Puan Maharani: Waspada Resesi Ekonomi Berdampak Penurunan Kesejahteraan Masyarakat
Merdeka.com - Ketua DPR RI, Puan Maharani memperkirakan bank sentral di berbagai negara akan merespons gejolak ekonomi dengan melakukan peningkatan suku bunga. Kebijakan ini disebut bermuara pada resesi ekonomi.
"Ke depan diperkirakan akan merespon gejolak ekonomi dengan melakukan peningkatan suku bunga secara cukup ekstrem dan secara bersama-sama dan hal ini akan berdampak pada resesi ekonomi," kata Puan dalam Pertemuan Parliamentary Forum in the Context of the G20 Parliamentary Speakers’ Summit (P20) di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/10).
Puan mengatakan, gejolak ini akan mengakibatkan penurunan kesejahteraan masyarakat global. Krisis ekonomi yang merambat pada krisis sosial. Sehingga diperlukan berbagai langkah antar negara, khususnya negara-negara G20, untuk dapat memastikan rantai pasok komoditas strategis tetap aman untuk memenuhi kebutuhan domestik.
"Negara-negara produsen komoditas strategis, selain mengutamakan pemenuhan kebutuhan domestik dan kepentingan pasar, juga perlu membangun kewajiban bersama untuk menjaga kebutuhan stok global yang stabil," tuturnya.
Selain itu, juga diperlukan kerja bersama dalam menyediakan stimulus pembangunan yang ditransmisikan untuk keperluan kegiatan ekonomi domestik. Sehingga konsumsi dan daya beli tetap terjaga.
"Orkestrasi dari kekuatan negara-negara G20, untuk mempercepat transformasi ekonomi, baik ekonomi digital maupun ekonomi hijau, sangat diperlukan dalam bentuk nyata," kata dia.
Implementasi Ekonomi Digital
Tak hanya itu, Puan menilai perlu adanya penguatan implementasi agar ekonomi digital dan ekonomi hijau menjadi ekosistem ekonomi yang inklusif. Hal ini dilakukan melalui implementasi mengembangkan kemudahan berusaha, bank digital, pajak karbon, dan energi baru dan terbarukan.
Indonesia kata dia, telah memperkuat berbagai regulasi yang dapat mendorong ekonomi digital dan ekonomi hijau. Di sisi lain, dalam merespon gejolak ekonomi dunia dan orkestrasi pembangunan global dibutuhkan prinsip-prinsip dalam hubungan kerja bersama antar negara yang efektif,
Mulai dari komitmen yang dapat dilaksanakan, saling percaya, mengutamakan dialog dan memiliki agenda bersama. Budaya damai dan toleran (culture of peace and tolerance) juga semakin diperlukan dalam memperkuat interaksi antar bangsa dan negara.
"Kerja bersama antar parlemen berperan penting untuk menyebarkan budaya damai dan toleran, yang semakin diperlukan menghadapi ketegangan geopolitik saat ini," kata di.
Krisis yang datang silih berganti telah menjadi bagian dari era kenormalan baru. Berbagai krisis yang dialami saat ini tentunya bukan yang terakhir.
Maka, Parlemen pada kesempatan P20 ini, harus dapat merumuskan suatu agenda, yang dapat meningkatkan kemampuan setiap negara untuk merespon dan menghadapi berbagai permasalahan global.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaMayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaMenyikapai Rupiah terus melemah, Kementerian Keuangan terus memperkuat koordinasi bersama Komite Stabilitas Sistem Keuangan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaKeduanya membahas tentang situasi dan kondisi dunia saat ini, termasuk kepada masalah ekonomi dan keamanan negara.
Baca SelengkapnyaPerry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaWalau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaPosisi Sri Mulyani di kancah internasional itu juga turut berdampak positif terhadap reputasi perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca Selengkapnya