Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penuhi Kebutuhan Vaksin, Pemerintah Jajaki Kerjasama dengan Perusahaan Farmasi Dunia

Penuhi Kebutuhan Vaksin, Pemerintah Jajaki Kerjasama dengan Perusahaan Farmasi Dunia vaksin corona. ©REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo

Merdeka.com - Pemerintah terus melakukan penjajakan ke lembaga dan perusahaan farmasi dunia untuk terus berupaya memenuhi kebutuhan vaksin Covid-19 di Indonesia. Saat ini, pemerintah telah memperoleh 30 juta dosis vaksin Covid-19 untuk akhir tahun 2020 dan 300 juta dosis untuk tahun 2021.

Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN) Erick Thohir mengatakan, sejak awal, pemerintah telah melakukan penjajakan dengan lembaga-lembaga kesehatan seperti Koalisi untuk Kesiapan dan Inovasi Epidemi (CEPI), badan kesehatan dunia (WHO) hingga Unicef. Sebab, jumlah vaksin yang dibutuhkan masih cukup banyak untuk melakukan imunisasi massal.

"Tentu, perusahaan-perusahaan farmasi multinasional lainnya juga seperti Astrazeneca, Cansino, dan Pfizer, ini kami jajaki. Kita harapkan di 2022 atau bahkan 2021, 30 persen bisa didapatkan," kata Erick dalam tayangan virtual, Jumat (11/9).

Sebelumnya, PT Bio Farma (Persero) telah bekerjasama dengan Sinovac Biotech dari Tiongkok untuk pengadaan vaksin. Jika proses uji klinis tahap 3 berjalan lancar, 20 juta dosis vaksin bisa tersedia di akhir tahun. Dan untuk tahun depan, akan diproduksi hingga 250 juta dosis untuk Indonesia.

Selain itu, kerjasama juga dilakukan PT Kimia Farma dengan Grup42 (G42) dari Uni Emirat Arab (UEA). Nantinya, Indonesia akan memperoleh 10 juta dosis vaksin dari kerjasama ini pada akhir tahun 2020, kemudian ditambah lagi sebanyak 50 juta dosis untuk tahun depan.

"Jadi insya Allah, di akhir tahun ini ada 30 juta (dosis) dan di tahun depan ada 300 juta. Tetapi sebagai catatan, dari total kita dapatkan 330 juta mungkin 340 juta," kata Erick.

Namun, jumlahnya hanya cukup meng-cover 170 juta penduduk saja, karena vaksinasi dilakukan sebanyak 2 kali per orang. Oleh karenanya, diharapkan penjajakan ke lembaga dan perusahaan farmasi tadi bisa menghasilkan kesepakatan pengadaan vaksin sebagaimana yang sudah direncanakan.

Tak hanya itu, pihaknya juga memprioritaskan pembuatan Vaksin Merah Putih, yang mana ditargetkan untuk dapat mulai diproduksi di tahun 2022. Hal ini dikarenakan vaksin-vaksin hasil kerjasama hanya bertahan 6 bulan hingga 2 tahun sehingga Indonesia tidak bisa terus ketergantungan.

"Kita menyampaikan bahwa vaksin merah putih ini prioritas. Dari informasi didapatkan, insya Allah, uji-klinis tahap 1 dan 2 bisa berjalan tahun depan sehingga di tahun 2022 kita mulai produksi vaksin merah putih," tandasnya.

Reporter: Athika Rahma

Sumber: Liputan6.com

(mdk/azz)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Pastikan Puskesmas Punya Alat USG Kehamilan, Kesehatan Ibu dan Bayi Terjamin!

Jokowi Pastikan Puskesmas Punya Alat USG Kehamilan, Kesehatan Ibu dan Bayi Terjamin!

Pemerintah telah mendistribusikan alat USG kepada 10 ribu puskesmas di seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng

Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Sudah Salurkan 1,46 Juta Ton Beras Bantuan Pangan untuk 21,3 Juta Kepala Keluarga

Pemerintah Sudah Salurkan 1,46 Juta Ton Beras Bantuan Pangan untuk 21,3 Juta Kepala Keluarga

Dari 10 Kg beras yang diberikan oleh pemerintah, telah memenuhi sepertiga dari kebutuhan bulanan.

Baca Selengkapnya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Tiga Negara Ini Cocok untuk Mencari Kekayaan

Tiga Negara Ini Cocok untuk Mencari Kekayaan

Dari penelitian yang dilakukan, melibatkan beragam keluarga dari berbagai negara, salah satunya Indonesia.

Baca Selengkapnya