Per November 2019, Penumpang Pesawat Domestik Turun Menjadi 69,7 Juta Orang
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penumpang pesawat sepanjang 2019 mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya. Penurunan cukup signifikan yakni mencapai 19,14 persen.
"Jumlah penumpang angkutan udara domestik Januari-November 2019 mencapai 69,7 juta orang atau turun 19,14 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 86,2 juta orang," kata Kepala BPS, Suhariyanto, di Kantornya, Jakarta, Kamis (2/1).
Sementara itu, jumlah penumpang terbesar tercatat di Soekarno Hatta-Banten mencapai 17,4 juta orang atau 24,96 persen dari keseluruhan penumpang domestik, diikuti Juanda-Surabaya 5,7 juta orang atau 8,20 persen.
Sedangkan jumlah penumpang angkutan udara domestik pada November 2019 sebanyak 6,6 juta orang atau naik 0,83 persen dibanding bulan sebelumnya. "Peningkatan jumlah penumpang terjadi di Bandara Soekarno Hatta-Banten 2,32 persen, Kualanamu-Medan 1,91 persen, Hasanuddin Makassar 1,39 persen, dan Juanda-Surabaya 0,94 persen," ujarnya.
Sedangkan, penurunan jumlah penumpang terjadi di Bandara Ngurah Rai-Denpasar 0,18 persen. Dari sisi jumlah penumpang domestik terbesar melalui Soekarno Hatta-Banten, yaitu mencapai 1,8 juta orang atau 26,82 persen dari total penumpang domestik, diikuti Juanda-Surabaya 549.000 orang atau 8,28 persen.
BPS Ramal Kunjungan Wisatawan Asing 2019 Maksimal di Kisaran 16,3 Juta Orang
Badan Pusat Statistik (BPS) memprediksi jumlah wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada 2019 bisa mencapai sekitar 16,3 juta. Di mana, jumlah wisatawan asing di Indonesia secara kumulatif pada kurun waktu Januari-November 2019 adalah sekitar 14,9 juta kunjungan.
Kepala BPS, Suhariyanto, menyampaikan adapun pada November 2019 kunjungan wisatawan asing ke Tanah Air sekitar 1,3 juta kunjungan. Menurun 4,67 persen dibanding Oktober sebelumnya.
"Secara pola jumlah wisman pada bulan November cenderung menurun, dan baru akan naik lagi pada Desember," jelas Suhariyanto saat sesi konferensi pers di Kantornya, Jakarta, Kamis (2/1).
Kedatangan wisman pada akhir tahun memang jadi pola yang rutin terjadi setiap tahunnya. Suhariyanto kemudian berandai-andai, jika jumlah wisatawan asing meningkat sama seperti pada Desember 2018, maka total wisman di 2019 bisa mencapai 16,3 juta kunjungan.
Sebagai catatan, jumlah tersebut masih lebih kecil dibanding proyeksi Kementerian Pariwisata (Kemenpar) yang sebesar 20 juta, yang kemudian direvisi menjadi 18 juta kunjungan.
"Kita lihat nanti jumlah wisatawan asing pada bulan Desember yang biasanya mengalami peningkatan. Kalau kita asumsikan di bulan Desember ini sama dengan tahun yang lalu, 1,4 juta, maka jumlah wisman kita pada 2019 akan sekitar 16,1 sampai 16,3 juta," tuturnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Memasuki arus mudik Lebaran sejumlah maskapai penerbangan menambah frekuensi penerbangannya ke Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaDalam operasional, ternyata pesawat udara membutuhkan perawatan dan perbaikan berkala dan rutin guna menjaga kelaikannya terbang.
Baca SelengkapnyaMaskapai ini meminta penumpangnya untuk menaiki timbangan beserta barang bawaan mereka untuk mencatat berat badan mereka di gerbang keberangkatan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
capaian di Januari-Februari 2024 ini jadi penanda baik untuk ke depannya. Dia berharap peningkatan okupansi juga terjadi pada Maret 2024 ini.
Baca SelengkapnyaBPS menjabarkan ada dua faktor penumpang pesawat rendah, padahal maskapai tidak menaikkan harga tiket.
Baca SelengkapnyaTurunnya harga tiket transportasi udara membuat sektor ini mengalami deflasi.
Baca SelengkapnyaTNI AU Siapkan Pesawat Gratis untuk Prajurit Kembali ke Perbatasan
Baca SelengkapnyaDari total penumpang di tahun 2023, terdiri atas 9.918.236 penumpang domestik dan 11.533.185 penumpang internasional.
Baca SelengkapnyaPrajurit yang diterjunkan kemungkinan bakal lebih banyak pada saat pelaksanaan upacara kemerdekaan.
Baca Selengkapnya