Merdeka.com - Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDIP, Sutrisno mempertanyakan berapa serapan bulog yang telah dilakukan selama masa panen raya di bulan Maret dan April bulan lalu sehingga pada tahun ini Indonesia masih memiliki kekurangan beras untuk memenuhi cadangan CBP.
Pasalnya, menurut data BPS, selama ini persediaan beras nasional mencapai 8.727.752 ton. Dengan angka sebesar itu maka dapat dipastikan beras saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sampai akhir tahun.
"Kalau benar data 8.727.752 persediaan beras kita maka cukup sampai akhir tahun. Persoalannya adalah berapa serapan yang telah dilakukan oleh Bulog untuk memprediksi manakala ada kebutuhan-kebutuhan yang sangat mendesak seperti penanganan bencana," ujar Sutrisno dalam RDPU Komisi IV, Rabu (7/12).
Menurut Sutrisno, fungsi bulog saat ini mencakup dua hal. Pertama untuk menjelaskan cadangan beras pemerintah dan kedua menyiapkan beras untuk operasi pengendalian harga di pasaran.
"Pertanyaannya adalah berapa stok beras yang dimiliki oleh Bulog baik itu untuk cadangan beras pemerintah dan baik itu untuk operasi pasar sesuai dengan bisnisnya sebagaimana juga dilakukan yang lainnya termasuk juga ID food sehingga kita mengetahui berapa sesungguhnya dan perlukah kita impor," katanya.
Memang selama delapan bulan sebelumnya Indonesia mengalami defisit namun apabila melihat data yang ada maka Indonesia tak perlu khawatir karena Februari mendatang akan tertupi panen raya.
"Memang ada delapan bulan itu defisit tapi kalau dari data ini sesungguhnya enggak perlu khawatir," katanya.
Dalam rapat yang sama, Anggota Komisi IV lainya, Yohanis Fransiskus Lema mempertanyakan mengapa serapan Bulog rendah. Padahal, kata dia, saat itu petani di sejumlah sentra tengah menggelar panen raya, yaitu pada periode Maret-April.
"Saya punya tanya, pada saat surplus itu Bulog menyerap apa enggak. Kan kalau dilihat data Maret April itu mestinya nyerapnya besar ya Pak ya tapi di sini saya simpulkan nyerapnya kecil pak. Nah Pertanyaan selanjutnya nyerapnya kecil ini apakah karena Bulog tidak ada uang dalam kaitannya pinjaman berupa bunga komersil atau ada penjelasan lain supaya kita bisa menelusuri satu persatu sebabnya," katanya.
Namun apabila dari penelusuran yang dilakukan ini ternyata ada hal lain, maka bisa dipastikan masalah beras tahun ini bukan berada di Kekentan dan juga bukan di Bulog.
"Dengan demikian berarti ini masalahnya bisa saja tidak ada di Bulog tidak ada juga di kementan, tetapi ada di pihak luar dan dampaknya ke mitra-mitra kita. Jadi kenapa kok sarapannya kecil dan ini apa pangkal persoalannya," jelasnya.
[hrs]Jokowi Bangga Ekonomi RI Positif: Kalau Tidak Nomor Satu ya Dua dari Negara G20
Sekitar 12 Jam yang laluPNS Dapat Kemudahan Ajukan KPR Lewat Bank BTN, Ini Syaratnya
Sekitar 14 Jam yang laluJadi Ketua ASEAN 2023, Indonesia Fokus Perkuat Kerja Sama
Sekitar 15 Jam yang laluBanyak Dibeli Orang, Harga MinyaKita Melambung Jadi Rp17.890 per Liter
Sekitar 16 Jam yang laluCara Mendag Zulhas Stabilkan Harga Pangan Jelang Ramadan 2023
Sekitar 17 Jam yang laluIni Cara Agar Utang Tak Bikin Keuangan Anda Berantakan
Sekitar 18 Jam yang laluMendag Zulhas Minta Harga Cabai Tak Terlalu Murah: Nanti Petani Bangkrut
Sekitar 20 Jam yang laluIndonesia Jadi Ketua ASEAN 2023, Jokowi Akui Tidak Mudah
Sekitar 20 Jam yang laluTerungkap, Ini Rahasia di Balik Fenomena Gadai SK Pengangkatan PNS ke Bank
Sekitar 23 Jam yang laluBeri Pengalaman di Dunia Kerja, BRI Buka Program Magang Generasi Bertalenta
Sekitar 1 Hari yang laluSalah Kaprah, PNS Anggap Kredit Konsumtif ke Bank Berbunga Rendah
Sekitar 1 Hari yang laluPemerintah Harus Batasi Plafon Kredit untuk PNS
Sekitar 1 Hari yang laluFenomena PNS Gadai SK Pengangkatan, Ekonom: Perlu Edukasi Literasi Keuangan
Sekitar 1 Hari yang laluPerbankan Siapkan Promo dan Kemudahan Demi Gaet PNS Jadi Nasabah
Sekitar 1 Hari yang laluVIDEO: Pengakuan Sopir Audi Penabrak Mahasiswi, Ada Izin Ikut Rombongan Polisi
Sekitar 12 Jam yang laluAudi Tabrak Selvi Amalia Bukan Rombongan Polisi, Penetapan Tersangka Hasil Metode TAA
Sekitar 16 Jam yang laluVIDEO: Kemarahan Ibu Mahasiswa UI, Anak Sudah Tiada Sama Polisi Dijadikan Tersangka
Sekitar 17 Jam yang laluVIDEO: Anggota Berlutut Minta Maaf ke Kapolres Manggarai Barat Hingga Berpelukan
Sekitar 17 Jam yang laluVIDEO: Replik Jaksa Ungkap Kuasa Hukum Bersikeras Pertahankan Kebohongan Ferdy Sambo
Sekitar 9 Jam yang laluVIDEO: Mirip Sambo, Jaksa Nilai Agus Nurpatria Coreng Citra Polri
Sekitar 16 Jam yang laluVIDEO: Jaksa Kembali Singgung Kasus KM50 di Sidang Tuntutan Hendra Kurniawan
Sekitar 16 Jam yang laluVIDEO: Jaksa Sebut Pengacara Sambo Gagal Fokus, Ricky & Kuat Pengikut Setia Berdusta
Sekitar 17 Jam yang laluVIDEO: Replik Jaksa Ungkap Kuasa Hukum Bersikeras Pertahankan Kebohongan Ferdy Sambo
Sekitar 9 Jam yang laluVIDEO: Mirip Sambo, Jaksa Nilai Agus Nurpatria Coreng Citra Polri
Sekitar 16 Jam yang laluVIDEO: Jaksa Kembali Singgung Kasus KM50 di Sidang Tuntutan Hendra Kurniawan
Sekitar 16 Jam yang laluVIDEO: Jaksa Sebut Pengacara Sambo Gagal Fokus, Ricky & Kuat Pengikut Setia Berdusta
Sekitar 17 Jam yang laluJeritan Prajurit Pangkat Terendah Sadar Diperalat Jenderal
Sekitar 23 Jam yang laluMasa Penahanan Ferdy Sambo Cs Diperpanjang Selama 30 Hari
Sekitar 1 Hari yang laluHal Memberatkan Hendra Kurniawan hingga Dituntut Jaksa 3 Tahun Bui
Sekitar 2 Hari yang laluAntisipasi Penyakit Ngorok, Dinas Pertanian Madina Maksimalkan Penyuntikan Vaksin
Sekitar 4 Hari yang lalu5 Juta Dosis Vaksin IndoVac Sudah Disebar ke Masyarakat, 2 Juta Sudah Disuntikkan
Sekitar 5 Hari yang laluPrediksi BRI Liga 1 PSM Vs RANS: Saatnya Kembali ke Jalur Kemenangan
Sekitar 1 Jam yang lalu5 Fakta Persebaya Pecundangi Madura United: Dominasi di Derbi Suramadu Jilid 16
Sekitar 1 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen NegaraMoch N. Kurniawan
Dosen Ilmu Komunikasi Swiss German University
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami