Sebanyak 311 Ton Bumbu Instan & Makanan Cepat Saji Indonesia Diekspor ke Arab Saudi
Merdeka.com - PT Pangansari Utama melakukan pelepasan ekspor perdana produk bumbu instan dan makanan cepat saji 'Smart Pack' ke Arab Saudi sebanyak 1,5 juta pouch atau setara dengan 311 ton. Produk ini akan dikirim melalui jalur laut dan udara secara bertahap mulai hari ini, Jumat (12/5) hingga akhir bulan.
Direktur Utama Pangansari Group, Maghfur Lasah mengatakan, dalam rangka memudahkan penyedia makanan selama puncak musim haji, Pangansari Group menggunakan bumbu instan dan makanan berkonsep siap saji.
"Pengguna bumbu instan ini dapat meningkatkan efisiensi proses memasak di dapur hingga 30 persen sambil tetap menjaga kualitas dan cita rasa makanan yang lezat dengan cita rasa khas Indonesia," ujar Lasah dalam acara Pelepasan Pengiriman Produk Ekspor Bumbu Siap Saji, Jakarta, Jumat (12/5).
Dia menjelaskan, penggunaan produk dalam negeri bagi jemaah haji juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)Ndi sektor pertanian, hortikultura dan perkebunan.
"Ini dikarenakan bahan baku yang digunakan berasa dari hasil budidaya petani, hortikultura, dan perkebunan di Indonesia," terang dia.
Tak hanya itu, sebagian besar rempah-rempah dan bahan bau produk Pangansari juga diperoleh melalui pemberdayaan masyarakat dan koperasi.
Ini diambil dari beberapa wilayah di Indonesia, seperti Papua. Pangansari telah melakukan upaya edukasi dan pelatihan termasuk di Honai (rumah adat), supaya mereka dapat menghasilkan bahan baku berkualitas yang digunakan untuk menghasilkan produk akhir yang unggul," tutupnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perusahaan tidak hanya sekadar berorientasi pada profit, tetapi juga dampak positif bagi masyarakat luas, terkhusus di bulan Ramadan
Baca SelengkapnyaUntuk menyambut Ramadan dan Hari Raya, menjaga kebersihan kulkas agar makanan tetap segar menjadi sangat penting. Berikut adalah tips untuk membersihkannya.
Baca SelengkapnyaDi Kudus, penjual intip ketan sudah jarang ditemui. Bisa dibilang makanan tradisional ini kini sangat langka.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bayu menyebut keputusan untuk mendatangkan impor beras pada 2024 nanti demi memenuhi kebutuhan saat bulan suci Ramadan maupun Lebaran.
Baca SelengkapnyaAsosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) menyebut stok daging sapi terancam langka saat bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaSalah satu makanan favorit Rasulullah SAW yang kini langka dan susah didapat.
Baca SelengkapnyaAdapun kuota jemaah haji tahun 2024 ini mencapa 241 ribu orang.
Baca SelengkapnyaMengutip Panel Harga Badan Pangan Nasional harga beras di Papua Tengah pernah mencapai Rp36.130 per kg di 10 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan dirinya dan Mahfud MD mempunyai komitmen untuk akan menstabilkan harga pangan.
Baca Selengkapnya