PT SMI Klaim Minat Investor Asing pada Proyek Infrastruktur Indonesia Tinggi
Merdeka.com - PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) mengklaim menjadi emiten dengan outstanding obligasi korporasi terbesar ke-4 di Indonesia. Di mana, total obligasi yang telah diterbitkan mencapai Rp 29 triliun.
Direktur Utama PT SMI Edwin Syahruzad mengungkapkan, dari total obligasi outstanding sebesar Rp 23 triliun, 20 persen diantaranya dimiliki oleh investor asing. Ini menegaskan kepercayaan investor terhadap Indonesia sangat tinggi, khususnya pada PT SMI dan sektor infrastruktur.
"Kepercayaan investor kepada PT SMI tidak lepas dari peringkat korporasi yang diberikan oleh lembaga pemeringkat lokal dan internasional. Dengan peringkat idAAA (stable outlook) yang disandang PT SMI, PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) menilai dampak Covid-19 terhadap industri pembiayaan infrastruktur moderat," jelasnya dalam penandatangan Perjanjian Pinjaman Sindikasi offshore dengan mitra perbankan asing, di Jakarta, Kamis (10/9).
PT SMI telah menghimpun dana dari berbagai sumber yang berasal dari pasar modal, perbankan, dan institusi internasional. Sejak 2014, PT SMI aktif menerbitkan obligasi dan mendapat respon yang baik dan beberapa kali oversubscribed, baik dari investor lokal maupun asing.
PT SMI juga baru saja memperoleh fasilitas pinjaman sindikasi dari mitra perbankan asing sebesar USD 700 juta atau Rp 10,26 triliun. "Hal ini membuktikan bahwa sektor infrastruktur adalah asset class yang sangat diminati," katanya.
Infrastruktur Beri Efek Pengganda Besar
Dia menyebut berbagai proyek yang telah difasilitasi PT SMI dari berbagai sektor telah memberikan efek pengganda (multiplier effect) yang besar. Hingga Juli 2020, PT SMI mampu memberikan efek pengganda hingga 6,79 kali dari total komitmen dan 22,22 kali dari modal disetor.
Hal itu sejalan dengan visi PT SMI dalam mendukung percepatan penyediaan infrastruktur di Indonesia, dengan fasilitas pembiayaan yang kreatif dan inovatif dan memberikan manfaat sosial-ekonomi bagi masyarakat di Indonesia.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaMenteri Bahlil: Ada Investor Asing Masuk IKN Bawa Uang Rp50 Triliun
Pemerintah akan membuka investasi untuk asing di IKN pada tahap kedua.
Baca SelengkapnyaIndonesia Tak Alami Deindustrialisasi, Ini Buktinya
Kontribusi tersebut diharapkan bisa menjadi modal utama untuk menarik lebih banyak investasi asing dengan tujuan dapat meningkatkan ekspor.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Terima Banyak Keluhan dari Investor soal Kecepatan Investasi di IKN, Ini Arahan Jokowi ke Para Menteri
Jokowi juga memerintahkan agar status lahan bagi investor segera ditetapkan dan diperjelas. Basuki menuturkan Jokowi akan memonitor arahan-arahan tersebut.
Baca SelengkapnyaPMI Manufaktur RI Bertengger di Level Ekspansif 30 Bulan Berturut-turut, Apindo: Jadi Momentum Keluarkan Kebijakan Pro Industri
Capaian PMI manufaktur tersebut menandakan Indonesia telah benar-benar keluar dari pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaInvestasi Properti Susah Dijual, Masyarakat Indonesia Masih Pilih Simpan Emas
Banyak masyarakat Indonesia yang memilih berinvestasi pada emas di tengah gempuran beragam pilihan investasi lain.
Baca SelengkapnyaPresiden Tinjau Langsung Pembangunan Hotel Nusantara, Optimis Siap Beroperasi Agustus 2024
Tingginya minat investasi jadi bukti nyata IKN mendapatkan atensi pelaku usaha.
Baca SelengkapnyaJokowi Senang Banyak Investor Swasta Masuk IKN
Menurutnya, optimisme swasta berperan untuk menggerakan ekonomi nasional.
Baca SelengkapnyaJokowi Klaim Investor Makin Yakin Berinvestasi di IKN Usai Pemilu 2024
Jokowi mengklaim saat ini banyak investor yang mengantre untuk berinvestasi di IKN.
Baca Selengkapnya