PLN ungkap stok batubara sebagian PLTU berada di bawah batas normal, ini sebabnya

Merdeka.com - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyatakan stok batubara sebagian Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) sempat menipis, berada di bawah 15 hari. Kondisi ini membuat pengoperasian sebagian PLTU mengalami gangguan.
Direktur Pengadaan Strategis PLN, Supangkat Iwan Santoso, mengatakan kekurangan pasokan batubara untuk sektor kelistrikan bermula dari rencana penerapan harga batubara khusus untuk kelistrikan USD 70 per ton, sehingga sejumlah produsen batubara sempat menurunkan pasokan.
"Di awal-awal memang terpengaruh, harga di luar kan tinggi sekali. Ada dampak dari cuaca, harga tinggi, kan ada isu harga DMO batubara yang waktu itu belum diputuskan itu mungkin mereka takut, ngeremlah, sehingga stok kita rendah," kata Supangkat, di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (5/7).
Menurut Iwan, dampak pengurangan pasokan batubara untuk sektor kelistrikan masih dirasakan, sehingga kondisi stok batubara untuk sebagian PLTU masih di bawah batas normal 15 hari. Dia menduga produsen batubara lebih memilih mengekspor batubara karena harganya jauh lebih tinggi.
"Di luar tinggi mungkin disedot keluar juga. Sampai sekarang dampak itu masih ada, stok kita masih di bawah 15 hari sebagian," tuturnya.
Menurut Supangkat, kondisi tersebut memang tidak membuat pembangkit berhenti operasi, namun sebagian PLTU mengalami gangguan karena terpaksa menggunakan stok batubara yang kondisinya kurang bagus. Untuk menghindari kekurangan pasokan listrik, PLN mengoptimalkan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
"Karena kalau stoknya tipis itu kan batubara yang di bawah bawah yang dipakai yang sudah kena air. Tapi sekarang sudah normal bulan April Mei itu berdampak itu kemarin," tandasnya.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Ada Reuni 212 di Monas, Polisi Rekayasa Lalu Lintas Mulai Sabtu Dini Hari
Ditlantas Polda Metro Jaya bersiap memberlakukan rekayasa lalu lintas di kawasan Monas untuk mengantisipasi potensi kemacetan saat Reuni 212.
Baca Selengkapnya

Bazar UMKM Catatkan Nilai Belanja Rp28,3 Miliar dari 32.000 Transaksi
Rencananya, mulai tahun depan, kegiatan Bazaar UMKM ini akan diperluas dengan mengunjungi beberapa kota lain.
Baca Selengkapnya

Pulau Batam dan Pulau Buluh Kini Tersambung Kabel Bawah Laut, Listrik Menyala 24 Jam
Beroperasi kabel laut sepanjang 1,16 kms ini membawa angin segar bagi pertumbuhan ekonomi warga di Pulau Buluh.
Baca Selengkapnya

Ukuran dan Harga Tetap Sama, Begini Cara Pengusaha Roti di Jakarta Siasati Kenaikan Harga Bahan Baku
Proses produksi juga tetap dilakukan setiap hari, agar rotinya bisa tetap terjaga dan memberikan kepuasan kepada konsumen.
Baca Selengkapnya

Diselingkuhi Kekasihnya, ART di Jaktim Tewas Gantung Diri
MA nekat gantung diri karena diselingkuhi oleh sang kekasih
Baca Selengkapnya

5.734 Personel Polisi Diterjunkan Amankan Reuni 212 di Monas Besok
ribuan personel pengamanan akan diterjunkan untuk mengawal Munajat Kubro 212 di Monas
Baca Selengkapnya

Ada Kasus Pneumonia, Sandiaga Uno Bakal Evaluasi Turis China yang Masuk Indonesia
Kasus pneumonia di China tengah meningkat saat ini, khususnya menyerang anak-anak.
Baca Selengkapnya

Waketum Golkar Sebut Banyak Persoalan Jakarta Perlu Dibenahi
Erwin Aksa menyampaikan masih banyak permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat Jakarta.
Baca Selengkapnya

Setelah ASEAN, Bank Indonesia Ingin QRIS Bisa Dipakai di Dubai
Bank Indonesia menandatangani kerja sama dengan Bank Sentral Uni Emirat Arab.
Baca Selengkapnya

OJK Catat Pertumbuhan Kredit Melambat: Wajar Karena Rebound dari Pandemi
OJK mencatat pertumbuhan kredit dan DPK melambat dibanding tahun lalu.
Baca Selengkapnya

Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Kolong Jembatan Cilincing, Diduga Tewas Sejak Sepekan
"Korban diduga meninggal dunia sudah kurang lebih dari 1 minggu," kata Kapolsek Cilincing Kompol Fernando
Baca Selengkapnya

Pernah Ditipu, Ini Kisah Perjuangan Juragan Tahu Pedas Merintis Bisnis Kuliner hingga Sukses
“Untuk yang ingin memiliki usaha, intinya mulai saja. Karena usaha itu tidak perlu banyak teori"
Baca Selengkapnya