Selain Pilpres, Membaiknya Ekonomi China Buat Rupiah Menguat
Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak menguat di perdagangan hari ini, Kamis (18/4). Pagi ini, Rupiah dibuka di level Rp 14.002 per USD atau menguat dibanding penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.085 per USD.
Peneliti dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira mengatakan, Rupiah terus menguat seiring dengan perbaikan ekonomi China. Di mana pertumbuhan ekonomi China yang sebelumnya diprediksi hanya 6,2 persen ternyata mencapai 6,4 persen.
"Kalau mau bicara dari sisi global ada rilis pertumbuhan ekonomi China yang cukup positif di 6,4 persen yang sebelumnya ekspektasinya 6,2 sampai 6,3 persen," ujar Bhima kepada merdeka.com, Jakarta, Kamis (18/4).
Bhima melanjutkan, perbaikan ekonomi China ini menjadi angin segar bagi negara-negara berkembang. Sebab tendensi perang dagang yang selama ini melibatkan China dan Amerika Serikat dinilai sudah mereda.
"Ini kan menunjukkan ekonomi china sekarang sudah memasuki masa boundsback atau masa pertumbuhan yang cukup bagus artinya efek perang dagang juga mereda. Sehingga investor yakin bahwa negara negara berkembang ini untuk tahun ini tak separah itu prediksi awal," paparnya.
Dari sisi domestik, pemilihan umum juga tak kalah penting bagi penguatan mata uang Garuda. Pemilu di Indonesia yang berlangsung pada 17 April berjalan dengan baik tanpa ada kericuhan. Selain itu, terpilihnya Jokowi-Maruf dalam berbagai survei turut memberi sentimen positif.
"Pemilu itu sebenarnya bukan karena presidennya siapa tapi yang paling penting stabilitas keamanan terjaga enggak ada ribut, enggak ada kekerasan yang sistemik. Dan bisa berkaitan juga Pak Jokowi kepilih lagi berarti harapan pelaku pasar stabilitas kebijakannya bisa berlanjut. Infrastruktur, kemudian menjaga inflasi tetap rendah itu bisa berlanjut harapannya begitu," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya
Adapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca SelengkapnyaTren Jumlah Penduduk Indonesia Terus Meningkat, Sementara China Menurun
Jjumlah penduduk China berkurang 850.000 orang menjadi sekitar 1.411,75 juta pada tahun 2022.
Baca SelengkapnyaKondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lebih Baik Dibanding AS dan China
Artinya, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi tinggi dan angka inflasi relatif bagus dan rendah.
Baca SelengkapnyaData BPS: Ekonomi Indonesia Salip AS dan Jepang, Tapi Keok dari China dan India
Pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut relatif lebih baik dibandingkan sejumlah negara mitra dagang seperti Amerika Serikat dan Jepang.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan Ekonomi Indonesia Diyakini Bakal Naik Usai Pemilu 2024
Terdapat empat aspek yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia ke depan.
Baca SelengkapnyaBI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?
Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaPemerintah Waspadai Konflik Timur Tengah Hingga Pelemahan Ekonomi China
Ada beberapa isu yang menjadi perhatian pemerintah di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaMenteri Erick Klaim Bansos Pangan Sukses Jaga Inflasi Indonesia di Level 2,6 Persen
Salah satunya karena berhasil menahan tingkat inflasi di kisaran 2,6 persen.
Baca Selengkapnya