Pertamina Prediksi Kebutuhan Elpiji 3 Kg Tembus 7,50 Juta Metrik Ton di 2021
Merdeka.com - PT Pertamina (Persero) memprediksi kebutuhan elpiji 3 kilogram (Kg) Indonesia akan naik mencapai 7,50 juta metrik ton di 2021. Kenaikan tersebut dengan mempertimbangkan kebutuhan gas yang terus meningkat terutama di masa pandemi virus corona.
CEO Commercial & Trading Subholding Pertamina, Masud Khamid mengatakan, hingga pertengahan tahun ini realisasi penyaluran elpiji bersubsidi mencapai 4,11 juta metrik ton. Sedangkan hingga akhir tahun, ditaksir penyaluran subsidi dapat mencapai 7,06 juta metrik ton.
"Ini kondisinya. Apalagi selama pandemi ini, konsumsi elpiji bersubsidi semakin naik. Sedangkan elpiji yang non-PSO turun. Hal ini juga dipengaruhi tutupnya beberapa restoran beberapa waktu lalu saat PSBB yang menurunkan konsumsi non PSO," ujarnya dalam rapat kerja dengan DPR, Jakarta, Senin (31/8).
Masud merinci, kebutuhan rata rata gas elpiji saat ini untuk rumah tangga mencapai 75 persen dari total ketersediaan. Sedangkan 20 persennya diserap kelompok UMKM untuk kebutuhan usaha. Kemudian, sisanya sekitar 5 persen diserap oleh para petani.
"Apalagi seperti saat musim kemarau, para petani memilih untuk menggunakan elpiji dibandingkan memakai diesel agar lebih efisien," kata Masud.
Usul Langkah Subtitusi
Perusahaan pelat merah tersebut mengusulkan adanya langkah substitusi dari penggunaan elpiji subsidi apabila pemerintah tidak ingin APBN terus membengkak karena menutup kebutuhan masyarakat. Apabila tidak ada konversi maka konsumsi elpiji dipastikan terus naik dari tahun ke tahun.
"Kebutuhan rumah tangga 1 hingga 5 itu butuh 15 kg per bulan. Jadi, setahun 180 kg. Kalau kita melakukan konversi 1,1 juta. Jadi 1,1 juta kali 180 kg. 240 metrik ton kebutuhan tambahan di luar bisnis. Jadi hitungan kami dengan situasi ini maka di 7,5 juta metrik ton. Ini di batas bawah kami," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Angka capaian ini juga mencatatkan peningkatan produksi minyak sebesar 27,22 persen dari 2021 atau 10,12 persen dari 2022.
Baca SelengkapnyaPenemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaPemerintah dan Pertamina telah menandatangani Kontrak Subsidi Energi 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pertamina Patra Niaga telah menambah pasokan LPG 3 kg sebanyak 22.087 Metrik Ton atau setara dengan 7.36 juta tabung.
Baca SelengkapnyaPertalite merupakan Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP), perubahan dalam penyalurannya harus melalui kebijakan Pemerintah.
Baca SelengkapnyaPerusahaan berkomitmen memenuhi tambahan ketersediaan pupuk subsidi untuk para petani.
Baca SelengkapnyaDari 10 Kg beras yang diberikan oleh pemerintah, telah memenuhi sepertiga dari kebutuhan bulanan.
Baca SelengkapnyaPenyaluran tertinggi dana PUMK diberikan kepada 950 UMKM di Jawa Tengah sebesar Rp27,7 miliar, disusul Jawa Barat Rp20,1 miliar.
Baca SelengkapnyaPada tahun 2023, Pertamina berhasil melakukan dekarbonisasi sebesar 1,13 juta ton C02e dari target 910 ribu ton C02e.
Baca Selengkapnya