RI Ekspor 76,8 Ton Ikan Kerapu Hidup Asal Anambas hingga Awal September 2020
Merdeka.com - Kepala Dinas Perikanan, Pertanian dan Pangan Kabupaten Kepulauan Anambas, Effi Sjuhairi mencatat, ekspor ikan kerapu sejak Januari sampai awal September 2020 mencapai mencapai 76,80 ton. Nilai ekonomi dari ekspor ikan kerapu hidup asal Kepulauan Anambas mencapai Rp 5,28 miliar.
"Selama kurun waktu Januari 2020 hingga awal September 2020, ekspor kerapu hidup asal Anambas mencapai 76,80 ton dengan nilai ekonomi mencapai Rp 5,28 miliar," kata Effi melalui keterangan resminya, Jakarta, Kamis (10/9).
Sejak awal September sebanyak 15 ton kerapu hidup telah diekspor melalui jalur laut, dengan nilai mencapai Rp 945 juta. Selama pandemi tren ekspor ikan kerapu hidup dirasakan fluktuatif. Meski tidak jumlah permintaan tidak berpengaruh, namun terhambat oleh proses pengiriman barang. Sehingga secara pengiriman mengalami penurunan dan terhambat.
Effi menjelaskan semua pembudidaya di Kepulauan Anambas merupakan pembudidaya skala kecil. Mereka akan menjual hasilnya kepada para pelaku ekspor yang juga sebagai pembudidaya.
Di sisi lain, jika pembudidaya mengalami kesulitan dalam pembiayaan dan operasional usaha. Jika para pembudidaya kesulitan membeli pakan, maka mereka akan meminjam uang kepada para pengepul. Untuk itu, pihaknya akan memfasilitasi dan memberikan pendampingan agar kemitraannya saling menguntungkan.
"Katakan lah kesulitan pakan dan yang lainnya mereka akan minta bantu atas nama pinjaman kepada pengumpul tersebut," imbuhnya.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Slamet Soebjakto mengatakan pemerintah terus mendorong aktivitas ekspor produk perikanan budidaya, termasuk ikan kerapu hidup. Pihaknya terus berupaya menjaga neraca perdagangan produk perikanan budidaya terus positif, utamanya memasuki kuartal III.
"Neraca perdagangan mutlak harus positif, sehingga cadangan devisa dari subsektor ini juga bisa meningkat," kata Slamet.
Bila melihat data, neraca ekspor positif. Namun dia ingin kenaikannya ekspor ikan kerapu meningkat signifikan dan memiliki nilai ekonomi yang besar. Menurutnya, Kepulauan Anambas memang memiliki potensi sumber daya ikan yang melimpah. Di sisi lain, punya aspek geostrategis yakni letak geografisnya yang menguntungkan secara ekonomi.
"Anambas ini unik, dan bisa menjadi pintu keluar untuk aktivitas perdagangan ekspor perikanan, khususnya ke Hongkong," kata dia.
Melihat letaknya yang strategis membuat biaya pengeluaran untuk logistik bisa ditekan. "Saya kira, ini konsen kita, bagaimana sumber daya perikanan budidaya bisa kita manfaatkan secara optimal dan berkelanjutan," sambungnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bila sebelumnya paling banyak menghasilkan Rp1,5 juta, dia mengaku kali ini ada puluhan ikan peliharaannya itu diborong pembeli.
Baca SelengkapnyaAturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.
Baca SelengkapnyaMakanya, KKP merancang kebijakan untuk menjaga biota kelautan Indonesia dan menjaga populasi ikan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Di sana telah dibangun sebuah jembatan gantung yang menghubungkan antara pasar dengan desa di sebelahnya.
Baca SelengkapnyaProgram ini salah satu tujuannya untuk memastikan keberlanjutan populasi perikanan.
Baca SelengkapnyaAgung yang memiliki modal Rp50.000 membeli 20 ekor ikan mas koki dan membuat kolam di dapur rumah orang tuanya.
Baca SelengkapnyaIkan ini juga disebut "fosil hidup" karena masih eksis sejak jutaan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaKisah pengusaha kerupuk kulit yang memulai bisnis dengan berjualan di pinggir jalan hingga dapat omzet ratusan juta.
Baca SelengkapnyaAnies-Cak Imin menyiapkan anggaran Rp150 triliun bagi generasi muda untuk tertarik terjun ke sektor pertanian.
Baca Selengkapnya