Pemerintah Uji Terbang Bioavtur di Pesawat CN235-220, Jadi Sejarah Baru
Merdeka.com - Pemerintah Indonesia berhasil melakukan uji terbang memakai bahan bakar Bioavtur J2.4 atau avtur sawit. Sebelumnya, Uji terbang dilakukan berlangsung pada Kamis, 9 September 2021 menggunakan Pesawat CN 235-220 Flying Test Bed (FTB) buatan PT Dirgantara Indonesia (PTDI).
Uji terbang tersebut pada ketinggian 10.000 kaki selama 1 jam 20 menit, sesuai dengan test sequence di sekitar Pelabuhan Ratu Sukabumi pada ketinggian 10.000 kaki.
"Keberhasilan ini akan menjadi Tahap awal dalam peningkatan kontribusi bioavtur di sektor transportasi udara, dalam rangka meningkatkan ketahanan dan keamanan energi nasional," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dalam seremonial keberhasilan uji terbang menggunakan bahan bakar J2.4, Rabu (6/10).
Dia menjelaskan, sebelumnya dalam Peraturan Kementerian ESDM nomor 12 tahun 2015 telah mengatur kewajiban pencampuran bahan bakar nabati dalam bahan bakar jenis avtur dengan persentase sebesar 3 persen pada tahun 2020.
Menurutnya dalam mencapai keberhasilan ini, banyak pihak yang dilibatkan untuk mengembangkan Bio avtur ini, salah satunya dengan Pusat Rekayasa Katalis di Institute Teknologi Bandung (ITB) dengan menggunakan bahan Refined Bleached Deodorized Palm Oil dengan katalis Merah Putih yang diciptakan oleh tim ITB.
Selanjutnya, Menteri ESDM juga berterimakasih kepada PT Pertamina khususnya Kilang Pertamina Internasional unit Cilacap yang telah berhasil mengembangkan bahan bakar Bioavtur J2.4 yang mengandung 2,4 persen minyak inti kelapa sawit dengan menggunakan katalis.
"Terima kasih tim Pertamina kilang berupaya bisa mendapatkan hasil yang kita saksikan hari ini keberhasilannya. Jadi Kilang Pertamina sudah berhasil memproduksi bioavtur dengan persentase 2,4 persen dan produknya dikenal dengan J2.4," ujarnya.
Menurutnya, setelah melalui serangkaian uji coba, tentu keberhasilan ini menjadi sejarah baru untuk penerbangan Indonesia lantaran menggunakan bahan bakar bio avtur.
"Serangkaian uji coba teknis dilakukan pada tanggal 8 sampai 10 September dan hari ini kita telah melihat sejarah baru yaitu penerbangan perdana yang menggunakan bahan bakar nabati," ujarnya.
Adapun pagi ini kata Menteri ESDM, telah dilakukan uji terbang menggunakan pesawat CN 235 FPB menggunakan bahan bakar Bio avtur dengan jarak Bandung-Jakarta. Demikian, Pemerintah akan terus mengembangkan dan meningkatkan produksi bioavtur ini kedepannya.
"Tentunya, kita tidak akan berhenti dan berpuas diri di tahapan ini penelitian dan pengembangan harus dilakukan untuk nantinya dapat dihasilkan produk J100 dan penggunaan bio avtur dapat diterapkan pada seluruh maskapai di Indonesia dan juga penerbangan mancanegara," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini buah kelapa menjadi komoditas yang potensial untuk dikembangkan menjadi bioavtur.
Baca SelengkapnyaMaskapai ini meminta penumpangnya untuk menaiki timbangan beserta barang bawaan mereka untuk mencatat berat badan mereka di gerbang keberangkatan.
Baca SelengkapnyaDalam operasional, ternyata pesawat udara membutuhkan perawatan dan perbaikan berkala dan rutin guna menjaga kelaikannya terbang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Prajurit yang diterjunkan kemungkinan bakal lebih banyak pada saat pelaksanaan upacara kemerdekaan.
Baca SelengkapnyaSelain meninjau kesiapan pesawat tempur, Presiden Jokowi juga menyaksikan penampilan atraksi udara.
Baca SelengkapnyaTiba-tiba benda misterius itu terdeteksi melewati Bulan. NASA mencoba mengamatinya. Ternyata hasilnya adalah ini.
Baca SelengkapnyaPotret langit ibu kota yang terlihat abu-abu karena dipenuhi polusi udara.
Baca SelengkapnyaImbauan itu sebagai bentuk antisipasi penembakan yang dilakukan KKB
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Pesawat Polri Ditembak KKB saat Mendarat di Intan Jaya, Berujung Baku Tembak
Baca Selengkapnya