PT Softex Indonesia Jajaki Peluang IPO, Incar Pendanaan Rp7 Triliun
Merdeka.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) akan segera kedatangan anggota emiten baru. PT Softex Indonesia menyampaikan keinginan untuk melakukan penawaran umum perdana alias initial public offering (IPO).
Sebelumnya, perusahaan yang disokong oleh Global CVC Capital Partners berharap bisa meraup dana segar sekitar USD 500 juta, atau setara Rp7 triliun usai IPO.
Saat dikonfirmasi, Direktur Penilaian Perusahaan BEI IGD N Yetna Setia, menyatakan manajemen Softex telah bertemu dengan pihak BEI terkait rencana IPO ini.
"Kemarin sudah bertemu, ya, dengan Pak Laks (Laksono Widodo, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa), sedang dalam proses, kan ada diskusinya terlebih dahulu," tuturnya di Gedung Bursa Efek Indonesia, Kamis (11/9).
Dirinya menambahkan, BEI sangat terbuka untuk diskusi mengenai skema regulasi, sehingga nantinya manfaat menjadi perusahaan tercatat itu ada di semua pihak.
Selain itu, emiten BEI yang baru bergabung juga pasti akan diberikan gambaran mengenai hak dan kewajiban sebagai emiten terdaftar, agar dapat bertransformasi menjadi perusahaan publik yang terus berkembang.
"Misalnya, apa saja konsekuensi dari go public (IPO), kita bisa memberi pencerahan," tutupnya.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Baru IPO, Perusahaan Tambang Bijih Nikel ini Kebanjiran Investor
Adhi Kartiko (NICE) jadi pembuka IPO raksasa di 2024.
Baca SelengkapnyaBaru IPO, Emiten Nikel Adhi Kartiko Pratama Diakuisisi Perusahaan Asal Korsel
PT Adhi Kartiko Pratama melantai di bursa saham pada 9 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaMelantai di Bursa Saham, Citra Nusantara Gemilang Bakal Bangun Dua Depo Gas
Perusahaan juga mengembangkan Liquefied Natural Gas (LNG) dengan dana hasil IPO yang sebesar Rp179,62 miliar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menkominfo Soal Suap SAP: Kasus Lama, Skalanya Terlalu Kecil
Budi menjelaskan, hal ini terjadi sebelum nama Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI) berubah menjadi BAKTI.
Baca SelengkapnyaInvestasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaGelar Forum Bisnis, Singapura-Indonesia Bahas Investasi Masa Depan Usai Pengumuman Pemilu 2024
Forum ini menunjukan relasi Singapura-Indonesia dalam bisnis sangat kuat dan dinamis.
Baca SelengkapnyaBea Cukai Beri Izin Perlakuan Tertentu untuk Perusahaan Ini
Bea Cukai mendukung pengembangan industri perlengkapan komputer di Indonesia
Baca SelengkapnyaMenteri Bahlil: Ada Investor Asing Masuk IKN Bawa Uang Rp50 Triliun
Pemerintah akan membuka investasi untuk asing di IKN pada tahap kedua.
Baca SelengkapnyaBI Sebar 4.264 Lokasi Penukaran Uang Receh Lebaran 2024, Dibuka Mulai 15 Maret-7 April 2024
BI menyediakan opsi layanan penukaran uang baru melalui Layanan Kas Keliling di lokasi-lokasi strategis.
Baca Selengkapnya