Penguatan Rupiah Dinilai Tak Besar Dipengaruhi PSBB Transisi
Merdeka.com - Nilai tukar (kurs) rupiah bergerak melemah di perdagangan hari ini, Senin (12/10). Pagi ini, Rupiah dibuka di Rp 14.685 per USD, menguat dibanding penutupan minggu lalu di Rp 14.700 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah langsung bergerak melemah usai pembukaan ke Rp 14.703 per USD. Meski sempat stagnan, namun Rupiah kembali melemah dan saat ini berada di Rp 14.715 per USD.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, nilai tukar Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta bergerak menguat seiring dengan pelonggaran kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta.
"Rupiah hari ini ada potensi penguatan karena PSBB transisi," kata Ariston di Jakarta, dikutip Antara, Senin (12/10).
Namun di sisi lain, pasar mewaspadai isu penerimaan UU Cipta Kerja yang masih berpotensi demo. Mempertimbangkan hal tersebut, dia memprediksi penguatan rupiah kemungkinan tidak besar.
Sementara itu dari eksternal, pasar masih memantau perkembangan pembicaraan stimulus AS yang masih mandek. Ariston memperkirakan hari ini rupiah bergerak di kisaran Rp14.650 per USD hingga Rp14.750 per USD.
"Ini berpotensi mendorong penguatan dolar AS lagi," imbuhnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Nilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.
Baca SelengkapnyaPadahal Pemerintah gencar membagikan bantuan sosial (bansos) pangan berupa beras.
Baca SelengkapnyaPerry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Sulawesi Tenggara menemukan uang lembar palsu sebanyak 363 lembar pecahan Rp50.000 dan Rp100.000.
Baca SelengkapnyaPerusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.
Baca SelengkapnyaPosisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca Selengkapnya