Pimpin RNI sejak Juni 2015, Didik klaim cetak pendapatan Rp 200 M
Merdeka.com - PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) mengklaim sudah meraup laba sebesar Rp 6 miliar sepanjang tahun ini. Jika ditambah laba anak usaha bisa mencapai Rp 12 miliar.
Direktur Utama RNI Didik Prasetyo membanggakan capaian tersebut. Sebab, menurutnya, sebelum dia masuk pada Juni lalu, kondisi perusahaan pelat merah berikut anak usahanya sedang diambang kebangkrutan.
"Kalau diibaratkan orang posisi sedang koma," katanya saat acara penutupan musim giling 2015 di Pabrik Gula (PG) Sindang Laut, Cirebon, Jawa Barat, Jumat (16/10).
Dia mengungkapkan, saat dia mengambilalih pucuk pimpinan RNI, pendapatan BUMN "gado-gado" itu hanya sekitar Rp 38 miliar. Namun, saat ini, sudah mencapai RP 200 miliar.
Menurutnya, peningkatan pendapatan itu diperoleh salah satunya berkat suntikan modal pemerintah. Salah satu bisnis andalan RNI adalah gula.
Dia menargetkan, produksi gula perseroan bisa mencapai 90 ribu ton tahun ini atau naik 16 persen ketimbang 2014. Sebanyak 58 ribu ton diharapkan bisa disumbangkan oleh PT PG Rajawali II, satu dari 12 anak usaha RNI.
PT PG Rajawali II memiliki sejumlah anak usaha. Seperti, PG Sindang Laut, PG Jati Tujuh, dan PG Karangsewung.
"PG Sindang Laut sendiri memiliki kapasitas giling 12.000 tcd (ton tebu per hari) Sementara secara total keseluruhan kapasitas Pabrik Gula, RNI mencapai 32.500 tcd," jelasnya.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korupsi yang diduga dilakukan Budi Said di Antam ditaksir mencapai Rp1,1 triliun
Baca SelengkapnyaCerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaKepastian kenaikan tunjangan uang lauk pauk prajurit itu disampaikan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Setelah di-PHK, suaminya mulai mencari peluang lain dengan bekerja di proyek. Namun sayangnya dia malah ditipu hingga harus mengorbankan motornya.
Baca SelengkapnyaHerry ditetapkan sebagai tersangka setelah gelar perkara di Ditreskrimsus Polda Riau, Rabu, 9 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaDari sejumlah uang tersebut ada yang mengalir untuk keperluan pribadi SYL, keluarga dan ke Partai NasDem.
Baca SelengkapnyaDalam kasus timah, merugikan negara mencapai ratusan triliun rupiah.
Baca Selengkapnyaaksa KPK juga membebankan Dudy dengan membayar uang pengganti.
Baca SelengkapnyaSetiap orang pasti ingin selalu terlihat muda, bahkan sampai rela mengeluarkan uang yang banyak.
Baca Selengkapnya