Pengusaha: Mentan sebut stok beras 1,2 juta ton itu beras raskin tak layak jual
Merdeka.com - Pemerintah Jokowi-Jk resmi melakukan impor 500.000 ton beras dari Thailand, Vietnam dan Pakistan. Impor dilakukan untuk meningkatkan cadangan beras dan menjaga ketersediaan beras.
Ketua Umum Koperasi Pasar Induk Beras Cipinang, Zulkifli Rasyid mengatakan, impor ini perlu dilakukan karena stok beras medium berkurang. Akibat kekurangan tersebut harga beras di pasar melambung tinggi.
"Saya sudah 40 tahun di pasar induk Cipinang baru kali ini saya menemukan harga beras tertinggi yang tidak jelas, harga sampai Rp 13.000- Rp 14.000," katanya dalam sebuah diskusi di Sekretariat Iluni Universitas Indonesia (UI), Jakarta, Kamis (18/1).
Menurutnya, di awal stok beras mulai berkurang dia telah mempertanyakan stok kepada pemerintah melalui Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Tapi menurutnya, Mentan telah memastikan bahwa stok beras berlebih sampai 1,2 juta ton. Hal itu tentu bertolak belakang dengan fakta di lapangan bahwa stok beras kurang sehingga harga menjadi tinggi.
"Bapak menteri berkali-kaki mengatakan stok lebih dan berlebih. Itu bukan sekali dua Kali. Berkali-kali beliau mengatakan. Saya mengasih masukan kepada beliau 'Pak Januari Februari akan terjadi kekurangan beras medium'. Tapi bapak menteri mengatakan selalu surplus dan surplus. Seandainya data beliau benar dan valid tidak pernah terjadi harga beras seperti ini," jelasnya.
Lanjutnya, stok beras yang disebut Mentan itu ternyata beras raskin yang tidak layak diperjualbelikan. Ini terlihat ketika beras tersebut dikeluarkan saat operasi pasar (OP). Awal OP diadakan beras yang dikeluarkan adalah beras bagus. Namun saat ini beras yang dikelurakan beras raskin.
"Kalau mau jujur Mentan mengatakan masih punya stok 1,2 juta ton. Itu saya sudah bantah sebab yang 1,2 juta ton itu beras raskin yang tidak bisa diperjualbelikan. Tapi dia masih tetap dia mengatakan ada," ujarnya.
Dia menegaskan bahwa stok yang disebut Mentan tersebut sebenarnya tidak ada. Sehingga impor adalah jalan terbaik yang harus dilakukan. Zulkifli mengatakan impor boleh dilakukan jika diperlukan, dan tidak boleh dilakukan kalau panen berlebih.
"Sekarang terbukti omong beliau lempar batu sembunyi tangan, yang sebenarnya stok itu tidak ada menurut saya," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Khusus di bulan Februari, Bulog sudah mengeluarkan 60 ribu ton beras.
Baca SelengkapnyaTambahan kuota impor ini jadi pelengkap izin impor sebanyak 2 juta ton yang sudah diproses lebih dahulu.
Baca SelengkapnyaMeski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kebutuhan beras hingga Juni sudah terpenuhi. Untuk enam bulan ke depan menurut Bayu stok sudah aman.
Baca SelengkapnyaZulkifli bilang kebutuhan bawang putih di masyarakat hanya mencapai 600 ton. Namun dia membuka keran impor bawang putih hingga 300 ribu ton.
Baca SelengkapnyaPemerintah melalui Bapanas menugaskan Bulog untuk melaksanakan 2 instrumen utama untuk mengantisipasi gejolak harga beras.
Baca SelengkapnyaSejumlah pedagang sembako juga menolak rencana pelarangan penjualan rokok eceran atau ketengan.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras bisa ‘menular' atau merambat ke berbagai komoditi bahan pokok penting lainnya.
Baca SelengkapnyaJokowi menemukan harga beras di Pasar Sungai Ringin berada pada tingkat yang wajar.
Baca Selengkapnya