Merdeka.com - Penerus Steve Job dan Wanita Milyarder termuda, demikian label yang disematkan sejumlah media barat terhadap Elizabeth Holmes. Dua predikat itu mafhum disematkan Elizabeth, atas capaiannya membangun sebuah start-up di bidang kesehatan.
Elizabeth pernah mengenyam pendidikan bioteknologi di Universitas Stanford di tahun 2002. Selama mengenyam pendidikan, Elizabeth harus beririsan dengan jarum suntik, sementara benda tersebut sangat dia takuti.
Rasa takut itu kemudian menjadi gagasan menciptakan alat kesehatan yang dapat mendiagnosa penyakit tanpa harus dihantui dengan panjang atau tajamnya jarum suntik. Elizabeth kemudian mengikuti program musim panas Universitas Stanford ke Beijing. Di sana, dia bertemu dengan Balwani, yang kemudian menjadi rekan kerja bisnis.
Sepulang dari Beijing, dia menyampaikan hasratnya kepada professor Channing Robertson, untuk membangun bisnis bidang kesehatan. Diberitakan bahwa Elizabeth sangat berambisi untuk mencapai impiannya sehingga dia memutuskan untuk dropout dari Universitas Stanford.
Bersama Balwani, Elizabeth membangun usaha rintisan bernama Theranos. Melalui perusahaan ini, Elizabeth sesumbar bahwa teknologi yang dipakai sangat akurat untuk mendiagnosa penyakit berat seperti kanker, meski hanya dengan setetes darah.
Dianggap sebagai visioner, Theranos berhasil mengumpulkan kucuran dana dari investor sampai USD945 juta.
Lambat laun, sejumlah pihak mulai mencium gelagat adanya kejahatan operasional Theranos. Mengutip BBC, pada tahun 2015, perusahaan rintisan Elizabeth terekspos palsu. Teknologi yang dia gembor-gemborkan tidak berfungsi sama sekali, dan pada 2018 perusahaan yang dia dirikan dibubarkan.
Tuntutan hukum pun menumpuk, mitra memutuskan hubungan dan regulator AS melarang Holmes mengoperasikan layanan tes darah selama dua tahun. Pada bulan Maret tahun itu, Holmes menyelesaikan tuntutan perdata dari regulator keuangan bahwa dia telah secara curang mengumpulkan USD700 juta dari investor.
Tapi tiga bulan kemudian dia ditangkap, bersama dengan Balwani, atas tuduhan kriminal penipuan dan konspirasi untuk melakukan penipuan. Dia pun divonis 11 tahun penjara.
Jaksa mengatakan Elizabeth dengan sengaja menyesatkan pasien tentang tes dan sangat membesar-besarkan kinerja perusahaan kepada pendukung keuangan. Label yang melekat pada Elizabeth pun hancur akibat ambisi kosongnya itu. Kekayaan yang diperoleh ludes, Elizabeth pun bangkrut.
Kisah Elizabeth ini kemudian diangkat dalam sebuah series berjudul "Dropout" yang tayang di Disney Hotstar. [azz]
Baca juga:
Kisah Pemilik San Diego Hills, Pernah Jualan Sepeda Hingga Jadi Bankir
Berusia 26 Tahun, Intip Perjalanan Karir Lisa Blackpink Hingga Punya Harta USD20 Juta
Kisah Pemilik Hotel Grand Sahid, dari PNS Hingga Jadi Pebisnis Ulung
Mengintip Kekayaan CEO TikTok Shou Zi Chew, Jadi Sorotan Usai Diperiksa Parlemen AS
Daftar Terbaru 10 keluarga Terkaya di Asia, Ada dari Indonesia
Bukan Amerika Serikat, Ini Daftar 5 Negara Paling Kaya di Dunia
Advertisement
Inovasi dan Adaptasi Penting untuk Tangani Tantangan di Sektor Energi
Sekitar 9 Jam yang laluHyundai Mulai Pembangunan Pabrik Baterai Mobil Listrik di Cikarang
Sekitar 9 Jam yang laluTerungkap, Ini Penyebab Orang Indonesia Tak Mau Beli Mobil Listrik
Sekitar 12 Jam yang laluEMTEK Raih Penghargaan Sektor Teknologi Terbaik di Bisnis Indonesia Award 2023
Sekitar 12 Jam yang laluRidwan Kamil Minta Hyundai Tak Hanya Produksi Ioniq, Bus Listrik Juga
Sekitar 12 Jam yang laluIndonesia Boleh Jual Pasir Laut, Kiara: Beban Kerusakan Lingkungan Dialami Nelayan
Sekitar 12 Jam yang laluBangun Pabrik Baterai Rp900 Miliar di Cikarang, Harga Mobil Hyundai Ioniq Makin Murah
Sekitar 12 Jam yang laluKemenperin Tak akan Beri Rekomendasi Impor KRL: Perbaiki Manajemen Alur Kereta
Sekitar 12 Jam yang laluASEAN Dukung Indonesia Capai Prioritas Ekonomi dan Peningkatan Kerja Sama
Sekitar 13 Jam yang laluAturan Baru yang Membolehkan Jual Pasir Laut Indonesia Ternyata untuk Reklamasi
Sekitar 13 Jam yang laluRamai Temuan LED dan Saus Teriyaki, Wamendag Minta Tingkatkan Pengawasan Perdagangan
Sekitar 13 Jam yang laluBulog Gandeng PHRI Penuhi Kebutuhan Pangan di Hotel dan Restoran
Sekitar 13 Jam yang laluSingapura Dikabarkan Jadi Tujuan Ekspor Pasir Laut Indonesia, Menteri KKP Buka Suara
Sekitar 13 Jam yang laluViral Lulusan UI Kalah dari STM, Cek Daftar Gaji Pekerja Berdasarkan Pendidikan
Sekitar 13 Jam yang laluBegini Pesan Menohok Jenderal Bintang Dua ke Bintara Polisi Baru
Sekitar 5 Jam yang laluDuga Ada Kejanggalan, Keluarga Minta Kasus Tewasnya Bripka AS Ditarik ke Bareskrim
Sekitar 11 Jam yang laluKorban Penipuan Tiket Konser Coldplay Bertambah, Polda Metro Buru Pelaku
Sekitar 12 Jam yang laluLong Weekend, Polisi Terapkan Ganjil Genap di Jalur Puncak Bogor
Sekitar 20 Jam yang laluTerang-terangan Mahfud MD Sebut Ada Pejabat Bekingi Mafia, Singgung Rafael & Sambo
Sekitar 1 Hari yang laluSurvei Populi Center: Citra Polri Mulai Membaik Pascakasus Ferdy Sambo
Sekitar 2 Hari yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 1 Minggu yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 1 Minggu yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 1 Minggu yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 1 Minggu yang laluSekuat Tenaga Ferdy Sambo Ingin Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 1 Minggu yang laluFerdy Sambo, Putri Candrawathi dan Kuat Maruf Ajukan Kasasi ke MA
Sekitar 1 Minggu yang laluIntip Liburan Ronny Talapesy Pengacara Bharada E di Luar Negeri, Sosok Istri Disorot
Sekitar 1 Bulan yang laluPermohonan Banding Kandas, Ricky Rizal Tetap Dihukum 13 Tahun Penjara
Sekitar 1 Bulan yang laluFerdy Sambo Tak Hadir di Sidang Putusan Banding Vonis Mati
Sekitar 1 Bulan yang laluSudin KPKP Jakarta Selatan Gelar Vaksin Rabies Gratis untuk Cegah Penyakit Menular
Sekitar 1 Hari yang laluIndonesia Kirim 1,5 Juta Dosis Vaksin Pentavalent untuk Nigeria, Nilainya Rp30 Miliar
Sekitar 3 Hari yang laluLiga 1: Lengkapi Kuota Pemain Asing, PSS Perpanjang Kontrak Jihad Ayoub?
Sekitar 36 Menit yang laluAdvertisement
Advertisement
Dicky Budiman
Peneliti dan Praktisi Global Health Security Griffith University AustraliaMemaknai Pencabutan Status Darurat Kesehatan Masyarakat Covid-19
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami