Pensiun dari Bank Indonesia, Inilah Rencana Mirza Adityaswara
Merdeka.com - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Mirza Adityaswara, usai melepas jabatannya, mengaku akan tetap mengontrol dan mengawasi kondisi perekonomian Indonesia. Sebab, masukan dan beberapa kritikan diperlukan agar kebijakan yang bergulir ke depan tetap berjalan dengan baik.
"Saya ini kan memang hobinya ekonom dan analis. Jadi saya pasti akan memantau apa yang terjadi dengan ekonomi apa yang terjadi dengan perbankan yang terjadi dengan korporasi," katanya saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Selasa, (23/7).
Kendati begitu, dirinya mengaku ingin rehat sejenak dari hiruk pikuk masalah perekonomian Indonesia. "Tapi untuk sementara off dulu untuk bikin-bikin komen gitu yaa. Jadi santai santai dulu," pungkasnya.
Sebelumnya, Mirza juga sempat berpesan kepada Destry agar dapat meneruskan kebijakan-kebijakan BI yang telah berjalan, yakni menjaga stabilitas namun di sisi lain juga mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Jadi tentu harapan kami Ibu Destry bisa langsung tune in dengan rekan-rekan di BI untuk kita terus melanjutkan kebijakan yang sedang berjalan. Karena sekarang ini momentumnya memang BI sudah mulai lakukan pelonggaran, kita mulai dengan melakukan penurunan giro wajib minimum (GWM), artinya menambah likuiditas di pasar," paparnya.
"Bank Indonesia juga sudah berikan sinyal pelonggaran moneter ini akan dilanjutkan. Jadi mudah-mudahan sambil jaga stabilitas keuangan tapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi, jadi semoga Ibu Destry bisa tune in," kata dia.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaBank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diperkirakan terus meningkat.
Baca Selengkapnyakebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaKondisi ini yang menjadi kunci utama stabilitas ekonomi menjelang pencairan THR
Baca SelengkapnyaMelalui rencana aksi reformasi birokrasi di sektor ini, pemerintah mengklaim berhasil menekan angka inflasi sebesar 2,61 persen di 2023.
Baca SelengkapnyaJokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca Selengkapnya