Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pertamina bantah lamban menangani tumpahan minyak Balikpapan

Pertamina bantah lamban menangani tumpahan minyak Balikpapan Pencemaran minyak di Balikpapan. ©2018 Merdeka.com/Saud Rosadi

Merdeka.com - PT Pertamina (Persero) membantah perusahaannya lamban dalam mencari sumber tumpahan minyak di teluk Balikpapan.‎ Perseroan menilai pencarian sumber tumpahan minyak dilakukan di bawah laut sehingga prosesnya cukup sulit dan memakan waktu.

‎"Waktu itu butuh waktu. Kan tidak semudah itu angkat pipanya juga. Butuh waktu," tutur Direktur Pengelolaan Pertamina, Toharso, di Jakarta, Selasa (17/8).

Dia menjelaskan, sumber tumpahan berasal dari pipa pemasok minyak mentah dari Tanjung Penajam ke Kilang Balikpapan dengan ukuran 20‎ inch sepanjang 3,6 kilo meter (km). Saat diketahui ada tumpahan minyak di perairan Balikpapan, pada 31 Maret 2018 Pertamina langsung menurunkan penyelam untuk mencari sumber kebocoran dengan menyusuri pipa. Karena proses penyelaman terbatas waktu dan jarak pandang maka baru diketahui sumber kebocoran tiga hari kemudian, yang terletak 600 meter dari kilang.

"Itu menyelam kenapa lama, penyelam tidak bisa 1 jam di kedalaman 20 meter. Karena itu pipa putus kami tidak tahu, soal pipa putus kami ragu, pagi itu diselam, setelah 3 hari baru ketemu ada foto ada video," papar Toharso.

Menurut Toharso, saat proses pencarian sumber kebocoran Pertamina sudah melakukan penghentian pasokan minyak mentah ke Kilang Balikpapan. Dia mengakui, masih ada kelemahan dalam mendeteksi kebocoran pada pipa, karena prosesnya masih manual.

"Apakah minyak ini ngocor terus tidak, kita mengoperasikan satu pompa. Jadi tidak ada kesengajaan kita membiarkan itu terus mengalir. Ada Proteksi pipa, memang seharunya diproteksi sistem digital, karena pipa dibuat tahun 1997 ini memang kerjanya masih manual oleh operator, jadi pakai telpon secara estafet komunikasi itu baru dihentikan," jelasnya.

Saat ini, Pertamina tengah menunggu surat sanksi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), atas kerusakan lingkungan akibat tumpahan minyak di perairan Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur.

Pertamina belum bisa menanggapi sanksi admistra‎si yang akan dijatuhkan KLHK. Sebab, instansi tersebut belum melayangkan surat sanksi. ‎"Pertamina kan belum ada surat. Nanti surat dulu," kata Toharso.

‎Menteri KLHK Siti Nurbaya mengatakan, Pertamina akan dijatuhkan sanksi karena sistem yang dimiliki dalam mendeteksi tumpahan minyak masih lemah, sehingga penganan sumber tumpahan minyak terbilang lambat. "Tapi kan Pertamina ketahuan sistemnya lemah juga bakal kena sanksi," kata Menteri Siti.

Menurut Menteri Siti, jika sistem Pertamina dalam mendeteksi tumpahan minyak baik‎, maka kebocoran minyak tidak berlangsung lama dan dampak pencemaran lingkungan tidak meluas.

"Jadi kalau sistemnya baik maka tidak perlu tujuh jam tidak perlu sampai kebakar, kalau sistemnya otomatis ketika terjadi perubahan bunyi atau apa sehingga bisa ditangani," ujarnya.

Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono

Sumber: Liputan6

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pertamina Temukan Sumber Minyak Baru di Tambun-Bekasi

Pertamina Temukan Sumber Minyak Baru di Tambun-Bekasi

Penemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.

Baca Selengkapnya
Kilang Pertamina Balikpapan Tingkatkan Kapasitas Produksi Jadi 360 Ribu Barrel Per Hari

Kilang Pertamina Balikpapan Tingkatkan Kapasitas Produksi Jadi 360 Ribu Barrel Per Hari

Tersambungnya unit kilang tersebut akan menjadi tonggak bersejarah Kilang Balikpapan.

Baca Selengkapnya
FOTO: Penampakan Lokasi Cadangan Minyak dan Gas yang Ditemukan Pertamina di Bekasi

FOTO: Penampakan Lokasi Cadangan Minyak dan Gas yang Ditemukan Pertamina di Bekasi

PT Pertamina (Persero) menemukan dua sumber migas (minyak dan gas) baru di Desa Sukawijaya, Tambelang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pasca Gempa Tuban, Pertamina Pastikan Pasokan Energi Tetap Normal

Pasca Gempa Tuban, Pertamina Pastikan Pasokan Energi Tetap Normal

Seluruh lembaga penyalur baik BBM maupun LPG di Tuban dan Pantura Jawa Timur masih beroperasi normal.

Baca Selengkapnya
Wamen BUMN Apresiasi Satgas Nataru Pertamina dalam Menjaga Kelancaran Distribusi Energi

Wamen BUMN Apresiasi Satgas Nataru Pertamina dalam Menjaga Kelancaran Distribusi Energi

Wamen BUMN juga menjelaskan, produksi migas hulu Pertamina saat ini telah mencapai lebih dari 1 juta barrel per hari.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Ini Alasan Pertamina Tahan Harga BBM di Tengah Mahalnya Harga Minyak Dunia

Ternyata, Ini Alasan Pertamina Tahan Harga BBM di Tengah Mahalnya Harga Minyak Dunia

Harga BBM di SPBU Pertamina tidak mengalami kenaikan per 1 Maret 2024 ini.

Baca Selengkapnya
Jelang Hari Raya Galungan, Pertamina Tambah dan Percepat Penyaluran LPG 3 Kg di Bali

Jelang Hari Raya Galungan, Pertamina Tambah dan Percepat Penyaluran LPG 3 Kg di Bali

Pertamina menjamin ketersediaan stok LPG di pangkalan-pangkalan resmi.

Baca Selengkapnya
Pertamina Patra Niaga Siap Salurkan BBM Subsidi Sesuai Kuota Pemerintah

Pertamina Patra Niaga Siap Salurkan BBM Subsidi Sesuai Kuota Pemerintah

Pertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah tersebut, dan melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading

Baca Selengkapnya
Hari Gerakan Satu Juta Pohon Sedunia, Pertamina Lestarikan Lebih dari 6 Juta Pohon

Hari Gerakan Satu Juta Pohon Sedunia, Pertamina Lestarikan Lebih dari 6 Juta Pohon

Saat ini terdapat 104 Program penanaman diseluruh wilayah operasi Pertamina Group di seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya