PNS Utang ke Bank untuk Kredit Konsumtif, Beli Mobil dan Gadget Terbaru

Kamis, 26 Januari 2023 15:17 Reporter : Siti Ayu Rachma
PNS Utang ke Bank untuk Kredit Konsumtif, Beli Mobil dan Gadget Terbaru HUT KORPRI. ©2017 merdeka.com/iqbal s nugroho

Merdeka.com - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), Abdullah Azwar Anas menyayangkan sikap beberapa PNS (Pegawai Negeri Sipil) yang masih gampang teracuni tawaran kredit. Itu kemudian menimbulkan perilaku konsumtif yang membuat PNS seolah tidak puas dengan pendapatan yang diterima.

Kepala Ekonom Bank BCA, David Sumual mengatakan, kebijakan pengajuan penjaminan Surat Keputusan (SK) Pegawai Negeri Sipil (PNS) di setiap bank berbeda. Ada bank yang menganggap SK sebagai salah satu pelengkap syarat pengambilan kredit, ada juga yang tidak sebagai agunan.

"Seperti pinjaman biasa. Kebijakan tiap bank bisa berbeda-beda terkait penggunaan SK sebagai agunan," ujar David kepada Merdeka.com, Kamis (26/1).

Dia menerangkan, pengambilan kredit menggunakan SK PNS biasanya tergantung pada Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang memang sudah terkait atau sudah bekerja sama dengan Pemerintah Daerah (Pemda) setempat.

Menurut David, para PNS yang mengambil agunan dengan menggunakan SK bisa saja berlebihan dan bisa menimbulkan moral hazard.

"Karena tidak adanya agunan sehingga pinjaman bisa berlebihan dan digunakan untuk hal-hal yang konsumtif," terang dia.

Dia menyebut, PNS yang mengambil kredit tersebut digunakan untuk membeli barang-barang konsumtif untuk memenuhi gaya hidupnya seperti membeli gadget terbaru, hingga kendaraan. "Biasanya untuk kredit konsumtif," tambahnya.

2 dari 2 halaman

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Abdullah Azwar Anas menilai ekonomi kelompok aparatur sipil negara (ASN) atau PNS berada di atas rata-rata masyarakat kebanyakan. Sebab, rata-rata anggaran satu orang PNS per tahun masih di atas dari pendapatan per kapita rakyat Indonesia.

Namun, Menteri Anas menyayangkan sikap beberapa PNS yang masih gampang teracuni tawaran kredit. Itu lantas menimbulkan perilaku konsumtif yang membuatnya seolah tidak puas dengan pendapatan yang diterima.

"Jadi sebenarnya kalau konsep cukup ya cukup. Kurang karena banyak kreditan. Memang lembaga kredit ini meracuni kita, gagal lewat kita lewat istri kita, gagal lewat istri kita lewat HP anak kita. Sehingga kita termasuk negara yang sangat konsumtif. Yang tidak perlu, dibelanjakan, yang tidak produktif, dibelikan," ujarnya di Closing Ceremony ASN Culture Fest 2023 di The Westin Jakarta, Rabu (25/1). [idr]

Baca juga:
Syarat PNS Mengajukan Kredit ke Bank Menggunakan SK Sangat Mudah, Ini Rinciannya
Gaya Hidup Jadi Penyebab Utama PNS Terjerat Pinjaman Kredit
Aduh, Banyak PNS Terjerat Kredit Meski Gaji Besar
Data Bank Indonesia: Kredit Perbankan Tumbuh 11,5 Persen Hingga Desember 2022
November 2022, Kredit Perbankan Meningkat Capai 11,16 persen

Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini