Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rupiah Melemah Imbas Suku Bunga The Fed Naik, ini Dampak ke Masyarakat

Rupiah Melemah Imbas Suku Bunga The Fed Naik, ini Dampak ke Masyarakat the fed. ©2018 PYMNTS.com

Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi masih bergerak melemah. Hal ini usai berbagai bank sentral dunia mengikuti jejak suku bunga The Fed (Bank Sentral Amerika Serikat) naik.

Rupiah pagi ini bergerak melemah 56 poin atau 0,37 persen ke posisi Rp14.824 dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.768 per USD.

"Setelah Fed, kemarin Bank Sentral Inggris (BoE) dan Bank Sentral Swiss (SNB) juga menaikkan suku bunga acuannya. Kemungkinan bank-bank sentral dunia lainnya akan mengikuti," ujar pengamat pasar uang Ariston Tjendra seperti dikutip dari Antara, Jumat (17/6).

Pada Kamis (16/6), rupiah ditutup melemah 23 poin atau 0,15 persen ke posisi Rp14.768 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.745 per USD.

Pembaca merdeka tentu bertanya apa dampaknya untuk kita masyarakat saat Rupiah melemah?

Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengatakan, pelemahan nilai tukar Rupiah membuat harga bahan baku dan barang modal beberapa pengusaha yang berasal dari impor mengalami peningkatan. Imbasnya produk yang dijual ke masyarakat turut makin mahal.

Sementara, barang impor di Indonesia bagaikan banjir bandang. Mulai dari kebutuhan ujung rambut, kaki sampai perut ada produk impor.

Seperti salah satu contohnya produk tahu tempe akan mengalami kenaikan. Sebab, bahan baku kedelai masih mengandalkan impor.

Perajin tahu dan tempe terpaksa mengurangi ukuran untuk bisa bertahan produksi disebabkan kenaikan harga bahan baku utama tahu tempe tersebut. Ini kemudian mempengaruhi keuntungan yang bisa diraup perajin dan pedagang.

"Sejak beberapa hari terakhir nilai tukar Rupiah terus melemah terhadap USD hingga tembus Rp 14.900 per USD, sehingga mempengaruhi harga bahan baku tahu tempe kedelai impor," kata Herman perajin tahu tempe di Kelurahan Karangpawitan, Karawang.

Rp18,66 T Dana Asing Kabur dari Indonesia per 31 Maret 2022

Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, peningkatan ketidakpastian pasar keuangan global berdampak pada aliran modal asing ke pasar domestik. Di mana investasi portofolio hingga kuartal I 2022 mengalami net outflow sebesar USD1,3 miliar atau setara Rp 18,6 triliun (asumsi Rp Rp 14.359 per USD).

"Tekanan net outflow bila dibandingkan dengan emerging market lainnya yang juga alami net outflow masih lebih rendah atau lebih baik," katanya dalam konferensi pers, Jakarta.

Sementara itu, cadangan devisa Indonesia berada pada tingkat yang tinggi capai USD 139,1 miliar. Hal ini setara dengan pembiayaan 7,2 bulan impor atau 7 bulan impor dan pembiayaan utang luar negeri pemerintah.

"Standar ini berada di atas standar kecukupan internasional sekitar dihitung 3 bulan impor. Jadi lebih dari dua kali lipat dari standar kecukupan internasional," jelasnya.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sri Mulyani Dapat Bisikian soal The Fed Bakal Turunkan Suku Bunga Acuan
Sri Mulyani Dapat Bisikian soal The Fed Bakal Turunkan Suku Bunga Acuan

Saat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.

Baca Selengkapnya
Waspada, Kondisi Pasar Keuangan Global Memburuk Dipicu Ketegangan di Timur Tengah
Waspada, Kondisi Pasar Keuangan Global Memburuk Dipicu Ketegangan di Timur Tengah

tetap tingginya inflasi dan kuatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat mendorong spekulasi penurunan Fed Funds Rate (FFR).

Baca Selengkapnya
Kurs Rupiah Jangan Sampai Lebihi Rp16.000, Kenapa?
Kurs Rupiah Jangan Sampai Lebihi Rp16.000, Kenapa?

Pemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya

Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen
Bank Indonesia Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Kenaikan suku bunga acuan demi menguatkan stabilitas rupiah.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Jelaskan Kenapa Dolar AS Begitu Kuat dan Buat Kurs Rupiah Anjlok
Bank Indonesia Jelaskan Kenapa Dolar AS Begitu Kuat dan Buat Kurs Rupiah Anjlok

Ketidakpastian ekonomi global membuat masyarakat melakukan langkah masif yang makin memperburuk keadaan.

Baca Selengkapnya
Gubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya
Gubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya

Hal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.

Baca Selengkapnya
Suku Bunga Acuan The Fed Diprediksi Tak Jadi Turun Karena Ini
Suku Bunga Acuan The Fed Diprediksi Tak Jadi Turun Karena Ini

The Fed diperkirakan tak akan menurunkan suku bunga acuan dalam waktu dekat yang menjadi harapan banyak pihak.

Baca Selengkapnya
Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?
Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?

Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.

Baca Selengkapnya