Penjual Terompet Merugi Karena Sepi Pembeli
Merdeka.com - Sejumlah penjual terompet di Cianjur, Jawa Barat mengaku mengalami kerugian karena sepi pembeli saat malam pergantian tahun kali ini.
Ayi (50), seorang penjual terompet saat ditemui di pusat Kota Cianjur, Senin malam, mengatakan, kondisi sepi pembeli tersebut kemungkinan imbas kemunculan isu mengenai terompet buatan rumahan terdapat kuman yang telah beredar di berbagai media cetak, elektronik, dan media sosial beberapa hari terakhir ini.
Ditambah lagi, lanjutnya, warga yang merayakan malam pergantian tahun tidak seramai dulu.
"Tahun sekarang sepi, sama seperti tahun 2017 juga sepi. Dari pagi sampai malam menjelang, saya baru bisa menjual lima buah terompet. Sudah beberapa tahun terakhir jualan terompet pada malam pergantian tahun, sudah tidak menjanjikan," katanya seperti ditulis Antara.
Dia menjelaskan meskipun harga jual terompet tidak mahal, namun peminat semakin menurun. "Kami jamin terompet yang kami jual aman dari virus atau penyakit menular, karena terbuat dari bambu yang tumbuh di alam dan bukan buatan pabrik. Semua bahan yang digunakan dari bambu dan kertas," katanya.
Di sisi lain, sejumlah warga mengaku tidak terpengaruh isu kuman tersebut. Beberapa orang terlihat memborong terompet yang dijajakan di pinggir jalan.
Dedi (31), warga Kelurahan Pamoyanan, Cianjur, mengatakan tidak tahu peredaran isu terompet berbahaya dan ditemukan beberapa penyakit menular.
"Waspada perlu, tapi saya menilai terompet yang dijajakan pada malam tahun baru di Cianjur itu, buatan tangan dan selama ini, saya tidak pernah mendengar ada korban yang terjangkit penyakit berbahaya setelah meniup terompet. Jadi pintar kita menyikapi isu atau berita hoaks," katanya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kehidupan Nia yang kini dipenuhi dengan kemewahan benar-benar mencuri perhatian masyarakat.
Baca SelengkapnyaTerbangun dalam kondisi mulut haus merupakan hal yang kerap dialami oleh banyak orang.
Baca SelengkapnyaPenampakan rumah bagian depan terlihat sederhana. Namun bagian dalam bikin melongo warganet.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kenaikan harga beras medium disebabkan oleh stok kiriman beras menipis.
Baca SelengkapnyaIa ditangkap polisi usai dilaporkan temannya sendiri.
Baca SelengkapnyaWen Pratama (33), warga Kota Medan, Sumatera Utara ditangkap polisi usai tega membunuh ibu kandungnya sendiri.
Baca SelengkapnyaBerawal dari kekhawatiran tak berkontribusi baik pada lingkungan, Khomsatun memproduksi sabun alami
Baca SelengkapnyaCerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaTanaman peneduh rumah adalah pohon yang ditanam di sekitar rumah untuk membuat teduh dan memberikan kenyamanan.
Baca Selengkapnya