Realisasi Penyaluran KUR Tercatat Rp 118 Triliun per 30 November 2018
Merdeka.com - Deputi Bidang Koordinasi Makro dan Keuangan, Kemenko Perekonomian, Iskandar Simorangkir, mencatat realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sampai dengan 30 November 2018 sebesar Rp 118 triliun atau setara dengan 95,7 persen. Di mana, target penyaluran pada 2018 sebesar Rp 123,801 triliun.
"(Realisasi sekarang) Rp 118,4 triliun per akhir November. kita perkirakan nanti masih ada sekitar Rp 1,6 sampai Rp 2 triliun lagi lah realisasinya (sampai akhir tahun)," kata Iskandar saat ditemui di Kantornya, Jakarta, seperti ditulis Jumat (28/12).
Iskandar mengatakan, dari realisasi tersebut, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) tercatat sebesar 1,39 persen. "Luar biasa, NPL-nya 1,39 peesen (30 November). Ini kita perkirakan realisasinya Rp 120 triliunan untuk tahun ini bahkan itu informasi beberapa bank banyak permintaan di akhir tahun sampai dia ngerem," imbuhnya.
Adapun penyaluran KUR masih didominasi untuk skema KUR Mikro 65,8 persen kemudian diikuti dengan skema KUR kecil 33,9 persen dan KUR TKI 0,3 persen.
Berdasarkan wilayah, penyaluran KUR didominasi di Pulau Jawa, dengan porsi penyaluran sebesar 55 persen, diikuti dengan Sumatera 19,3 persen dan Sulawesi 11.1 persen. Kinerja penyaluran KUR per provinsi tersebut sesuai dengan sebaran UMKM di Indonesia.
Sementara itu, jika dilihat dari sektor ekonomi, penyaluran KUR untuk sektor produksi terus berjalan untuk mengejar target sebesar 50 persen di tahun 2018. Hingga 30 November 2018 tercatat porsi penyaluran KUR sektor produksi pertanian, perikanan, industri, konstruksi, dan jasa-jasa sebesar 45,6 persen.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah terus berupaya agar penyaluran KUR bisa dipercepat.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca SelengkapnyaRealisasi peredaran uang selama masa Pemilu 2024 hanya mencapai Rp67,14 triliun, atau lebih rendah dari perkiraan BI sebesar Rp68 triliun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diperkirakan terus meningkat.
Baca SelengkapnyaPenyaluran kredit awal tahun ini meningkat 338 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Baca Selengkapnya"Dibandingkan tahun lalu ini penurunan (penarikan utang) sangat tajam," terang Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaRealisasi ini meningkat sebesar 99,96 persen (yoy) dibandingkan dengan realisasi Januari tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPadahal, lanjut Jokowi, dukungan kredit perbankan amat diperlukan pelaku UMKM dalam menjalankan maupun mengembangkan skala bisnisnya.
Baca Selengkapnya