Rupiah melemah Rp 100, beban subsidi BBM tambah Rp 3,5 triliun
Merdeka.com - Pelemahan nilai tukar rupiah benar-benar mengkhawatirkan. Tidak hanya berdampak pada kinerja pasar modal, terpuruknya rupiah juga berimbas ke pengelolaan anggaran negara.
Khususnya dari pos subsidi bahan bakar minyak (BBM). Sejauh ini, Indonesia masih mengandalkan impor minyak dari negara lain. Jika dolar menguat, kebutuhan anggaran untuk impor minyak semakin besar.
Pengamat Minyak dan Gas dari Reformainer Institute Khomaidi Notonegoro mengatakan, setiap Rupiah melemah Rp 100, terjadi penambahan alokasi anggaran subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) sekitar Rp 3,5 triliun.
"Kalau asumsinya Rp 9.300 menjadi Rp 9.600 terus jadi Rp 300 melemahnya, nah itu tinggal dikalikan Rp 3,5 triliun tambahan subsidi BBM-nya saja," ujar Khomaidi usai diskusi di UIN Syarif Hidayatullah, Rabu (12/6).
Senada dengan Khomaidi, BPH Migas juga menyatakan hal yang sama. Melemahnya rupiah sangat berpengaruh terhadap industri Migas.
"Pasti, asumsi makro termasuk nilai. Kalau nilai berubah tentu berubah termasuk subsidi pemerintah," ujar Komisioner BPH Migas Ibrahim Hasyim.
Seperti diketahui, beberapa hari terakhir, kinerja rupiah kian merosot. Bahkan, rupiah mendekati level Rp 10.000 per USD. Dewan gubernur Bank Indonesia semalam menggelar rapat mendadak. Salah satu keputusannya adalah mengeluarkan kebijakan moneter baru selain intervensi di pasar valas.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertamina tidak menaikkan harga BBM meski harga minyak dunia merangkak naik dan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat melemah.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga berjanji pemerintah tidak akan menaikkan BBM dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaUsai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Selain negara di Afrika, pemerintah juga menjajaki peluang impor minyak dari negara di kawasan Amerika Latin.
Baca SelengkapnyaIndonesia butuh dana antara Rp69-75 triliun untuk membeli sejumlah komoditas energi.
Baca SelengkapnyaCak Imin meluruskan janji akan menggratiskan bahan bakar minyak (BBM).
Baca SelengkapnyaData pertumbuhan ekonomi ini melemahkan harga minyak di awal sesi, namun para pedagang menyadari pasar minyak sedang ketat dan situasi di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaMengutip data Bloomberg, nilai tukar Rupiah diperdagangkan di level Rp16.255 per USD pada Senin (29/4).
Baca SelengkapnyaUpaya Bulog untuk mendatangkan impor beras kali ini akan jauh lebih mudah dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca Selengkapnya