Pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia diprediksi beri keuntungan Rp 1,5 T untuk Indonesia
Merdeka.com - Indonesia akan menjadi tuan rumah perhelatan pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia pada Oktober 2018. Kegiatan ini diyakini akan membawa banyak keuntungan bagi Indonesia.
Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan gelaran Annual Meeting IMF-World Bank ini akan mendatangkan pemasukan sekitar USD 155 juta atau setara Rp 1,5 triliun bagi Indonesia.
"Return yang kita terima kita hitung dengan peserta 15.000 orang kali 7 hari di sana kali USD 400 semalam itu dengan spendingnya dikali itu mencapai USD 115 juta," ungkapnya di DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (19/10).
"Yang tidak bisa dihitung adalah promosi Indonesia karena ada 2.300 pertemuan dari bankers dunia yang kaya-kaya itu jadikan promosi Indonesia," tambahnya.
Selain itu, mantan Menko Polhukam ini mengatakan salah satu sektor bisnis yang akan terkena imbas langsung dari kegiatan tersebut ialah perhotelan. "Saya kira banyak sekali (keuntungan) karena Oktober itu low season padahal pembayaran kamar dilakukan semua artinya dari segi ekonomi akan membuat dampak yang terasa," jelas dia.
Menko Luhut pun mengatakan adapun anggaran perhelatan yang mencapai Rp 800-an miliar tersebut, akan kembali kepada rakyat. Sebab, berbagai kelengkapan yang dibeli dengan anggaran tersebut akan dihibahkan kepada masyarakat setelah pertemuan tersebut usai.
"Dari Rp 800 miliar itu Rp 300 miliar itu digunakan untuk komputer dan kursi untuk kantor selama acara dan itu kita hibahkan ke sekolah," tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diperkirakan terus meningkat.
Baca SelengkapnyaUntuk rinciannya, nilai impor mesin/peralatan mekanis mencapai USD 123,79 juta atau tumbuh 4,52 persen.
Baca SelengkapnyaPasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Impor barang modal mengalami persentase penurunan terdalam yaitu turun sebesar 10,51 persen.
Baca SelengkapnyaPrabowo menilai, dukungan terhadap keberlangsungan bisnis sektor swasta akan mendorong aliran modal masuk ke Indonesia lebih tinggi lagi.
Baca SelengkapnyaRamalan IMF menyebut kondisi ekonomi dunia masih terpuruk.
Baca SelengkapnyaIndustri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia Diprediksi Meroket Usai Pemilu, Begini Data Bank Indonesia
Baca SelengkapnyaMayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca Selengkapnya