Rupiah kembali melemah, nyaris sentuh level Rp 13.400 per USD
Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak melemah sepanjang perdagangan hari ini, Selasa (14/6). Rupiah dibuka di level Rp 13.285 per USD dan ditutup di Rp 13.393 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah sempat menyentuh level Rp 13.396 per USD yaitu pukul 13.45 WIB.
Informasi saja, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada April 2016, nilai tukar (kurs) Rupiah di 34 provinsi di Indonesia menguat terhadap tiga mata uang dunia yang beredar di tanah air, yakni dolar Amerika (USD), dolar Australia (AUD), dan euro (EUR). Sedangkan nilai tukar Rupiah melemah terhadap Yen Jepang.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Sasmito Hadi Wibowo mengatakan, kurs Rupiah terhadap USD menguat 0,73 persen yang mencapai Rp 13.119,71 per USD. Penguatan ini terjadi pada minggu kedua April 2016.
"Nilai tukar ini cenderung terapresiasi (menguat) dibanding minggu terakhir Maret 2016," kata Sasmito di gedung BPS, Jakarta, Senin (16/5).
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.
Baca SelengkapnyaMengutip data Bloomberg, nilai tukar Rupiah diperdagangkan di level Rp16.255 per USD pada Senin (29/4).
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Per 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.
Baca SelengkapnyaUtang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaPosisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca SelengkapnyaRupiah kembali melemah hingga ke level Rp16.000 terhadap mata uang dolar AS seperti yang pernah dialami Indonesia saat krisis moneter 1998.
Baca SelengkapnyaKinerja Rupiah yang masih baik tersebut didukung oleh kebijakan stabilisasi Bank Indonesia dan surplus neraca perdagangan barang.
Baca SelengkapnyaMenyikapai Rupiah terus melemah, Kementerian Keuangan terus memperkuat koordinasi bersama Komite Stabilitas Sistem Keuangan.
Baca Selengkapnya