Pengusaha Harap Bisa Ajukan Pinjaman Meski Telah Restrukturisasi Kredit
Merdeka.com - Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) meminta pemerintah agar pengusaha tetap bisa mengajukan atau mendapatkan modal kerja tambahan meski telah merestrukturisasi kredit.
"Kami butuh pinjaman secara bisnis dari pemerintah, ritel ini punya rencana bisnis yang terukur," ujar Ketua Umum Hippindo, Budihardjo Iduansjah dalam konferensi pers secara daring dikutip dari Antara Jakarta, Senin (18/1).
Dia berharap pemerintah dapat memberikan modal kerja tambahan baik dari dana hibah pemerintah atau dari dana perbankan.
Dia menambahkan pemerintah harus mempertimbangkan keseimbangan antara penanganan kesehatan dengan kepastian dan kenyamanan berusaha dalam menanggulangi pandemi ini, tidak hanya melulu memikirkan masalah kesehatan atau memikirkan pertumbuhan ekonomi saja.
"Keduanya perlu ditangani secara bersama dan berimbang sehingga pandemi dapat terkontrol dan ekonomi tetap bertumbuh," katanya.
Dalam kesempatan itu, Budihardjo juga mengatakan agar kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tidak diteruskan karena dapat memperparah arus kas pelaku usaha. "Kalau PPKM diteruskan pengusaha bisa akan tutup toko, pengusaha sudah keluarkan cadangan-cadangan dana," ucapnya.
Ketua umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani menambahkan perpanjangan PPKM akan mempengaruhi arus kas perusahaan yang akhirnya dapat berdampak pada tenaga kerja.
"Masalah PHK tergantung arus kas perusahaan, kalau tertekan terus otomatis tidak bisa dihindari," katanya.
Minta kelonggaran Jam Operasional
Dia juga berharap agar pemerintah melonggarkan PPKM, khususnya terkait jam operasional pusat perbelanjaan, toko ritel modern hingga restoran.
"Kami harap pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat khususnya jam operasional setelah 25 Januari nanti bisa dilonggarkan sampai jam 21.00 dengan kapasitas dine in maksimal 50 persen," ujarnya.
Dia mengatakan dengan pelonggaran batasan jam operasional dan kapasitas dine in akan membuka peluang naiknya pendapatan kegiatan usaha.
"Memang tidak menjamin kegiatan usaha langsung untung, tapi peluang naiknya pendapatan ada," ucapnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar bicara memiliki program bernama Kredit Lapak, kredit murah khusus untuk para pedagang pasar saat menjabat Gubernur Jateng.
Baca SelengkapnyaHasil sengketa Pilpres punya pengaruh terhadap kemampuan keuangan negara.
Baca SelengkapnyaPengusaha menyebut, penundaan pajak hiburan yang diserukan Luhut Panjaitan hanya sementara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menaker Ida bilang ada perusahaan yang membayar THR lebih besar dari ketentuan.
Baca SelengkapnyaPerusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.
Baca SelengkapnyaBerbekal keyakinan kuat meski dengan modal yang minim, Midah kemudian membaca peluang untuk memulai usaha kuliner ini.
Baca SelengkapnyaSelagi ada sumber daya dan tekad yang kuat untuk mencapainya, kebebasan finansial sangat mungkin untuk diraih lebih cepat.
Baca SelengkapnyaAbidin bercerita bisnis tanaman hiasnya di Jalan RM Harsono berkembang sejak ikut KUR BRI.
Baca SelengkapnyaBank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca Selengkapnya