Rizal Ramli Kritik Tak Ada Upaya Pemerintah Swasembada Kedelai
Merdeka.com - Ekonom Senior Rizal Ramli, menilai selama Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak ada rencana swasembada kedelai. Padahal, masalah kedelai bukan hal baru dan sering terjadi setiap tahunnya.
"Nah ini udah lama terjadi dan sayangnya sejak pemerintahan Jokowi tidak ada rencana untuk Swasembada kedelai," kata Rizal dikutip dari Channel Youtube pribadinya, Minggu (6/3).
Menurutnya, kedelai itu beda dengan bawang putih yang hanya bisa ditanam di lokasi tertentu misalnya di Brebes. Tapi, kedelai itu bisa ditanam di mana saja sama halnya seperti jagung.
"Jadi sebetulnya tidak masalah, cuman kebijakan mendukung peningkatan produksi oleh petani. Contohnya harga beli kedelai dari petani hanya Rp5.000, harga di retail namanya kedelai itu hampir Rp11.000 kedelai eks impor," jelasnya.
Selain itu, produktivitas kedelai di Indonesia sangat rendah yakni hanya 1,5-1,6 ton per hektar, dibanding negara yang paling unggul dalam menanam kedelai, yaitu Brazil mencapai 3,5 ton per hektar dan Argentina mencapai 3,7 ton per hektar.
Masalah selanjutnya, yang menyebabkan harga kedelai mahal yaitu tidak ada insentif untuk petani lokal, sehingga mereka malas untuk menanam karena keuntungannya sangat kecil. Maka ketika ada masalah kekurangan bahan kedelai, justru solusinya paling gampang melakukan impor.
Padahal kebutuhan konsumsi kedelai dalam negeri itu 2,5 juta ton per tahun, namun petani hanya mampu memasok 140 ribu ton saja.
"Sehingga mereka bunting tanam kedelai justru solusinya impor, ada masalah impor. Kalau itu sih nggak perlu pemerintah yang canggih itu mah pedagang aja suruh kerjain. Sayangnya policy untuk memperbesar supply baik kedelai dan lain-lain itu nyaris nggak ada," ujarnya.
Untuk menyelesaikan masalah tersebut, dia menyarankan Pemerintah seharusnya gencar melakukan promosi dan menerapkan kebijakan untuk meningkatkan swasembada hingga memperhatikan kualitas bibit, dan memberikan insentif kepada petani kedelai, maka masalah yang serupa tidak akan terulang.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rizal Ramli merupakan Menteri Koordinator Bidang Kelautan di bawah pemerintahan Jokowi era 2015-2016.
Baca SelengkapnyaRizal Ramli, ekonom dan juga politikus ini mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo (RSCM) pada Selasa, 2 Januari 2024, pukul 19.30 WIB.
Baca SelengkapnyaRizal Ramli tutup usia saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menurutnya, isu pemakzulan presiden di tengah proses pemilu sangat tak produktif bagi masyarakat dan pemerintah.
Baca SelengkapnyaJokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi berjanji akan membisikkan pada Presiden selanjutnya program ini agar dianggarkan secara serius jika memang berhasil dan menyerap tenaga kerja.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku tidak tahu siapa yang disebut 'Pak Lurah' oleh politisi.
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan Pemda agar program-program harus berorientasi kepada hasil, sehingga ada return ekonomi.
Baca SelengkapnyaRamai akademisi mengeluarkan petisi untuk Presiden Jokowi.
Baca Selengkapnya