Siberia minat impor produk tekstil dan alas kaki Indonesia
Merdeka.com - Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Siberia Tengah, Rafael Shageev, menyampaikan minatnya untuk mengimpor produk tekstil dan alas kaki dari Indonesia. Dalam pertemuannya dengan Dubes RI untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus, M. Wahid Supriyadi, Rafael mengatakan keinginan impor produk RI karena mutunya baik.
Hal itu disampaikan Rafael Shageev, di tengah-tengah pertemuan Krasnoyarsk Economic Forum (KEF). Demikian disampaikan Sekretaris Pertama Fungsi Pensosbud KBRI Moskow, Enjay Diana.
Dubes menyambut baik keinginan tersebut dan berjanji akan menghubungkannya dengan pelaku usaha di Indonesia. Selama ini Indonesia mengekspor produk keramik dan furnitur ke ProVinsi Krasnoyarsk, sementara Indonesia mengimpor produk aluminium dari wilayah tersebut.
"Total perdagangan mencapai sekitar USD 12 juta," katanya seperti dikutip dari Antara, Selasa (17/4).
Ketua Kadin Siberia Tengah menawarkan produk gandum mengingat sekitar satu juta ton gandum dari provinsi tersebut setiap tahunnya tidak terserap di pasar lokal dan akan menindaklanjuti hasil pertemuan dan akan mengirim timnya ke KBRI Moskow serta mengikuti Trade Expo Indonesia (TEI) di Jakarta Oktober mendatang.
Sementara itu, dalam pertemuannya dengan Plt. Gubernur Krasnoyarsk, Alexander Uss, Dubes menyampaikan peluang kerja sama antara Provinsi Krasnoyarsk dengan Indonesia.
Pada tahun lalu perdagangan Indonesia dan Rusia meningkat 25 persen menjadi USD 3,27 miliar di tengah perekonomian dunia yang stagnan. Namun angka ini kecil jika dibandingkan dengan potensi yang ada di kedua negara.
Dubes mengundang Alexander untuk hadir pada Festival Indonesia yang akan diadakan di Krasnaya Presnya Park, Moskow tanggal 2-5 Agustus mendatang.
Selain bidang ekonomi dan perdagangan, Gubernur Alexander menginginkan hubungan sosial budaya yang lebih dekat dan berharap akan banyak mahasiswa Indonesia melanjutkan kuliah di perguruan tinggi di Krasnoyarsk dan suatu ketika ada Pekan Budaya Indonesia di kotanya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaPetugas Imigrasi mendeportasi WN Rusia berinisial DL (36). Dia diketahui melakukan penggelapan pajak skala besar di negaranya lalu sembunyi di Bali.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengklaim rencana itu dapat terealisasi dengan memanfaatkan hasil produksi kelapa sawit yang jadi salah satu andalan Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Presiden Jokowi bahkan melawat langsung untuk mendorong perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
Baca SelengkapnyaSelain pemanfaatan bahan bakar alternatif dari sampah perkotaan, SBI juga menerapkan ekonomi sirkular bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaArief menekankan bahwa prioritas utama pemerintah adalah mengutamakan produksi dalam negeri, terutama menjelang panen raya jagung.
Baca SelengkapnyaMasyarakat perbatasan di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat memilih belanja kebutuhan rumah tangga ke Malaysia dengan berjalan kaki.
Baca SelengkapnyaMenurut Cak Imin, pertanian merupakan salah satu sektor yang memerlukan perhatian khusus.
Baca SelengkapnyaSaat ini Indonesia dalam tahap pengembangan SIPK dalam upaya meningkatkan partisipasi industri untuk memanfaatkannya.
Baca Selengkapnya