Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penyelesaian Dampak Lingkungan Kebocoran Sumur Minyak Pertamina Selesai Maret 2020

Penyelesaian Dampak Lingkungan Kebocoran Sumur Minyak Pertamina Selesai Maret 2020 Tumpahan Minyak Pertamina Cemari Perairan Muara Gembong. ©2019 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Merdeka.com - PT Pertamina (Persero) memperkirakan perbaikan lingkungan yang terdampak tumpahan minyak dari kebocoran Sumur YYA-1 Blok Offshore West Java (ONWJ) paling cepat selesai Maret 2020.

Direktur Hulu Pertamina, Dharmawan H Samsu mengatakan, setelah kebocoran gas dan minyak dari sumur YYA-1 ‎berhasil disumbat pada Sabtu (21/9), saat ini sudah tidak ada lagi minyak yang keluar dari sumur tersebut.

‎"Per hari ini sudah tidak ada. Kemarin masih ada. Tinggal sisa-sisa yang diangkat," kata Dharmawan di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Senin (23/9).

Menurut Dharmawan, meski kebocoran minyak sudah berhasil disumbat, tetapi penanganan dampak tumpahan masih dilakukan akan selesai dalam jangka panjang. Diperkirakan pembersihan dan pemulihan ekosistem akan selesai paling cepat Maret 2020.

"Seusai dengan program kita, ini paling cepat sampai Maret 2020 program pembersihan, revitalisasi dan pemulihan ekosistem. sampai Maret 2020," tuturnya.

Dharmawan mengungkapkan, dalam pemulihan lingkungan atas dampak ‎tumpahan minyak, Pertamina melibatkan Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Sedangkan dampak sosial, Pertamina menargetkan perhitungan formullasi final untuk kompensasi pada Oktober 2019.‎"Jadi paling cepat sampai Maret, itu dari sisi lingkungan. Dari sisi yang sosial, saya rasa secepat-cepatnya paling lambat akhir Oktober. Masalah formula final," tandasnya.

Pertamina Habiskan Rp140 Miliar

Pertamina Hulu Energi (PHE) menghabiskan dana hingga USD 10 juta atau sekitar Rp140 miliar untuk melakukan penutupan sumur YYA-1 Blok Offshore North West Java (ONWJ). Penutupan harus dilakukan agar kebocoran gas dan minyak dapat dihentikan.

Direktur Hulu Pertamina, Dharmawan H Samsu mengatakan, untuk mengatasi kebocoran gas dan Minyak dari sumur YYA-1, tim PHE melakukan sumur sumbatan (Relief Well) yang jaraknya 1,2 Km. Biaya yang dikeluarkan dalam proses tersebut ditafsir mencapai USD 10 juta.

‎"Terkait biaya relief well itu sekitar USD 7,5 sampai USD 10 juta‎," kata Dharmawan di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Senin (23/9).

‎Selain mengeluarkan biaya untuk membuat sumur sumbatan, anak usaha Pertamina tersebut juga mengeluarkan biaya lain untuk penanganan tumpahan minyak dan kompensasi yang diberikan ke masyarakat terdampak.

"Biaya yang dilakukan dalam penanggulangan ini, mulai dari peralatan 8.000 spill boom, pemasangan waring, pemasangan jaring di darat, kemudian biaya apresiasi kerja, ada biaya untuk logistik, kemudian tim membutuhkan deployment dari kapal, biaya relief well," paparnya.

Dhamawan belum bisa menyebutkan total biaya yang dibutuhkan untuk mendanai kegiatan tersebut, sebab masih menunggu perhitungan pasti. Biaya yang dikeluarkan berasal dari kas internal PHE.

"Jadi biaya biaya ini kami hitung, biaya ini yang dibutuhkan untuk menahan akibat tumpahan minyak. Kami pastikan biaya ini full audited," tandasnya.

Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono

Sumber: Liputan6.com

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pertamina Temukan Sumber Minyak Baru di Tambun-Bekasi

Pertamina Temukan Sumber Minyak Baru di Tambun-Bekasi

Penemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.

Baca Selengkapnya
Naik 10 Persen, Produksi Minyak Pertamina Hulu Energi Tembus 566.000 Barel per Hari di 2023

Naik 10 Persen, Produksi Minyak Pertamina Hulu Energi Tembus 566.000 Barel per Hari di 2023

Angka capaian ini juga mencatatkan peningkatan produksi minyak sebesar 27,22 persen dari 2021 atau 10,12 persen dari 2022.

Baca Selengkapnya
Wamen BUMN Apresiasi Satgas Nataru Pertamina dalam Menjaga Kelancaran Distribusi Energi

Wamen BUMN Apresiasi Satgas Nataru Pertamina dalam Menjaga Kelancaran Distribusi Energi

Wamen BUMN juga menjelaskan, produksi migas hulu Pertamina saat ini telah mencapai lebih dari 1 juta barrel per hari.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jelang Hari Raya Galungan, Pertamina Tambah dan Percepat Penyaluran LPG 3 Kg di Bali

Jelang Hari Raya Galungan, Pertamina Tambah dan Percepat Penyaluran LPG 3 Kg di Bali

Pertamina menjamin ketersediaan stok LPG di pangkalan-pangkalan resmi.

Baca Selengkapnya
FOTO: Penampakan Lokasi Cadangan Minyak dan Gas yang Ditemukan Pertamina di Bekasi

FOTO: Penampakan Lokasi Cadangan Minyak dan Gas yang Ditemukan Pertamina di Bekasi

PT Pertamina (Persero) menemukan dua sumber migas (minyak dan gas) baru di Desa Sukawijaya, Tambelang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya
Satgas Pertamina Sukses Amankan Pasokan Energi Natal dan Tahun Baru

Satgas Pertamina Sukses Amankan Pasokan Energi Natal dan Tahun Baru

PT Pertamina (Persero) sukses mengamankan pasokan energi nasional selama masa Natal dan Tahun Baru 2024.

Baca Selengkapnya
Usai Tertahan di Februari 2024, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Usai Pemilu?

Usai Tertahan di Februari 2024, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Usai Pemilu?

Usai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya
Pasca Gempa Tuban, Pertamina Pastikan Pasokan Energi Tetap Normal

Pasca Gempa Tuban, Pertamina Pastikan Pasokan Energi Tetap Normal

Seluruh lembaga penyalur baik BBM maupun LPG di Tuban dan Pantura Jawa Timur masih beroperasi normal.

Baca Selengkapnya
Catat Kinerja Operasi Positif, Volume Transportasi Minyak Pertagas Melonjak Tajam

Catat Kinerja Operasi Positif, Volume Transportasi Minyak Pertagas Melonjak Tajam

Selain transportasi minyak, Pertagas juga mencatat kenaikan kinerja transportasi gas sepanjang 2023 menjadi 526.461 MMscf atau 108,37 persen.

Baca Selengkapnya