebar di seluruh Indonesia. Sehingga dia menyebut masyarakat memang membutuhkan instrumen untuk berinvestasi yang baik dan terpercaya.
"Saya sangat hargai kepercayaan ini dan memang masyarakat membutuhkan instrumen yang baik dan bisa dipercaya. Ini tentu akan kita jadikan pasar obligasi yang semakin dalam," kata dia.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sri Mulyani menjabarkan realisasi penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) sepanjang 2023 sebesar Rp308,7 triliun.
Baca SelengkapnyaMenyikapai Rupiah terus melemah, Kementerian Keuangan terus memperkuat koordinasi bersama Komite Stabilitas Sistem Keuangan.
Baca Selengkapnyakegiatan yang saat ini diblokir (catatan halaman IV A DIPA) dan diperkirakan tidak dapat dipenuhi dokumen pendukungnya sampai dengan akhir Semester I TA 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Perlu diketahui, regulasi barang bawaan ke luar negeri telah berlaku sejak tahun 2017 melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 203.
Baca SelengkapnyaBegini untung rugi Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaBLT mitigasi pangan akan disalurkan sebesar Rp200.000 per bulan pada periode Januari, Februari, dan Maret 2024.
Baca SelengkapnyaAnak-Anak Gaza Main Perosotan di Kawah Bekas Bom Israel
Baca SelengkapnyaDengan capaian ini, untuk keseimbangan primer mengalami surplus mencapai Rp122,1 triliun.
Baca SelengkapnyaProyeksi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen itu didorong oleh penyelenggaraan pemilu secara serentak 2024.
Baca SelengkapnyaKementerian Keuangan memberikan keringanan utang kepada 2.821 debitur.
Baca Selengkapnya