Semester pertama, penyaluran kredit BRI lesu

Merdeka.com - PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk klaim penyaluran kredit meningkat hingga 14,67 persen menjadi Rp 304,81 triliun dari Rp 265,82 triliun tahun lalu. Angka tersebut dinyatakan lebih rendah dibandingkan rata-rata industri perbankan pada semester pertama tahun ini.

"Komitmen Bank BRI untuk fokus dan konsisten melayani UMKM menjadi salah satu faktor penting yang mendukung pertumbuhan asset kredit BRI," ujar Direktur Bisnis UMKM Djarot Kusumayakti di Gedung BRI I, Jumat (27/7).

Penyaluran kredit sebesar 14,67 persen tersebut ternyata jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan rata-rata industri sebesar 28 persen. "Kredit di bawah industri karena pertumbuhannya memang bagus di Juni, Juli, Agustus, September, Oktober," jelasnya.

Djarot menjabarkan, portfolio kredit mikro meningkat 15,03 persen atau sebesar Rp 12,62 triliun dari Rp 83,97 triliun tahun lalu menjadi Rp 96,56 triliun semester ini. "Pertumbuhan kredit mikro terlihat semakin kencang jika dilihat dari tren pertumbuhan secara kuartalan," sambungnya.

Sedangkan pertumbuhan kredit mikro mengalami kenaikan sebesar 3 kali lipat, lanjut Djarot, dari Rp 1,59 triliun pada triwulan I menjadi Rp 4,81 triliun. "Upaya yang dilakukan BRI dalam pengembangan sektor UMKM khususnya bisnis mikro adalah dengan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR)," lanjutnya.

Outstanding KUR BRI pada triwulan II, lanjutnya, sebesar Rp 17,73 triliun dengan debitur sejumlah 2,04 juta debitur. Dengan adanya peningkatan penyaluran kredit dan pertumbuhan DPK, maka komposisi Loan to Deposit Ratio BRI menjadi 82,13 persen.

"Keberhasilan untuk menekan tingkat NPL (rasio kredit bermasalah) Gross dari 3,64 persen pada tahun 2011 menjadi 2,38 persen pada 2012 juga menjadi bukti keberhasilan BRI untuk meningkatkan kualitas aset," tutup Djarot.