Pengenaan bea impor baja AS dikhawatirkan pengaruhi daya saing industri RI
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasutionmengatakan pengenaan bea masuk baja dan aluminium oleh pemerintah Amerika Serikat (AS) akan dirasakan oleh dunia, termasuk menjadi tantangan bagi industri dalam negeri.
Menurutnya, akan terjadi persaingan antar negara, di antaranya China dan Jerman. Selama ini, kedua negara tersebut mengekspor baja ke Amerika Serikat. Namun dengan adanya kebijakan ini, maka kedua negara tersebut akan mencari pasar lain, salah satunya Indonesia.
"Buat industri baja kita ya itu berarti tantangan dan saingan. Tetapi bagi konsumen belum tentu, mereka senang saja kalau harganya turun," kata Darmin seperti dikutip Antara, Rabu (7/3).
Dengan banyaknya baja yang masuk ke Indonesia, dikhawatirkan akan memengaruhi daya saing baja dalam negeri. Padahal, Indonesia tengah membangun daya saing industri baja. Selain bisa memenuhi seluruh kebutuhan baja dalam negeri, diharapkan baja Indonesia bisa semakin banyak digunakan negara di dunia. Untuk itu, Darmin masih akan berunding dengan Kementerian Perindustrian.
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai dengan diberlakukannya bea impor baja AS dikhawatirkan akan memicu perang dagang antara AS dan China. Hal ini akan terjadi jika China membalas kebijakan bea impor baja AS.
Mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu mengatakan seluruh dunia sedang menantikan kepastian dari rencana yang juga berpotensi membuat negara-negara yang selama ini mempunyai hubungan dagang saling membalas dari sisi tarif.
"Kami lihat saja dulu, dinamika mengenai kebijakan itu sedang diperdebatkan antara Presiden Trump dengan kongres dan senat," ucap Sri Mulyani.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump memastikan akan menerapkan tarif impor baja sebesar 25 persen dan aluminium sebesar 10 persen untuk melindungi industri dalam negeri.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beras Impor 500.000 Ton Masuk Indonesia Mulai Januari 2024, Asalnya dari Thailand dan Pakistan
Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memaparkan, proses importasi beras ini masih berasal dari negara-negara langganan Indonesia.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Alasan Pemerintah Setop Impor Jagung untuk Pakan Ternak
Arief menekankan bahwa prioritas utama pemerintah adalah mengutamakan produksi dalam negeri, terutama menjelang panen raya jagung.
Baca SelengkapnyaKunjungi Fasilitas Pengolahan Sampah Jadi Bahan Bakar Pertama di Indonesia, Jokowi: Bisa Ganti Batu Bara 60 Ton per Hari
Selain pemanfaatan bahan bakar alternatif dari sampah perkotaan, SBI juga menerapkan ekonomi sirkular bagi masyarakat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Indonesia Kembali Impor Beras di 2024, Jumlahnya 2 Juta Ton
Upaya Bulog untuk mendatangkan impor beras kali ini akan jauh lebih mudah dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaAwal Tahun, Bea Cukai Bantu Ekspor Sarung Tangan Asli Kalasan ke Jepang, Nilainya Rp1,1 Miliar
Perusahaan tersebut mengekspor sarung tangan sebanyak 339 karton
Baca SelengkapnyaKebijakan Uni Eropa Berdampak Besar ke Industri Baja Dalam Negeri, Ini Harus Dilakukan Pemerintah
Pemerintah harus memberi dukungan yang kuat kepada industri baja di Indonesia, termasuk melalui regulasi yang tepat.
Baca SelengkapnyaInvestasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaKisah Bisnis Budak Jadi Usaha Menguntungkan, Lahirkan Banyak Konglomerat
Tren perbudakan di Amerika kemudian berhenti di abad ke-18.
Baca Selengkapnya