Perusahaan Asuransi Gagal Bayar, Taspen Pamer 3 Tahun Dapat Opini WTP
Merdeka.com - Komisaris Utama PT Taspen (Persero), Franky Sibarani angkat bicara mengenai isu-isu yang selama ini dikaitkan terhadap perseroan. Salah satunya kinerja Taspen yang dianggap sama seperti perusahaan asuransi yang tengah bermasalah yaitu PT Asuransi Jiwasraya dan PT Asabri.
"Belakangan ini media banyak mengulas krisis di BUMN asuransi. Isu ini terus bergulir bahkan melebar menyoroti PT Taspen mulai dari investasi yang dikatakan negatif, investasi apa saja dan peleburan ke perusahaan asuransi," ujarnya di Gedung Taspen, Jakarta, Senin (27/1).
Isu miring membuat internal, masyarakat dan peserta resah karena khawatir dananya akan diselewengkan. "Isu ini menguat dan telah menimbulkan persepsi yang tidak benar yang membuat resah internal, masyarakat dan peserta. Kami bersyukur antara jajaran direksi dan komisaris berkomunikasi, kami menjaga GCG," jelasnya.
Berbeda dengan dua perusahaan yang tengah menjadi sorotan publik, Taspen dalam tiga tahun terakhir mendapatkan opini laporan keuangan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). "Kami menilai direksi menjalankan upaya yang dicanangkan pemegang saham. Kami dalam tiga tahun belakangan mendapat opini WTP dari kantor akuntan publik," kata Franky.
Hati-hati Dalam Investasi
Sementara itu, Direktur Utama Taspen, Antonius Kosasih mengatakan, selama ini pihaknya melakukan investasi secara prudent, berhati-hati dan aman dengan memperhitungkan secara seksama tingkat risiko yang diterima, kondisi pasar, likuiditas, imbal hasil yang optimal, serta pencadangan yang konservatif untuk menjamin kesejahteraan peserta.
"Di tengah kondisi pasar yang sangat volatile kami selalu menerapkan prinsip kehati-hatian dan memprioritaskan keamanan investasi untuk mencapai manfaat yang optimal bagi para peserta," jelasnya.
"Hal tersebut menyebabkan kami berhasil mencatatkan kinerja yang positif sepanjang tahun 2019. Kenaikan laba yang signifikan ini juga mencerminkan kemampuan Taspen untuk beroperasi secara efisien dan efektif, katanya.
Untuk mendongkrak kinerja yang semakin baik, Kementerian BUMN pada 17 Januari lalu membentuk jajaran direksi baru. Adapun berikut susunan Direksi Taspen yang baru adalah sebagai berikut:
Direktur Utama: Antonius Steve KosasihDirektur Operasional: Mohamad JufriDirektur Sumber Daya Manusia (SDM), Teknologi Informasi, dan Kepatuhan: Feb SumandarDirektur Keuangan: Patar SitanggangDirektur Perencanaan dan Akuaria: Wahyu Tri Rahmanto.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pupuk Kaltim sejak 2018 terus mengukur implementasi tata kelola perusahaan sesuai prinsip GCG dengan evaluasi dan asesmen berdasarkan CGPI.
Baca SelengkapnyaOgi menuturkan, pengawasan khusus dilakukan dengan tujuan agar perusahaan dapat memperbaiki kondisi keuangannya untuk kepentingan pemegang polis.
Baca SelengkapnyaPemenuhan klaim tutup usia kepada ahli waris nasabah senilai Rp1,5 miliar jadi bukti konsistensi perusahaan asuransi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jawabannya masih sama yaitu masih fokus mengurus perindustrian.
Baca SelengkapnyaAngka di tahun 2023 tergolong rendah dibandingkan dengan negara lainnya, seperti Singapura dan Malaysia.
Baca SelengkapnyaBawaslu berharap KASN menindaklanjuti rekomendasi Bawaslu Takalar terkait dugaan pelanggaran peraturan perundang-undangan lainnya terhadap Muh Hasbi.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan nilai aset pada industri asuransi tidak hanya swasta, BPJS Kesehatan dan Tenaga Kerja juga mengalami kenaikan aset.
Baca SelengkapnyaPelanggaran terbanyak adalah pemasangan APK dengan cara dipaku di pohon
Baca SelengkapnyaPenting bagi setiap individu dan keluarga untuk memastikan mereka dilindungi secara memadai dengan asuransi jiwa seumur hidup.
Baca Selengkapnya