Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Siasati Pandemi, Dosen Ini Banting Setir Jadi Wirausahawan

Siasati Pandemi, Dosen Ini Banting Setir Jadi Wirausahawan Bisnis. ©2014 Merdeka.com/esellermedia.com

Merdeka.com - Pandemi covid-19 tak selamanya membawa dampak buruk, namun juga memberikan peluang bagi banyak orang. Salah satunya Tini Ismiyani, seorang dosen dari universitas ternama, yang menjadikan pandemi untuk membuka peluang membangun usaha kuliner.

Meski sudah mengabdi 12 tahun sebagai dosen dengan penghasilan dan fasilitas yang baik di UI, tidak menyurutkan langkah Tini untuk resign dari kampus tercintanya. Dia memilih membangun usaha kuliner arem-arem mi untuk bisa memberikan manfaat lebih besar bagi banyak orang.

Alasan mengundurkan diri dari kampus ternama karena ingin memulai usaha di rumah melestarikan resep kuliner tradisional milik ibu mertuanya, yakni arem-arem mi atau lontong mi, salah satu jenis kuliner yang mulai langka. Selain memiliki hobi masak, Tini dan suami memiliki cita-cita yang cukup tinggi karena ingin membuka lapangan pekerjaan kepada banyak orang sehingga manfaatnya dapat terasa lebih luas.

"Menjadi dosen merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat sebagai tenaga pendidik. Sedangkan menjadi pengusaha juga bentuk pengabdian kepada masyarakat untuk membuka lapangan kerja serta meningkatkan perekonomian banyak orang. Setelah mencapai mimpi saya sebagai tenaga pendidik, kini saya memiliki mimpi untuk memberikan manfaat kepada masyarakat dari sisi ekonomi," ujar Tini.

"Jangan takut bermimpi, berani mencoba dan terus belajar. Jangan takut dengan kegagalan, karena kegagalan dan jatuh itu adalah cara terbaik untuk kita bisa melompat lebih tinggi," tambahnya.

Tini kini menjadi owner Arem Arem Mi Aremie Hj. Rully yang berlokasi di jalan Kelapa Dua Raya No. 36, Tugu, Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Sebelumnya, Tini berkarier 12 tahun sebagai dosen di UI. Ibu empat anak ini memutuskan resign pada 2020 di tengah hantaman pandemi. Sebuah keputusan yang sangat berani untuk mundur dari dosen dan banting setir menjadi pengusaha kuliner arem-arem mi.

"Saat di rumah itu banyak waktu lebih, selain sambil mengurus anak, saya pun berpikir waktu luang ini harus dimanfaatkan. Akhirnya, sesuai hobi saya, saya mencoba masak. Lalu berpikir kira-kira masak apa bisa dijual dan dinikmati banyak orang. Kemudian saya memiliki ide untuk melanjutkan resep ibu yakni arem-arem mi. Kemudian saya coba terus belajar. Saya jual ke tetangga dan teman-teman dekat, ternyata responnya bagus," tuturnya.

Arem-Arem Mi

Dia mengisahkan, pukul 02.00 pagi, di saat orang masih tidur nyenyak, dia sudah berjibaku di dapur untuk membuat arem-arem mi. "Resep ibu ini kami kembangkan. Ibu dulu hanya berjualan ke tetangga dan ibu-ibu pengajian. Padahal, cita-cita ibu dulu ingin punya usaha kuliner besar, tapi belum bisa ibu wujudkan. Maka sekarang bisa kami wujudkan," tuturnya.

Tini bercerita, pada awalnya yang mengerjakan hanya dia seorang. Dia pun dibantu sang suami untuk memasarkannya. Seiring perjalanan waktu, pesanannya makin banyak. Hingga akhirnya mereka memutuskan membuka gerai di rumah dibantu beberapa adiknya.

"Sudah terlalu banyak pesanan, akhirnya kami memutuskan untuk membuka gerai dan kami juga fokus ke pengembangan usaha. Ini karena saya lihat usaha ini bisa bermanfaat membuka lapangan pekerjaan dan banyak kebermanfaatan lainnya apabila diseriusi dengan baik," jelasnya.

Hanya dalam waktu setahun, Aremie Hj. Rully miliknya kini telah memiliki 5 gerai dan memperkerjakan 15 orang karyawan serta mampu memproduksi hingga 9.000 butir arem-arem mie setiap bulannya.

Selain di Depok, juga terdapat di Stasiun MRT Lebak Bulus, Kemang, Kemanggisan, dan Kelapa Gading.Arem-arem mie ini cukup langka ditemukan. Hingga saat ini, belum terlalu banyak kompetitor yang serius di usaha jenis ini, bahkan sebagian orang masih belum familiar dengan arem-arem mie. Oleh karena itu, Tini berharap kuliner arem-arem mie dari Aremie Hj. Rully bisa lebih eksis.

"Belum ada yang dagang ini secara serius, tapi kami melihatnya peluang dan berprospek bagus," kata Tini.

Sumber: Liputan6.com

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Fenomena Baru, Banyak Pengusaha Indonesia Pilih Terjun ke Bisnis Kuliner Ketimbang Garap Sumber Daya Alam
Fenomena Baru, Banyak Pengusaha Indonesia Pilih Terjun ke Bisnis Kuliner Ketimbang Garap Sumber Daya Alam

Padahal, banyak jenis usaha atau bisnis yang bisa dikembangkan karena memiliki sumber daya yang luar biasa.

Baca Selengkapnya
Momen Sulit Bukan Berarti Pahit, Pandemi jadi Tonggak Awal Munculnya Lini Bakery
Momen Sulit Bukan Berarti Pahit, Pandemi jadi Tonggak Awal Munculnya Lini Bakery

Melayani pemesanan untuk berbagai acara, donat andalan Lini Bakery ini memiliki tekstur empuk yang bertahan hingga dua hari.

Baca Selengkapnya
Pemuda 20 Tahun Ini Tak Kenal Gengsi, Lulus SMA Langsung Terjun Bisnis Bawang Goreng dan Kini Tinggal Menikmati Hasil
Pemuda 20 Tahun Ini Tak Kenal Gengsi, Lulus SMA Langsung Terjun Bisnis Bawang Goreng dan Kini Tinggal Menikmati Hasil

Adit merasa, dari pada bekerja untuk orang lain, lebih baik dia mengembangkan usaha keluarganya agar lebih sukses.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bukan Hanya Kesehatan, Program Makan Siang Gratis Juga Atasi Permasalahan Sosial-Ekonomi
Bukan Hanya Kesehatan, Program Makan Siang Gratis Juga Atasi Permasalahan Sosial-Ekonomi

Program makan siang dan susu gratis di sekolah dan pesantren yang diinisiasi pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya
Pameran Produk Kosmetik dan Suplemen Digelar di Jakarta untuk Cetak Pengusaha Baru, Catat Tanggalnya
Pameran Produk Kosmetik dan Suplemen Digelar di Jakarta untuk Cetak Pengusaha Baru, Catat Tanggalnya

Diselenggarakannya pameran ini bertujuan untuk dapat berpartisipasi dalam menciptakan entrepreneur baru di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Punya Program Makan Gratis, Negara Ini Malah Alami Krisis Pangan
Punya Program Makan Gratis, Negara Ini Malah Alami Krisis Pangan

Sektor pertanian negara itu pun mengalami penurunan produksi, karena kurangnya modal, peralatan, pupuk hingga insektisida yang dibutuhkan oleh para petani.

Baca Selengkapnya
Pulang Tanpa Bawa Tabungan, Begini Cara Mantan PMI Asal Serang Rintis Jualan Olahan Bandeng hingga Raup Omzet Ratusan Juta Rupiah
Pulang Tanpa Bawa Tabungan, Begini Cara Mantan PMI Asal Serang Rintis Jualan Olahan Bandeng hingga Raup Omzet Ratusan Juta Rupiah

Berbekal keyakinan kuat meski dengan modal yang minim, Midah kemudian membaca peluang untuk memulai usaha kuliner ini.

Baca Selengkapnya
Segini Rincian Kebutuhan Daging, Ikan hingga Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran
Segini Rincian Kebutuhan Daging, Ikan hingga Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran

Budiman memastikan, program tersebut akan segera dipersiapkan dalam rentang waktu Maret-Oktober.

Baca Selengkapnya
Mahasiswa Nekat Bikin Usaha Jamur, Modal Rp100.00 Kini Raup Omzet Rp40 Juta Sekali Panen
Mahasiswa Nekat Bikin Usaha Jamur, Modal Rp100.00 Kini Raup Omzet Rp40 Juta Sekali Panen

Usahanya membuka peluang lapangan pekerjaan baru bagi teman-teman ataupun lingkungan sekitar.

Baca Selengkapnya