Merdeka.com - Pemerintah maupun pengusaha di Indonesia terus melakukan proyek menekan emisi karbon. Indonesia sendiri berkomitmen untuk mengendalikan climate change (perubahan iklim), dengan target mengurangi emisi karbon sebesar 29 persen di 2030.
Salah satu cara dilakukan untuk mengurangi emisi karbon yaitu proyek Katingan Mentaya Project (KMP) yang dilakukan PT Rimba Makmur Utama (RMU). Proyek ini adalah sebuah pendekatan usaha restorasi dan konservasi ekosistem hutan gambut seluas 157,875 hektar di Kalimantan Tengah melalui Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH).
"Jika ditinjau dari segi penurunan emisi karbon yang mencapai sekitar 7.5 juta ton CO2 per tahun selama 60 tahun masa konsesi atau setara dengan menghilangkan emisi yang dikeluarkan oleh 2 juta mobil per tahun, KMP merupakan kegiatan konservasi terbesar di dunia," ucap Chief Executive Officer (CEO) PT Rimba Makmur Utama (RMU) Dharsono Hartono di Jakarta, Selasa (24/5).
Bersama masyarakat dan unsur pemerintah desa di 35 desa sekitar wilayah konsesi, RMU disebut menciptakan mata pencaharian alternatif yang berkelanjutan bagi masyarakat lokal.
Selain itu juga meningkatkan perekonomian serta melakukan kegiatan edukasi dan peningkatan kapasitas di berbagai bidang, antara lain cara bertani tanpa bakar dan tanpa bahan kimia, edukasi mengenai kesehatan dan kebersihan, nutrisi, kewirausahaan, serta berkontribusi bagi pencapaian 12 tujuan United Nation Sustainable Development Goals (UN SDGs).
"Saat mitra bisnis saya, Rezal Kusumaatmadja, dan saya mendirikan RMU pada tahun 2007, kami punya mimpi besar untuk membangun bisnis yang agenda utamanya adalah menjaga planet kita dan ekosistem di dalamnya. Pada waktu itu, konsep Nature-Based Solution Enterprise merupakan hal yang relatif masih asing di Indonesia dan hal tersebut membuat perjalanan kami tidak mudah," ucapnya.
Memasuki tahun ke-15, berbagai program di KMP dinyatakan telah membawa RMU semakin dekat ke tujuan besar perusahaan tersebut, yakni mendukung pemerintah untuk menciptakan Indonesia dan dunia yang berkelanjutan.
Dukungan itu diberikan melalui upaya menanggulangi perubahan iklim dengan kolaborasi bersama masyarakat, pemerintah dan pemangku kepentingan lain.
"Perjalanan RMU ke depannya masih panjang, dan kami tidak dapat melakukannya sendiri. Penghargaan yang kami terima ini merupakan penyemangat besar yang semakin memperteguh komitmen kami untuk membantu pemerintah dan masyarakat untuk mengatasi perubahan iklim," kata dia.
Atas usahanya inilah, Dharsono Hartono menyabet anugerah Global Impact Award 2022 dari YPO (Young Presidents’ Organisation), yakni sebuah organisasi yang beranggotakan lebih dari 30.000 Chief Executive di 142 negara.
Global Impact Award merupakan penghargaan tertinggi bagi anggota YPO yang dinilai memberikan dampak berkelanjutan dan terukur bagi masyarakat atau para pemangku kepentingan terkait.
"Sebuah kehormatan bagi kami untuk menerima 2022 Global Impact Award," ungkap dia.
Baca juga:
Krisis Energi Bukan Alasan Perdalam Ketergantungan Bahan Bakar Fosil
Pertamina Kolaborasi dengan Chevron Kembangkan Bisnis Rendah Karbon
Kadin Nilai Tantangan Terbesar Pembangunan Berkelanjutan Ialah Pembiayaan
Kurangi Emisi Karbon, Pertagas Pasok Gas Bumi ke Industri Jababeka
Potensi Energi PLTA Kaltara dan Papua Mampu Penuhi Kebutuhan Kawasan Industri
Advertisement
Ini Alasan SCMA Jalin Kerja Sama dengan RANS Entertainment
Sekitar 25 Menit yang laluPakai MyPertamina, Beli Solar Subsidi dan Pertalite Bakal Dibatasi per Harinya
Sekitar 40 Menit yang laluPer 1 Juli 2022 Pertamina Buka Pendaftaran di Website MyPertamina
Sekitar 46 Menit yang laluRaup Laba Rp1,75 Triliun di 2021, SCM Bagikan Dividen Rp2,5 per Lembar Saham
Sekitar 49 Menit yang laluHarga TBS Dalam Negeri Anjlok, Petani Sawit Minta DMO dan DPO Segera Dihapus
Sekitar 55 Menit yang laluBPH Migas: Jika Tak Dibatasi, Solar Subsidi Habis di Oktober 2022
Sekitar 1 Jam yang laluASDP Bakal Perluas Kapasitas Pelabuhan Merak, Bisa Tampung 55 Ribu Kendaraan
Sekitar 1 Jam yang laluBKPM Bisa Sidak dan Beri Sanksi Pelaku Usaha Nakal Seperti Holywings
Sekitar 2 Jam yang laluPelaku Usaha Kecil Hingga Besar Wajib Lapor LKPM Lewat OSS Berbasis Risiko
Sekitar 3 Jam yang laluKemenko Marves: Beli Minyak Goreng Pakai PeduliLindungi Bukan untuk Mempersulit
Sekitar 5 Jam yang laluFakta Terbaru Gaji ke-13 PNS Cair 1 Juli, dari Detail Besaran Hingga Daftar Penerima
Sekitar 7 Jam yang laluPendiri Manajemen HR Online dari AS Jadi Miliarder Meski Saham Teknologi Terpuruk
Sekitar 8 Jam yang laluPahami, Fakta Beli Pertalite & Solar Mulai 1 Juli 2022 Wajib Terdaftar di MyPertamina
Sekitar 9 Jam yang laluAda yang Tidak Beres, Kontribusi Kehutanan Hanya Rp5,6 Triliun ke PNBP
Sekitar 18 Jam yang laluCerita Reshuffle Kabinet Jokowi
Sekitar 1 Minggu yang laluSosok John Wempi Wetipo, Kader PDIP Miliki Rp65 M Dipuji Megawati Karena Disiplin
Sekitar 1 Minggu yang laluLuhut Bongkar Rahasia, Kisah di Balik Jokowi Sering Merotasinya Sebagai Menteri
Sekitar 1 Minggu yang laluMomen Jokowi Lupa Sapa Zulkifli Hasan dan Hadi Tjahjanto di Sidang Kabinet Paripurna
Sekitar 1 Minggu yang laluCerita Reshuffle Kabinet Jokowi
Sekitar 1 Minggu yang laluSenyum Presiden Jokowi Tiba di Ukraina, Dikawal Tentara Bersenjata Laras Panjang
Sekitar 1 Jam yang laluPenampakan Tentara Bersenjata Laras Panjang saat Jokowi Tiba di Ukraina
Sekitar 1 Jam yang laluSelain Perdamaian, Apa yang Diincar Jokowi Saat Pergi ke Ukraina dan Rusia?
Sekitar 2 Jam yang laluMomen Presiden Jokowi dan Iriana Naik Kereta Menuju Ukraina
Sekitar 4 Jam yang laluPakar UGM Sebut Masyarakat Sudah Kebal Covid-19, Ingatkan Soal Bahaya Ini
Sekitar 4 Jam yang laluWaspada Gelombang Baru Covid, Ini Daftar Varian Virus Corona Paling Menular
Sekitar 8 Jam yang laluUpdate Kasus Covid Nasional Hari Ini Per 28 Juni 2022
Sekitar 22 Jam yang laluHarga BBM Shell Kembali Naik, Bagaimana dengan Pertamina?
Sekitar 3 Minggu yang laluJokowi Soal Harga BBM: Subsidi APBN Gede Sekali, Tahan Sampai Kapan?
Sekitar 1 Bulan yang laluGerindra: Kunjungan Jokowi ke Ukraina & Rusia Bawa Misi Perdamaian Amanat UUD
Sekitar 35 Menit yang laluSenyum Presiden Jokowi Tiba di Ukraina, Dikawal Tentara Bersenjata Laras Panjang
Sekitar 1 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami