Rini sebut pesawat Nurtanio bisa dijual 2019, harap segera layani penerbangan Papua
Merdeka.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno, menginginkan pesawat Nurtanio produksi PT Dirgantara Indonesia segera beroperasi secara massal di Papua. Menurutnya, sertifikasi Nurtanio dari Kemenhub bisa selesai 2018 jadi produk pertama diharapkan akhir kuartal pertama 2019 sudah komersial.
Menteri Rini saat meresmikan modernisasi layanan navigasi penerbangan di Papua di Kantor AirNav Indonesia Cabang Sentani mengatakan spesifikasi Pesawat Nurtanio sesuai dengan kondisi geografis Papua.
"Nurtanio itu pesawat kecil, paling efektif si Papua," ucapnya seperti dikutip dari Antara, Sabtu (13/1).
Dia mengatakan hal itu akan mengukuhkan produk dalam negeri di Papua selain teknologi radar yang direncanakan akan dipasang di tujuh lokasi di Papua yang juga merupakan produk Indonesia. Yaitu radar sintetis berbasis satelit atau "ADS-B" (Automatic Dependent Surveillance-Broadcast) dan penerapan prosedur PBN (Performance-Based Navigation).
"Nanti Nurtanio akan bersama-sama produk Indonesia juga navigasinya," katanya.
Dalam kesempatan sama, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso, mengatakan memang sudah selaiknya pesawat-pesawat tua Twin Otter diganti dengan usianya yang lebih muda. Dia mengatakan batas usia pesawat penumpang adalah 25 tahun, sementara batas usia pesawat kargo adalah 30 tahun.
Agus mengatakan karakterisitik geografis Papua yang berupa pegunungan membutuhkan pesawat-pesawat kecil yang tidak membutuhkan landasan pacu yang panjang dan besar. "Untuk Papua karena area pegunungan, pesawat-pesawat yang cocok, yaitu pesawat yang cocok untuk mendarat dan tinggal landas dengan jarak yang pendek serta 'stalling speed' rendah," tuturnya.
Terkait kapasitas, pesawat Nurtanio N219 juga sudah memenuhi dengan daya tampung dan daya angkut yang dimiliki.
Bupati Jayapura Mathius Awoitauw mengatakan kebutuhan lain yang mendesak di Sentani sendiri, yaitu salah satunya kebutuhan sumber daya manusia (SDM). "Dibutuhkan kerja sama untuk SDM karena ini sangat mendasar, kami ingin putera-puteri daerah bisa mengoperasikan pesawat, bukan saja pengadaan fasilitas," katanya.
Selain itu, lanjut dia, menjelang Pekan Olahraga Nasional 2020 yang akan diselenggarakan di Papua, tentunya angkutan udara sangat dibutuhkan. "Pasti membeludak, banyak yang ingin ke Papua karena itu kapasitas harus memenuhi, tambahan landasan pacu dan sebagainya," katanya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi: Filipina Percaya dan Puas dengan Produk Pertahanan Indonesia
Indonesia turut menawarkan pesawat CN2335-220 produksi PTDI.
Baca SelengkapnyaDidampingi Prabowo Tinjau Pesawat Tempur di Lanud Iswahjudi, Jokowi: Peragaan Bantuan ke Gaza
Indonesia merupakan salah satu negara yang diberikan kesempatan untuk memberikan bantuan ke rakyat Gaza dan Palestina melalui udara dengan pesawat Hercules.
Baca SelengkapnyaMomen Jokowi dan Prabowo Meneropong Pesawat Tempur di Pangkalan TNI AU Iswahjudi Jatim
Selain meninjau kesiapan pesawat tempur, Presiden Jokowi juga menyaksikan penampilan atraksi udara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
TNI Tegas Tidak Rekomendasikan Pesawat Terbang ke Sugapa Papua di Tengah Teror KKB
Imbauan itu sebagai bentuk antisipasi penembakan yang dilakukan KKB
Baca SelengkapnyaKorsel-Indonesia Sepakat lanjutkan Proyek Pembuatan Jet Tempur Senilai Rp95,07 Triliun
Menurut kesepakatan, Indonesia juga akan memproduksi 48 unit jet tempur itu di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo Setuju Alat Peraga Kampanye Ditertibkan
Pemerintah bisa menyediakan ruang agar alat peraga kampanye tidak merusak pemandangan.
Baca SelengkapnyaPrabowo Tegaskan Indonesia Dukung Kemerdekaan Palestina: Kita Siap Kirim Pasukan Perdamaian dan Kapal RS
Menurut Prabowo, Indonesia siap mengirim pasukan perdamaian dan kapal rumah sakit untuk Palestina.
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Tiga Ini Ungkap Sosok Sersan Asal Papua yang Berani Bentak Dirinya
Cerita Prabowo Subianto saat masih menjadi Danjen Kopassus dan memimpin operasi penting di Papua.
Baca SelengkapnyaCurhat Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, tapi Kalau Beras Naik Saya Dimarahi Ibu-Ibu
Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa urusan pemerintah dalam mengelola pangan untuk 270 juta penduduk Indonesia bukan hal yang mudah.
Baca Selengkapnya